About Me

My photo
have facebook , have twitter
Showing posts with label Coppa. Show all posts
Showing posts with label Coppa. Show all posts

Thursday, January 2, 2014

[Preview Coppa Italia] Juventus – Avellino: Ajang Pembuktian Marchisio dan Giovinco

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Coppa Italia] Juventus – Avellino: Ajang Pembuktian Marchisio dan Giovinco

Signora1897 ers, hari Rabu malam (atau Kamis pagi jam 03.00 WIB) ini Juventus akan menjamu tim Serie B Avellino di kancah Coppa Italia babak perdelapan-final. Partai ini adalah satu-satunya partai perdelapan-final Coppa Italia yang dimainkan di tahun 2013 dimana partai-partai lain akan dimainkan pada tanggal 8, 9, 14 dan 15 Januari 2014.

Coppa_Italia_Bracket

Dalam sejarahnya, Juve telah bertemu dengan Avellino dua kali di kancah Coppa Italia dan keduanya adalah di babak perempatfinal dengan sistem home and away. Di pertemuan pertama, Juve unggul 3-1 (away) dan 3-2 (home) di tahun 1981 dan di pertemuan kedua, tahun 1988, seri 1-1 (away) dan menang 1-0 (home). Secara keseluruhan, pertemuan terakhir Juve-Avellino adalah pada tanggal 30 Agustus 1995 saat Juve menang 4-1 di kandang Avellino dimana pelatih kita Antonio Conte juga bermain (sumber: Juventus.com).

***

Dalam pertandingan ini, Juve tidak dapat memainkan Arturo Vidal karena terkena larangan bermain karena akumulasi kartu di Coppa Italia musim lalu. Selain itu, kemungkinan besar Conte akan merotasi sebagian besar pemain.

Berikut adalah perkiraan susunan pemain dalam formasi 3-5-2:

Storari; Caceres, Bonucci, Ogbonna; Isla, Padoin, Pogba, Marchisio, Peluso; Quagliarella, Giovinco.

Sebagian starter akan diistirahatkan. Mirko Vucinic belum sembuh 100% dari cederanya dan diperkirakan tidak akan dimainkan.

***

avellino-galabinovSekarang ini, Avellino berada di posisi kelima klasemen Serie B di giornata ke-18. Biancoverdi, julukan Avellino karena mereka memakai seragam hijau-putih, baru saja promosi ke Serie B setelah musim lalu menjadi juara grup B lega pro. Dalam sejarahnya, dua legenda Juve Zbigniew Boniek (1994 – 1996) dan Antonello Cuccureddu (2004 – 2005) pernah menjadi pelatih Avellino.

Pelatih Massimo Rastelli menggunakan formasi 3-5-2 di pertandingan Coppa Italia mereka yang terakhir dan 4-3-1-2 di Serie B Sabtu kemarin. Pemain andalan tim yang dikapteni Francesco Millesi ini adalah Andrey Galabinov, striker Bulgaria yang dipinjamkan dari Livorno dan Luigi Castaldo, penyerang Italia yang telah mencetak lima gol (sumber: Juventus.com).

***

Dilihat dari performa Serie B mereka, Avellino adalah tim yang memiliki pertahanan cukup baik dan baru kebobolan 17 gol dari 18 pertandingan, keenam terbaik di Serie B. Apabila benar Conte akan mengistirahatkan Fernando Llorente dan Carlos Tevez di depan dan menurunkan Fabio Quagliarella dan Sebasatian Giovinco yang jarang bermain, ada kemungkinan Juve akan menemui kesulitan untuk membobol gawang Avellino. Para pemain tengah, yang ditunjang oleh wing back kanan dan kiri, tampaknya harus bekerja keras dalam pertandingan ini.

Marchisio_GiovincoApabila kapten Gianluigi Buffon dan wakil Giorgio Chiellini diistirahatkan, Claudio Marchisio akan menjadi kapten dalam pertandingan ini dan I Principino yang tidak bermain pada pertandingan Juve-Sassuolo kemarin harus dapat memimpin lapangan tengah untuk merapatkan barisan pertahanan dan menusuk dari lini kedua. Giovinco, apabila benar diturunkan, harus dapat menggunakan kelebihan passing dan skil individunya untuk membuka pertahanan lawan.

Lebih daripada yang lain, dengan semakin tidak tergantikannya Paul Pogba dan Llorente-Tevez, ini adalah ajang pembuktian kedua mantan pemain primavera tersebut untuk memperlihatkan kemampuannya kepada Conte.

