About Me

My photo
have facebook , have twitter
Showing posts with label Preview. Show all posts
Showing posts with label Preview. Show all posts

Thursday, January 2, 2014

[Preview Coppa Italia] Juventus – Avellino: Ajang Pembuktian Marchisio dan Giovinco

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Coppa Italia] Juventus – Avellino: Ajang Pembuktian Marchisio dan Giovinco

Signora1897 ers, hari Rabu malam (atau Kamis pagi jam 03.00 WIB) ini Juventus akan menjamu tim Serie B Avellino di kancah Coppa Italia babak perdelapan-final. Partai ini adalah satu-satunya partai perdelapan-final Coppa Italia yang dimainkan di tahun 2013 dimana partai-partai lain akan dimainkan pada tanggal 8, 9, 14 dan 15 Januari 2014.

Coppa_Italia_Bracket

Dalam sejarahnya, Juve telah bertemu dengan Avellino dua kali di kancah Coppa Italia dan keduanya adalah di babak perempatfinal dengan sistem home and away. Di pertemuan pertama, Juve unggul 3-1 (away) dan 3-2 (home) di tahun 1981 dan di pertemuan kedua, tahun 1988, seri 1-1 (away) dan menang 1-0 (home). Secara keseluruhan, pertemuan terakhir Juve-Avellino adalah pada tanggal 30 Agustus 1995 saat Juve menang 4-1 di kandang Avellino dimana pelatih kita Antonio Conte juga bermain (sumber: Juventus.com).

***

Dalam pertandingan ini, Juve tidak dapat memainkan Arturo Vidal karena terkena larangan bermain karena akumulasi kartu di Coppa Italia musim lalu. Selain itu, kemungkinan besar Conte akan merotasi sebagian besar pemain.

Berikut adalah perkiraan susunan pemain dalam formasi 3-5-2:

Storari; Caceres, Bonucci, Ogbonna; Isla, Padoin, Pogba, Marchisio, Peluso; Quagliarella, Giovinco.

Sebagian starter akan diistirahatkan. Mirko Vucinic belum sembuh 100% dari cederanya dan diperkirakan tidak akan dimainkan.

***

avellino-galabinovSekarang ini, Avellino berada di posisi kelima klasemen Serie B di giornata ke-18. Biancoverdi, julukan Avellino karena mereka memakai seragam hijau-putih, baru saja promosi ke Serie B setelah musim lalu menjadi juara grup B lega pro. Dalam sejarahnya, dua legenda Juve Zbigniew Boniek (1994 – 1996) dan Antonello Cuccureddu (2004 – 2005) pernah menjadi pelatih Avellino.

Pelatih Massimo Rastelli menggunakan formasi 3-5-2 di pertandingan Coppa Italia mereka yang terakhir dan 4-3-1-2 di Serie B Sabtu kemarin. Pemain andalan tim yang dikapteni Francesco Millesi ini adalah Andrey Galabinov, striker Bulgaria yang dipinjamkan dari Livorno dan Luigi Castaldo, penyerang Italia yang telah mencetak lima gol (sumber: Juventus.com).

***

Dilihat dari performa Serie B mereka, Avellino adalah tim yang memiliki pertahanan cukup baik dan baru kebobolan 17 gol dari 18 pertandingan, keenam terbaik di Serie B. Apabila benar Conte akan mengistirahatkan Fernando Llorente dan Carlos Tevez di depan dan menurunkan Fabio Quagliarella dan Sebasatian Giovinco yang jarang bermain, ada kemungkinan Juve akan menemui kesulitan untuk membobol gawang Avellino. Para pemain tengah, yang ditunjang oleh wing back kanan dan kiri, tampaknya harus bekerja keras dalam pertandingan ini.

Marchisio_GiovincoApabila kapten Gianluigi Buffon dan wakil Giorgio Chiellini diistirahatkan, Claudio Marchisio akan menjadi kapten dalam pertandingan ini dan I Principino yang tidak bermain pada pertandingan Juve-Sassuolo kemarin harus dapat memimpin lapangan tengah untuk merapatkan barisan pertahanan dan menusuk dari lini kedua. Giovinco, apabila benar diturunkan, harus dapat menggunakan kelebihan passing dan skil individunya untuk membuka pertahanan lawan.

Lebih daripada yang lain, dengan semakin tidak tergantikannya Paul Pogba dan Llorente-Tevez, ini adalah ajang pembuktian kedua mantan pemain primavera tersebut untuk memperlihatkan kemampuannya kepada Conte.

Menurut penulis, ini tidak akan menjadi pertandingan yang mudah. Bermain tanpa Andrea Barzagli dan Chiellini, dua pemain belakang terbaik kita, tentu akan berpengaruh dalam kekokohan pertahanan. Andrea Pirlo (cedera) dan Vidal adalah “roh” permainan Juve di tengah, belum lagi Kwadwo Asamoah yang rajin naik turun membantu pertahanan dan penyerangan. Llorente-Tevez telah menjadi pemain-pemain yang tidak tergantikan dan kualitas penyerangan dan kemampuan menahan bola di depan akan jauh menurun.

Walau begitu, pemain-pemain belakang seperti Martin Caceres dan Angelo Ogbonna seharusnya tidak akan menemui kesulitan. Barisan tengah juga kelihatannya lebih dari cukup untuk mendominasi permainan. Masalahnya, di depan terdapat perbedaan kualitas yang cukup signifikan. Mudah-mudahan setidaknya satu dari Llorente atau Tevez akan dimainkan.

***

Pertandingan ini akan dipimpin wasit Massimiliano Irrati, dibantu oleh hakim garis Filippo Meli dan Salvatore Longo, dengan ofisial keempat Leonardo Baracani.

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

[Preview Serie A] Atalanta – Juventus: Penutup Tahun Yang Manis

Juventus akan menutup tahun 2013 dengan bertandang ke Bergamo untuk menghadapi tuan rumah Atalanta. Tentu saja, tak lain tak bukan Juventus akan mengincar sebuah kemenangan untuk penutup tahun yang indah di Serie A. Sebuah kemenangan akan menjaga jarak antara Juventus dan peringkat kedua AS Roma. Tiga poin menjadi sangat penting mengingat: 1. Roma yang akan menghadapi juru kunci Catania, sangat bisa diasumsikan akan meraih poin penuh di kandang mereka sendiri. 2. Juve dan Roma akan membuka tahun 2014 dengan saling berhadapan pada 6 Januari mendatang.

Atalanta memang belum pernah menang dalam 4 pertandingan terakhir di Serie A, tetapi mereka mempunyai rekor kandang yang cukup impresif untuk ukuran klub peringkat 14 Serie A. Mereka baru kalah 1 kali dari 7 partai kandang mereka sejak awal musim. Selain mengalahkan Torino dan Lazio, mereka juga mampu menahan imbang  merda dan yang paling anyar mengimbangi Roma. Akan tetapi bukan Juventus kalau tidak mempunyai rekor yang tak kalah impresif. Tak perlu disebutkan lagi 8 streak kemenangan I Bianconeri di Serie A. Pun juga dengan 8 clean sheet yang menyertai kemenangan itu. Faktanya, Atalanta selalu takluk setiap kali berjumpa Sang Nyonya Tua, baik di kandang maupun tandang sejak mereka promosi kembali ke Serie A pada 2011/12. Terakhir Juve yang turun dengan kebanyakan tim lapis kedua, karena sudah memastikan gelar scudetto di tangan, menaklukkan Atalanta 1-0 di Stadio Atleti Azzuri d’Italia berkat gol super Alessandro Matri. Begitu pula ketika sebelumnya mereka berjumpa di Serie A pada musim 2009/10, dua kali Atalanta juga menelan kekalahan dari Juve. Superior? Ya. Jumawa? Jangan sampai.

The Opponents

Atalanta masih ditangani oleh pelatih Stefano Colantuono yang menukangi mereka sejak mereka masih di Serie B. Colantuono pun memuji Sang Nyonya Tua yang dianggapnya adalah klub terbaik di Italia. Kendati demikian, ia menyatakan keinginannya untuk bermain baik dan mencuri poin dari genggaman Juve.

“Juventus adalah klub terbaik, yang memiliki skuad dan manajer terbaik. Mereka bermain lebih baik daripada dua musim sebelumnya dan tidak mengejutkan jika mereka terus menang. Saya tahu Conte dan ia tidak akan melepas kakinya dari pedal gas. Akan tetapi kami akan mencoba mengulangi penampilan kami melawan Roma, walaupun kami tahu kami akan menghadapi tim yang jauh lebih kuat daripada Roma. Kami akan mencoba mencuri hasil dari Juve.”