Menurut penulis, ini tidak akan menjadi pertandingan yang mudah. Bermain tanpa Andrea Barzagli dan Chiellini, dua pemain belakang terbaik kita, tentu akan berpengaruh dalam kekokohan pertahanan. Andrea Pirlo (cedera) dan Vidal adalah “roh” permainan Juve di tengah, belum lagi Kwadwo Asamoah yang rajin naik turun membantu pertahanan dan penyerangan. Llorente-Tevez telah menjadi pemain-pemain yang tidak tergantikan dan kualitas penyerangan dan kemampuan menahan bola di depan akan jauh menurun.

Walau begitu, pemain-pemain belakang seperti Martin Caceres dan Angelo Ogbonna seharusnya tidak akan menemui kesulitan. Barisan tengah juga kelihatannya lebih dari cukup untuk mendominasi permainan. Masalahnya, di depan terdapat perbedaan kualitas yang cukup signifikan. Mudah-mudahan setidaknya satu dari Llorente atau Tevez akan dimainkan.

***

Pertandingan ini akan dipimpin wasit Massimiliano Irrati, dibantu oleh hakim garis Filippo Meli dan Salvatore Longo, dengan ofisial keempat Leonardo Baracani.

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

[Review Coppa Italia] Juventus 3-0 Avellino: Different Men, Same Result

You Are Here: Home » All Articles, Match Review » [Review Coppa Italia] Juventus 3-0 Avellino: Different Men, Same Result

Juventus memulai langkah mereka di ajang Coppa Italia musim ini dengan berjumpa klub Serie  B, tim tamu Avellino. Ini adalah pertemuan kedua tim sejak medio pertengahan 90-an. Juve sendiri punya rekor tak terkalahkan di Juventus Stadium di ajang Coppa Italia, meraih 4 kemenangan dan 2 hasil seri. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi pelatih Antonio Conte untuk memainkan para personel Juve yang lebih jarang diturunkan sebelumnya musim ini.

Marco Storari turun dibawah gawang, sementara Martin Caceres, Angelo Ogbonna dan Federico Peluso berdiri di lini pertahanan di depan Storari. Turun sejak awal di sisi sayap adalah Marco Motta dan Paolo De Ceglie. Claudio Marchisio dan Kwadwo Asamoah menjadi dua nama tim pertama yang turun malam tadi, ditemani oleh Simone Padoin di sektor tengah. Sementara itu, Sebastian Giovinco dan Fabio Quagliarella memimpin serangan Sang Nyonya Tua di depan.

Baru 6 menit pertandingan berjalan, Juventus langsung membuka skor melalui Giovinco. Menerima bola pendek dari Quagliarella sedikit di dalam kotak penalti lawan, Giovinco menghentikan bola dan kemudian melakukan gerakan setengah langkah sebelum melepas bola melengkung ke tiang jauh gawang Giuseppe Di Masi. Sebuah gol indah, yang mengingatkan akan keindahan gol alla Del Piero. 1-0

Tak lama berselang, tepatnya di menit 16, Giovinco menjadi pemberi umpan bagi gol kedua Juventus. Dari situasi bola mati di sisi kiri pertahanan, Giovinco mengirim freekick ke jantung pertahanan Avellino. Martin Caceres yang tak terjaga menyambar bola dan melesakkannya ke pojok atas gawang lawan. Ini adalah gol pertama Caceres musim ini. 2-0

Di menit 30, Avellino hampir saja menipiskan skor. Davide Zappacosta melepaskan umpan silang ke tiang jauh yang disundul Luigi Castaldo, dan beruntung sundulannya dari posisi yang baik hanya menemui sisi luar jala gawang. Tak lama berselang, Juve mendapatkan gol ketiga mereka. Lagi-lagi freekick Giovinco, kali ini dari sisi kanan pertahanan lawan, menjadi pembuka gol. Kali ini Giovinco melepas freekick yang tidak terlalu tinggi ke tiang dekat. Secara tak terduga Quagliarella menyambar umpan ini dengan sundulan ke tiang dekat, yang tidak mampu ditahan oleh kiper De Masi. 3-0

Di babak kedua, pertandingan tetap berjalan searah. Quagliarella melepas freekick berbahaya di menit 58, tapi sayang tembakannya ke pojok atas  gawang masih bisa ditahan De Masi. Tak lama berselang, De Masi kembali menyelamatkan gawang dari sundulan Marco Motta dari jarak dekat.