Colantuono sendiri biasa memakai pakem 4-4-1-1, mengandalkan lini serang mereka pada Giacomo Bonaventura bermain di belakang tukang gedor andalan mereka, German Denis. Tapi untuk mengimbangi pola permainan Juve, kabarnya Colantuono siap membayangi formasi 3-5-2 Juventus. Apalagi Bonaventura sendiri belum fit setelah cedera ringan yang dialaminya, walaupun dirinya masuk ke dalam skuad yang dipersiapkan Colantuono. Juventus juga harus berharap agar kiper mereka, Andrea Consigli tidak bermain apik malam ini. Kali terakhir kedua tim bertemu, Consigli berkali-kali melakukan penyelamatan yang baik, membuat gawangnya hanya mampu kebobolan 1 gol.

Berikut adalah skuad Atalanta yang dipersiapkan tuan rumah dan berisikan 24 pemain:

Baselli, Bonaventura, Brienza, Brivio, Canini, Carmona, Cazzola, Cigarini, Consigli, De Luca, Del  Grosso, Denis, Gagliardini, Giorgi, Kone, Livaja, Marilungo, Migliaccio, Moralez, Polito, Raimondi, Scaloni, Sportiello, Stendardo

Perkiraan starting line up Atalanta:

(3-5-2):  Consigli; Cazzola, Stendardo, Canini; Brivio, Migliaccio, Carmona, Cigarini, Kone; Moralez, Denis

La Squadra Bianconera

Colantuono sendiri tidak salah ketika dia menyatakan keyakinannya bahwa Antonio Conte tidak akan melepas pedal gas. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Juventus memiliki lebih dari cukup alasan untuk meraih poin penuh. Jangan lupa juga, sebagian besar pemain utama mereka tidak diturunkan pada laga Coppa Italia kontra Avellino midweek lalu. Hanya Kwadwo Asamoah dan Claudio Marchisio yang diturunkan Conte sejak awal ketika itu. Jadi skuad memiliki istirahat cukup untuk tampil all out pada partai terakhir sebelum winter break ini. Hanya ada 3 pemain yang tidak dibawa Conte ke Bergamo: Mirko Vucinic, Simone Pepe dan Andrea Pirlo. Untuk menutup absennya Pirlo, Conte akan kembali mengandalkan trio Marchisio, Paul Pogba dan tentunya Arturo Vidal. Sementara Carlos Tevez dan Llorente akan kembali berduet di lini depan.

Berikut adalah daftar lengkap 22 pemain Juventus yang dibawa ke Bergamo oleh Conte:

1 Buffon, 3 Chiellini, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 6 Pogba, 8 Marchisio, 10 Tevez, 11 De Ceglie, 12 Giovinco, 13 Peluso, 14 Llorente, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 20 Padoin, 22 Asamoah, 23 Vidal, 26 Lichtsteiner, 27 Quagliarella, 30 Storari, 33 Isla, 34 Rubinho

Perkiraan starting line up Juventus:

(3-5-2): Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pogba, Marchisio, Asamoah; Tevez, Llorente

Match Prediction

Tanpa tedeng aling-aling, Juventus masih terlalu kuat untuk Atalanta. Betul kata Colantuono, Juventus masih jauh di atas Atalanta dalam segala hal. Akan tetapi, lepas fokus dan ini bisa berakibat runyam bagi Juve. Atalanta akan berusaha bertahan dan mengincar serangan balik. Skema lawan yang membayangi Juventus bukan hal baru lagi. Juve harus mewaspadai German Denis. Dengan 6 gol musim ini dan 15 gol musim lalu, tak diragukan lagi pria ini adalah penggedor utama La Dea. Bisa jadi, ia adalah predator murni paling tajam yang akan dihadapi Juventus sejak beberapa pertandingan terakhir. Paul Pogba dan Arturo Vidal akan menjadi kunci di lini tengah dalam mengendalikan permainan. Terakhir, ketajaman Carlos Tevez akan menjadi harapan terbesar Juventus dalam menyelesaikan pertandingan. Tapi jangan lupakan Fernando Llorente yang bisa menjadi kartu truf, khususnya dalam memberikan umpan bagi rekan-rekan setimnya.

Score prediction: Atalanta 0-2 Juventus

____________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: Even though you’re the other Nerazzurra, you’re still going down bros..


View the original article here

[Preview Serie A] Juventus – Sassuolo: Saatnya Bangkit Dan Kembali Menang

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A] Juventus – Sassuolo: Saatnya Bangkit Dan Kembali Menang

Juventus kembali menatap kompetisi Serie A untuk melupakan kekecewaan gugurnya mereka dari Champions League. Mereka akan menjamu tim promosi Sassuolo di Juventus Stadium. Kick off sendiri diundur dari hari Sabtu malam menjadi Minggu malam waktu setempat (Senin diri hari WIB) akibat tertundanya partai terakhir Juve tengah pekan lalu. Sassuolo sendiri baru musim ini mencicipi Serie A, kasta tertinggi sepakbola Italia dan ini akan menjadi pertemuan pertama kedua tim di kompetisi resmi. Kedua tim sudah bertemu pada awal musim dalam ajang Trofeo TIM dimana Sassuolo menjadi pengganti peserta reguler, intermerda. Kala itu, dalam 45 menit kedua tim bermain imbang tanpa gol, dan Juve menang berkat kehebatan kiper ketiga, Rubinho dalam situasi adu penalty.

Kali ini Sassuolo melawat ke Juventus Stadium dengan kondisi yang lebih meyakinkan. Mereka menjadi satu-satunya tim Serie A yang meraih poin tandang sama dengan poin di kandang (masing-masing 7 poin). Sementara hanya ada satu tim dengan raihan poin tandang lebih baik yaitu Chievo (8 & 7 poin). Mereka memang baru menang sekali di tandang, tetapi kemampuan mereka menahan imbang tuan rumah cukup menonjo. Sassuolo mencetak 1 gol lebih banyak di kandang lawan dan kebobolan 3 gol lebih sedikit dibanding ketika mereka bermain di Mapei Stadium. Sassuolo belum terkalahkan dalam 4 partai tandang terakhir mereka. Salah satunya ketika mengalahkan Sampdoria 4-3 di Luigi Ferraris. Sassuolo juga menunjukkan bahwa mereka merepotkan tim-tim papan atas di kandang mereka, dengan menahan imbang dua dari tiga tim teratas Serie A. Mereka menahan imbang Napoli di San Paolo dan Roma di Olimpico, keduanya dengan skor imbang 1-1. Tentunya selanjutnya mereka mengincar pemuncak klasemen, Juventus. Tapi dengan catatan impresif Juventus, 7 kemenangan tanpa kebobolan, akankah ombak dari Emilia-Romagna mampu meruntuhkan batu karang dari Piedmonte?

The Opponents

Tim asuhan Eusebio di Francesco ini berada satu poin dari zona degradasi dengan raihan 14 poin. Tentunya mereka akan berusaha untuk menjadi zona tersebut. Salah satunya dengan jumlah kebobolan. Mereka kebobolan 28 gol dalam 11 pertandingan pertama di Serie A, tetapi hanya kebobolan 4 gol dalam 4 partai terakhir mereka. Di Francesco sendiri bukan nama asing di Serie A. Ia menjadi langganan di AS Roma dan menghabiskan belasan tahun bersama tim ibukota tersebut sebelum pensiun pada 2005.

Beberapa nama dalam skuad asuhan di Francesco juga tidak asing bagi Juventus karena setengah dari hak kepemilikan mereka dimiliki Juve. Yang mengesankan ketiga nama ini berkesempatan untuk merepotkan Juventus. Nama pertama adalah Luca Marrone. Pemuda kelahiran Turin ini adalah produk akademi Juventus yang sekarang dimiliki bersama dengan Sassuolo. Ia menjadi bagian Juve dalam meraih dua scudetto berturut-turut. Saat ini ia menjadi salah satu andalan Sassuolo di lini tengah dan menjadi pencetak assist terbanyak dengan 3 assists. Ini menjadi bukti ketepatan transfer Juventus karena alasan pertama setengah kepemilikannya diberikan pada Sassuolo adalah kesempatan bermain lebih banyak untuk perkembangan dirinya.