Di dua puluh menit terakhir pertandingan, Conte mulai memasukkan para pemain pengganti. Yang pertama adalah Ouasim Bouy, menggantikan  Asamoah dan langung bertukar peran dengan Marchisio sebagai pengatur serangan. Di menit 80, Conte membuat dua pergantian: Stephan Lichtsteiner menggantikan Motta, dan Simone Pepe menggantikan Giovinco. Masuknya Pepe mendapat applause luar biasa dari 17,716 suporter yang hadir di Juventus Stadium. Nama terakhir sudah lebih dari satu tahun tidak mencicipi pertandingan resmi karena berkali-kali mengalami cedera.

Akhirnya skor 3-0 tidak berubah hingga akhir pertandingan. Satu catatan baik dari partai ini adalah indah rivalitas antara pendukung tuan rumah dan sekitar 1,400 fans tamu. Kedua tim saling berlomba mengeluarkan nyanyian-nyanyian yang mendukung kedua tim tanpa menghina tim lain. Puncaknya, ketika suporter Juve meneriakkan “Avellino kalian akan segera kembali ke Serie A!”, dan suporter Avellino sebagai rasa hormat menyanyikan beberapa cori Juventus. Bellissimo!

Menurut statistik pemain-pemain Juve yang menonjol adalah Caceres yang menyelesaikan 91 umpan yang akurat; Giovinco yang membuat lima peluang, dan Quagliarella yang menciptakan empat tendangan ke arah gawang. Kebetulan, ketiganya juga masing-masing mencetak satu gol. Selain itu, dengan golnya ini, Quagliarella menjadi satu-satunya pemain Juve yang mencetak gol di tiga kejuaraan musim ini: Serie A, Champions League dan Coppa Italia.

Juventus (3-5-2): Storari; Caceres, Ogbonna, Peluso; Motta (Lichtsteiner), Padoin, Marchisio, Asamoah (Bouy), De Ceglie; Giovinco (Pepe), Quagliarella

Avellino (3-5-2): Di Masi; Izzo, Peccarisi, Pisacane; Zappacosta, D’Angelo, Togni (Schiavon), Arini (Angiulli), Millesi; Herrera, Castaldo (Galabinov)

Wasit: Irrati

Match Highlights

Bentornato Pepe! Forza Juve!

____________________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar


View the original article here

[Daily News 19/12/13] Avanti a Coppa!

Juventus memastikan diri melaju ke perempatfinal Coppa Italia setelah mengalahkan tim tamu Avellino dengan skor 3-0. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi pelatih Antonio Conte untuk memainkan para personel Juve yang lebih jarang diturunkan sebelumnya musim ini. Marco Storari turun dibawah gawang, sementara Martin Caceres, Angelo Ogbonna dan Federico Peluso berdiri di lini pertahanan di depan Storari. Turun sejak awal di sisi sayap adalah Marco Motta dan Paolo De Ceglie. Claudio Marchisio dan Kwadwo Asamoah menjadi dua nama tim pertama yang turun malam tadi, ditemani oleh Simone Padoin di sektor tengah. Sementara itu, Sebastian Giovinco dan Fabio Quagliarella memimpin serangan Sang Nyonya Tua di depan.

Baru 6 menit pertandingan berjalan, Juventus langsung membuka skor melalui Giovinco. Menerima bola pendek dari Quagliarella sedikit di dalam kotak penalti lawan, Giovinco menghentikan bola dan kemudian melakukan gerakan setengah langkah sebelum melepas bola melengkung ke tiang jauh gawang Giuseppe Di Masi. Sebuah gol indah, yang mengingatkan akan keindahan gol alla Del Piero.

Tak lama berselang, tepatnya di menit 16, Giovinco menjadi pemberi umpan bagi gol kedua Juventus. Dari situasi bola mati di sisi kiri pertahanan, Giovinco mengirim freekick ke jantung pertahanan Avellino. Martin Caceres yang tak terjaga menyambar bola dan melesakkannya ke pojok atas gawang lawan. Ini adalah gol pertama Caceres musim ini.

Di menit 30, Avellino hampir saja menipiskan skor. Davide Zappacosta melepaskan umpan silang ke tiang jauh yang disundul Luigi Castaldo, dan beruntung sundulannya dari posisi yang baik hanya menemui sisi luar jala gawang. Tak lama berselang, Juve mendapatkan gol ketiga mereka. Lagi-lagi freekick Giovinco, kali ini dari sisi kanan pertahanan lawan, menjadi pembuka gol. Kali ini Giovinco melepas freekick yang tidak terlalu tinggi ke tiang dekat. Secara tak terduga Quagliarella menyambar umpan ini dengan sundulan ke tiang dekat, yang tidak mampu ditahan oleh kiper De Masi. 3-0.