Alasan kedua adalah pembelian setengah kepemilikan nama berikut: Domenico Berardi. Pemain 19 tahun ini adalah talenta luar biasa di lini depan. Ia menjadi top skorer tim dengan 7 gol yang membuatnya menjadi pemain muda debutan terbaik dalam 20 tahun terakhir, setelah Alessandro Del Piero yang mencetak 5 gol dalam musim debutnya di Juventus. Beruntung Berardi tidak akan tampil malam ini karena terganjal akumulasi kartu. Sedangkan nama terakhir adalah Simone Zaza. Penyerang muda ini juga dimiliki setengah oleh Juventus. Ia menjadi pencetak gol terbanyak kedua setelah Berardi dengan 5 gol. Besar kemungkinan malam ini Zaza akan ditemani penyerang veteran Antonio Floro Flores di lini depan. Di Francesco biasanya menggunakan skema 4-3-3. tapi jangan kaget bila di Francesco mengubah skema menjadi 3-5-2, seperti ketika mereka menahan imbang Roma dan Lazio, atau 4-3-3 ketika menghadapi Napoli. Berikut nama-nama pemain Sassuolo yang dibawa ke Turin:

Pegolo, Pomini, Antei, Bianco, Gazzola, Longhi, Marzorati, Pucino, Rossini, Ziegler, Chibsah, Kurtic, Laribi, Magnanelli, Marrone, Missiroli, Schelotto, Valeri, Alexe, Farias, Floro Flores, Masucci, Zaza.

Prediksi starting line up Sassuolo:

(3-5-2) Pegolo; Antei, Bianco, Acerbi; Gazzola, Magnanelli, Marrone, Missiroli, Longhi; Zaza, Floro Flores

La Squadra Bianconera

Antonio Conte mempersiapkan 21 nama untuk menghadapi Sassuolo. Menghilang dari skuad adalah Claudio Marchisio (akumulasi kartu), Mirko Vucinic, Andrea Pirlo (cedera), dan Simone Pepe (pemulihan). Conte sendiri berharap skuad akan tetap fokus di Serie A setelah gugur di Champions League. Juve memang punya tren untuk segera bangkit dengan kemenangan setelah kalah di Serie A maupun Champions League. Selain beberapa cedera yang menimpa skuad, agaknya Conte akan mengistirahatkan beberapa pemain yang turun di laga kontra Galatasaray. Dalam wawancaranya di Vinovo kemarin, Conte memberikan hint bahwa Kwadwo Asamoah akan turun di tengah akibat absennya Pirlo dan Marchisio. Sementara itu pos kiri akan diisi Federico Peluso. Di depan, muncul kabar bahwa Fernando Llorente akan diistirahatkan dan tempatnya diisi oleh Fabio Quagliarella. Sementara, di lini belakang trio B-B-C akan tetap turun sejak awal.

Berikut skuad yang dipersiapkan Conte:

Buffon, Storari, Rubinho; Chiellini, Caceres, Ogbonna, De Ceglie, Peluso, Motta, Bonucci, Barzagli, Lichtsteiner; Pogba, Padoin, Asamoah, Vidal, Isla; Tevez, Giovinco, LLorente, Quagliarella.

Prediksi starting line up Juventus:

(3-5-2) Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pogba, Asamoah, Peluso; Tevez, Llorente

Match Prediction

Juventus akan terlalu kuat untuk Sassuolo. Mereka memang punya kemampuan untuk mengejutkan di Juventus Stadium, tetapi agaknya tidak cukup untuk membuat Juve terjungkal. Bahkan dengan absennya Pirlo dan Marchisio di lini tengah, Sassuolo akan kesulitan meladeni Juve. Absennya Berardi akan cukup berpengaruh bagi Sassuolo karena ia tipe pemain yang mampu menciptakan peluang bagi diri sendiri dan rekan setimnya. Zaza dan Floro Flores. kendati tidak se-mobile Berardi, bisa berbahaya khususnya bila kelengahan di lini pertahanan Juventus kembali muncul. Overall, batu karang Piedmonte masih terlalu kokoh untuk dihempaskan ombak dari Emilia-Romagna.

Score prediction: Juventus 2-0 Sassuolo

______________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: Glad and dissapointed Berardi won’t be there at Juventus Stadium tonight…


View the original article here

Monday, November 18, 2013

[Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

LIVE di TVRI: Chievo vs Juventus, Kamis, 26 September 2013 01.45 WIB.