Di babak kedua, pertandingan tetap berjalan searah. Quagliarella melepas freekick berbahaya di menit 58, tapi sayang tembakannya ke pojok atas  gawang masih bisa ditahan De Masi. Tak lama berselang, De Masi kembali menyelamatkan gawang dari sundulan Marco Motta dari jarak dekat.

Di dua puluh menit terakhir pertandingan, Conte mulai memasukkan para pemain pengganti. Yang pertama adalah Ouasim Bouy, menggantikan  Asamoah dan langung bertukar peran dengan Marchisio sebagai pengatur serangan. Di menit 80, Conte membuat dua pergantian: Stephan Lichtsteiner menggantikan Motta, dan Simone Pepe menggantikan Giovinco. Masuknya Pepe mendapat applause luar biasa dari 17,716 suporter yang hadir di Juventus Stadium. Nama terakhir sudah lebih dari satu tahun tidak mencicipi pertandingan resmi karena berkali-kali mengalami cedera.

Akhirnya skor 3-0 tidak berubah hingga akhir pertandingan. Satu catatan baik dari partai ini adalah indah rivalitas antara pendukung tuan rumah dan sekitar 1,400 fans tamu. Kedua tim saling berlomba mengeluarkan nyanyian-nyanyian yang mendukung kedua tim tanpa menghina tim lain. Puncaknya, ketika suporter Juve meneriakkan “Avellino kalian akan segera kembali ke Serie A!”, dan suporter Avellino sebagai rasa hormat menyanyikan beberapa cori Juventus. Bellissimo!

Catatan: Hubungan antara supporter Juve dan Avellino memang cukup baik karena Avellino adalah salah satu “sarang” Juventini di Italia. Dan sebagai tambahan, hal inilah yang memancing kemarahan Fiorentina kala final UEFA Cup 1990, UEFA memindahkan partai kandang Fiorentina (yang dihukum karena kerusuhan saat semifinal melawan Werder Bremen) justru ke Avellino.

Di babak selanjutnya, Juventus akan bertemu pemenang antara Roma dan Sampdoria, yang baru akan dimainkan pada 9 Januari mendatang.

Menurut statistik, pemain-pemain Juve yang menonjol adalah Caceres, yang menyelesaikan 91 umpan yang akurat; Giovinco yang membuat lima peluang; dan Quagliarella, yang menciptakan empat tendangan ke arah gawang. Kebetulan, ketiganya juga masing-masing mencetak satu gol. Selain itu, dengan golnya ini, Quagliarella menjadi satu-satunya pemain Juve yang mencetak gol di tiga kejuaraan musim ini: Serie A, Champions League dan Coppa Italia.

FT: Juventus 3-0 Avellino (Juv: 7' Giovinco, 16' Caceres, 35' Quagliarella)

Juventus (3-5-2): Storari; Caceres, Ogbonna, Peluso; Motta (82' Lichtsteiner), Padoin, Marchisio, Asamoah (68' Bouy), De Ceglie; Quagliarella, Giovinco (82' Pepe)

Avellino (3-5-2): Di Masi; Izzo, Peccarisi, Pisacane; Zappacosta, D’Angelo, Togni (46' Schiavon), Arini (71' Angiulli), Millesi; Herrera, Castaldo (55' Galabinov)

Quagliarella: Different Team, Same Result

Fabio Quagliarella menjadi pemain pertama yang mencetak gol di semua kompetisi yang diikuti Juventus musim ini setelah gol penutup dalam partai Juventus-Avellino semalam. Dalam wawancaranya setelah pertandingan, Quagliarella mengungkapkan kemenangan ini adalah berkat persiapan keras seluruh skuad yang kendati menghadapi tim berbeda kasta, tetap menjalaninya dengan profesionalisme tinggi.

“Kami sangat senang. Kemenangan ini milik sebuah grup yang selalu berlatih baik dan keras, dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh bos (Antonio Conte). Para pemain (yang diturunkan) berubah, tetapi hasil yang dicapai masih sama. Saya senang atas gol saya. Selalu memuaskan apabila anda bermain baik dan membuat hasil ketika diturunkan oleh pelatih.

Tim tamu bermain dengan dukungan suporter mereka yang luar biasa sepanjang pertandingan. Sangat luar biasa bila hal ini bisa terus terjadi, melihat dua grup suporter berlomba-lomba satu sama lain. Ini adalah momen yang hebat.”