______________________________________________________________________________________

Table_Giornata04Setelah unggul tipis dari Hellas Verona 2-1 hari Minggu kemarin, Juve harus bertandang ke tim kota Verona yang lain, Chievo, hari Rabu ini. I Bianconeri memasuki giornata kelima ini dengan tujuan meraih angka penuh supaya tidak tertinggal makin jauh dari Napoli dan Roma dimana Napoli akan menjamu Sassuolo dan Roma bertandang ke Sampdoria.

CHIEVO

Musim ini, dari dua pertandingan kandang, rekor Chievo adalah satu kali menang (2-1 vs Udinese) dan satu kali kalah (2-4 vs Napoli). Tidak seperti di musim-musim sebelumnya dimana pertahanan Chievo cukup sulit ditembus, musim ini mereka telah kebobolan delapan gol dan baru meraih kemenangan di giornata keempat.

Memang, pergantian pelatih dan formasi, dari Domenico Di Carlo dan Eugenio Corini dengan 3-5-2/5-3-2 ke Giuseppe Sannino dengan 4-4-2 tidaklah mudah. Apalagi Chievo juga kehilangan pilar di belakang seperti Bojan Jokic (ke Villareal) dan Marco Andreolli (ke Inter Milan).

Selain itu, pergantian kiper juga sedikit banyak berpengaruh. Christian Puggioni adalah kiper yang baik tetapi belumlah sebaik Stefano Sorrentino yang hengkang ke Palermo pertengahan musim lalu.

Formation_Chievo

Namun menurut gosip, kemungkinan Sannino akan mengembalikan formasi ke 5-3-2 untuk menahan laju Juve dan mencoba mematikan Andrea Pirlo, yang kurang efektif saat melawan Verona. Selain itu, tidak dapat dipungkiri, permainan keras telah menjadi ciri khas Chievo dan dengan Juve tengah menjalankan tujuh partai dalam 23 hari, hal ini tentu menjadi ancaman serius.

Alberto Paloschi, pemain bersama antara Chievo-Milan, tidak boleh dipandang enteng. Dia adalah striker oportunis yang rajin bergerak di dalam kotak penalti. Dua golnya ke gawang Napoli menunjukkan kualitasnya. Saat Paloschi telah lelah atau Chievo ingin mengejar hasil, Sannino dapat mengandalkan Sergio Pellissier, super-sub yang kerap menjadi momok bagi Juve. Di umurnya yang telah 34 tahun, Pellisier memang sudah kehilangan stamina tetapi saat dia menjadi starter vs Udinese, dia mampu mencetak gol dan membantu memenangkan timnya.

Perkiraan susunan pemain (5-3-2): Puggioni; Sardo, Frey, Bernardini, Cesar, Drame; Radovanovic, Rigoni, Sestu; Paloschi, Thereau.

26 Pemain Chievo yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Puggioni, 18 Squizzi, 28 ?SilvestriDifensori:? 2 Bernardini, 4 Claiton, 12 ?Cesar, 15 ?Pamic, ?17 Sardo, ?21 Frey, 33 ?Papp, ?93 DramèCentrocampisti:? 6 Kupisz, 7 Lazarevic, 8 Radovanovic, 9 Bentivoglio, 10 Sestu, 14 Calello, 16 Improta, 20 Estigarribia, 22 ?Acosty, ?27 RigoniAttaccanti: ?11 Samassa, 31 ?Pellissier, ?43 Paloschi, 77 ?Théréau, ?90 Ardemagni

Salah satu pemain inti Chievo, Perparim Hatemaj, tidak dibawa kemungkinan karena cedera.

JUVENTUS

Satu hal yang paling menarik bagi penulis saat pelatih Antonio Conte melakukan konferensi pers kemarin menjelang pertandingan Chievo-Juve. Dia mengatakan bahwa pertahanan harusnya menjadi senjata terbaik Juve. Penulis sangat setuju. Buat penulis, defense wins championships dan begitulah umumnya tim Juve memenangkan trofi. Juve boleh punya Platini, Baggio, Del Piero, tetapi tetap, pertahanan-lah yang menjadi “nyawa” Juventus.

Topik ini muncul mengingat Juve telah kebobolan tiga gol dalam empat pertandingan liga, dua dari blunder dan satu dari koordinasi pertahanan yang tidak baik saat menghadapi bola mati. Memang, beberapa kali pertahanan Juve tampak goyah saat menghadapi bola mati. Selain itu, speed pertahanan juga beberapa kali terekspos.

Di tiga pertandingan terakhir, saat melawan Inter Milan, Copenhagen, dan Verona, Juve juga selalu kebobolan terlebih dahulu karena faktor-faktor yang telah disebut di atas dan dua dari tiga pertandingan tersebut, Juve gagal meraih kemenangan.

OgbonnaDisinilah pentingnya rotasi dan bek tengah yang memiliki kecepatan baik seperti Martin Caceres dan Angelo Ogbonna (tapi sayang, Caceres cedera). Tiga bek tengah Juve Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini bukanlah bek-bek yang memiliki kecepatan yang baik dan mengandalkan teknik, antisipasi, dan pengalaman. Apalagi Barzagli telah berusia 32 tahun dan Chiellini kerap mengalami gangguan fisik. Biasanya, permainan mereka di awal musim belum baik dan memerlukan waktu untuk “panas”.

Dalam konferensi persnya, pelatih Antonio Conte mengisyaratkan bahwa dia akan kembali melakukan rotasi dan para media memperkirakan Conte akan menurunkan trio Ogbonna-Bonucci-Chiellini dalam pertandingan ini. Barzagli yang bermain penuh tiga hari yang lalu diistirahatkan dan Chiellini yang tidak bermain melawan Verona akan bermain malam ini.

Di lini tengah, penulis memperkirakan tiga starter Arturo Vidal-Pirlo-Paul Pogba akan dipertahankan, walaupun tidak tertutup kemungkinan salah satunya akan digantikan oleh Claudio Marchisio. Di bek sayap kanan, Stephan Lichtsteiner yang istirahat saat melawan Verona kemungkinan akan kembali menjadi starter sedang di bek sayap kiri, kemungkinan Kwadwo Asamoah perlu menarik napas sejenak dan tidak bermain sejak awal. Apabila tidak, kemungkinan Federico Peluso-lah yang akan menggantikan.

Di depan, Carlos Tevez sulit digantikan dan mengingat adanya laga penting Juventus-Galatasaray pertengahan minggu depan, kemungkinan dia baru akan diistirahatkan saat melawan Torino Sabtu ini. Pasangannya di depan masih menjadi tanda tanya, apakah Mirko Vucinic yang tidak efektif saat melawan Verona, Fernando Llorente yang mencetak gol tetapi belum maksimal, atau Fabio Quagliarella yang dapat mencetak gol dari mana saja tetapi kerap kehilangan bola.

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Buffon; Ogbonna, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Pogba, Peluso; Llorente, Tevez.

23 Pemain Juve yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Buffon, 30 Storari, 35 VannuchiDifensori:? 3 Chiellini, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 26 Lichtsteiner, 33 IslaCentrocampisti:? 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: ?9 Vucinic, 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

***

Banyak media memperkirakan Conte akan menyimpan Bonucci, Vidal dan Tevez tetapi terus terang, penulis tidak setuju. Ketiga pemain tersebut mungkin adalah tiga pemain terbaik sejauh ini dan setidaknya dua dari tiga pemain tersebut harus bermain. Apabila ketiganya disimpan, penulis ragu Juve dapat meraih angka penuh. Namun siapapun yang bermain, permainan pressing dan tanpa blunder mutlak diperlukan apabila kita tidak mau tertinggal lebih jauh dari Napoli dan Roma. Defense wins championships.

Barzagli_Bonucci_Chiellini_Buffon

Forza Juve!!!

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.

View the original article here

View the original article here

View the original article here


View the original article here

Sunday, November 17, 2013

[Preview Serie A Giornata 12] Juventus – Napoli : SIAGA 1 Juve!

Menjelang laga penting melawan Napoli dalam lanjutan giornata 12 Serie A 13/14, skuad Juventus dalam kondisi siaga 1. Dimulai dengan absennya Vucinic dan Lichtsteiner karena cedera, disusul kemudian dengan cederanya Chiellini dalam sesi latihan hari ini dan dipanggilnya Caceres ke timnas Uruguay, membuat skuad Juventus terasa berat sebelah saat menjamu Napoli di Juventus Stadium.

Memang pihak klub belum resmi menyatakan bahwa Chiellini akan absen melawan Napoli, namun pemberitaan media Italia menyebutkan hampir mustahil untuk Chiellini untuk dapat bermain minggu ini setelah cedera yang didapatnya. Tim medis sedang berusaha keras memulihkan cedera Chiellini saat ini.