Pepe: The Nightmare Is Over

Si anak hilang, Simone Pepe tidak mampu menyembunyikan kegembiraannya setelah bermain dalam partai Coppa Italia malam tadi. Pepe sudah setahun lebih tidak bermain untuk Sang Nyonya Tua. Terakhir kali ia turun dalam skuad Antoino Conte, adalah 17 November 2012 melawan Lazio. Setelah menempuh jalan berliku proses rehabilitasi fisik dan psikologis, Pepe mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan luar biasa tifosi di Juventus Stadium.

“Saya melalui jalan yang panjang tetapi saya merasa bisa mengatakan bahwa mimpi buruk sudah berakhir. Otot saya sudah pulih. Sekarang saya perlu mengembalikan level kebugaran saya dan mencapai level rekan-rekan setim saya. Saya harus bekerja keras. Anda tidak dapat kembali secepat jentikan jari. Saya ingin secepatnya kembali menjadi salah satu pimpinan di lapangan.

Saya bukan seseorang yang emosional, tetapi saya harus mengakui saya merasakan hal itu ketika mendengar raungan para suporter malam ini. Mereka menulis kepada saya di Twitter, Facebook, setiap saat. Mereka selalu bertanya kabar saya, setiap hari. Dan untuk ini saya sangat bahagia, karena berarti saya memberikan sesuatu yang baik disini, dan saya masih ingin melakukan lebih banyak lagi hal baik di Juventus. Saya harus berterima kasih kepada mereka, juga kepada keluarga dan rekan-rekan satu tim yang terus mendukung saya selama ini.

Saya iri pada rekan-rekan saya! Saya menyaksikan setiap perjalanan. Saya rasa tim ini sudah berkembang sangat jauh sejak satu tahun terakhir, khususnya dari segi psikologis.Perjalanan masih panjang, tetapi kami bisa menikmati musim yang memuaskan. Juventus memiliki kapasitas untuk mencapainya.”

Conte: No To Media

Satu nama yang menolak untuk bertemu dengan media malam tadi adalah pelatih Juventus sendiri, Antonio Conte. Pelatih kelahiran Lecce ini menolak memberikan kata-kata pada wartawan sebagai bentuk kekecewaannya karena beberapa media menyeret kembali namanya dalam perkembangan kasus calcioscommesse. Skandal calciosommesse kembali menyeruak pada publik setelah dua eks-pemain Serie A, Gennaro Gattuso dan Cristian Brocchi dituduh terlibat pada kasus perjudian olahraga ini. Conte sendiri dinyatakan bersalah karena tidak melaporkan kegiatan perjudian ini ketika berada di Siena, sebuah tuduhan absurd yang direkayasa untuk mencemarkan nama baik seorang juara.

Beberapa hari lalu, Conte mengeluarkan statement atas diseretnya kembali namanya dalam kasus ini.

“Hari ini dengan mengejutkan dan mengecewakan, saya melihat beberapa media menulis kembali nama saya, dalam hal-hal yang melibatkan orang lain. Tidak ada yang baru atau relevan dari sudut pandang hukum. Saya sudah dihukum oleh pengadilan olahraga dan sudah menjalani hukuman yang menyakitkan. Saya akan melindungi diri saya sendiri di masa yang akan datang dari siapapun yang berusaha mengeksploitasi nama saya.”

Antonio Conte il nostro capitano!

Marotta: Pogba and Pirlo Contract Soon

General manager Juventus, Beppe Marotta mengungkapkan keyakinannya bahwa dua pemain Juventus, Andrea Pirlo dan Paul Pogba akan menandatangani kontrak baru bersama klub. Kendati hal ini belum direalisasikan sebelum break musim dingin, tetapi Marotta yakin kontrak baru bagi keduanya sudah dekat. Pirlo sendiri akan habis kontraknya pada musim panas mendatang, sementara Pogba akan diikat dengan kontrak baru untuk memagarinya dari ketertarikan klub-klub Eropa lain.

“Tidak akan ada ‘hadiah di bawah pohon’ berupa pengumuman kontrak baru (bagi Pirlo dan Pogba). Saya rasa tidak ada deal yang akan terjadi sebelum natal. Akan tetapi kami tetap tenang, karena ada hubungan yang sangat baik antara mereka dan klub. Mereka menganggap Juventus sebagai rumah mereka, habitat natural mereka, dan akan sulit bagi mereka untuk menemukan tempat lain yang lebih baik. Saya rasa kami akan menemui kesepakatan dalam waktu dekat.”

A Black and White Christmas!

__________________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: Conte non si tocca, fuckers!


View the original article here