Conte hanya memiliki Ogbonna sebagai satu-satunya alternatif yang paling masuk akal sebagai pelapis Chiellini jika tidak dapat pulih menjelang pertandingan nanti. Kabarnya Juventus sedang coba bernegoisasi untuk menahan Caceres setidaknya sampai dengan pertandingan melawan Napoli selesai, namun rasanya kesepakatan sulit terjadi.

Caceres - Tidak ada saat dibutuhkan Caceres – Tidak ada saat dibutuhkan

Semoga masih ada keajaiban terjadi, berharap saja cedera Chiellini tidak separah yang diperkirakan dan dia bisa bermain melawan Napoli. Karena kehilangan Chiellini akan menjadi kerugian besar untuk Juventus, apalagi Chiellini yang tidak bermain di Liga Champions karena kartu merah, seharusnya dalam kondisi kebugaran yang lebih baik dibanding pemain lainnya.

Tambahan:

Chiellini resmi tidak dipanggil ke dalam tim untuk menghadapi Napoli karena cedera. Caceres juga harus absen karena membela timnas Uruguay menjalani babak playoff menghadapi Jordania untuk memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 2014.Vucinic dan Lichtsteiner juga absen tetapi diperkirakan sudah pulih dan siap di giornata ke-13 tanggal 24 November antara Juventus-Livorno. Pepe diperkirakan kembali di bulan Desember.

20 Pemain Juve yang Dipanggil:

Portieri: 1 Buffon, 30 Storari, 34 RubinhoDifensori: 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 33 IslaCentrocampisti: 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

Dalam sesi latihan, Conte kembali memainkan formasi 3-5-2, namun melihat kondisi dan pemain yang ada, bisa jadi Conte mengubah formasi permainan sesuai dengan kondisi skuad yang ada saat ini. Seperti yang dilakukannya saat bertemu Real Madrid di liga Champions, Conte mencoba formasi 4-3-3 yang terbukti efektif mengimbangi Madrid sepanjang pertandingan, bahkan dengan sedikit keberuntungan Juventus seharusnya bisa mengalahkan Madrid.

4-3-3 Conte mampu mengimbangi Madrid 4-3-3 Conte mampu mengimbangi Madrid

Namun dalam laporan langsung dari Vinovo, Tutto Juve menyebutkan tampaknya Conte akan memainkan formasi 3-5-2 dengan perkiraan pemain sebagai berikut :

Juventus 3-5-2: Buffon; Barzagli, Bonucci, Ogbonna; Isla, Vidal, Pirlo, Pogba, Asamoah; Tevez, Llorente.

Untuk lini depan, posisi Tevez jelas saat ini sulit untuk digeser striker lainnya. Namun untuk tandem Tevez, saat ini Llorente lebih favorit dibandingkan Quagliarella yang baru pulih cedera atau Giovinco yang lebih dipercaya Conte sebagai pemain pengganti.

Tevez - terus mencetak gol untuk Juventus Tevez – terus mencetak gol untuk Juventus

Dilini tengah, cederanya Lichtsteiner membawa berkah untuk Isla membuktikan bahwa dia pantas berada di Juventus. Di LWB, Asamoah adalah pilihan terbaik diantara yang terburuk untuk posisi tersebut, jelas prioritas utama Juventus di bursa transfer mendatang bukan lagi striker kelas TV plasma, namun Conte membutuhkan LB dan LWB yang berkelas.

Marchisio tampaknya akan dicadangkan kembali, karena mustahil untuk mengorbankan Pogba yang sedang bersinar terang saat ini. Pirlo dan Vidal jelas menjadi jaminan di lini tengah untuk memenangi duel dengan lini tengah Napoli yang tidak kalah hebatnya.

Yang cukup membuat cemas adalah lini belakang, dengan kebobolan 10 gol sampai dengan giornata 11, jelas lini belakang Juventus tidak sebaik 2 musim terakhir. Ditambah lagi dengan pincangnya pemain lini belakang saat ini, jelas Conte berpikir keras membangun tembok di belakang. Jika memang Chiellini gagal pulih pada waktunya, maka pilihan realistis Conte adalah Barzagli-Bonucci-Ogbonna. Dengan kiper sekelas Buffon, jika lini belakang konsentrasi dengan baik, paling buruk mereka hanya kebobolan 1 gol saja, syukur jika bisa kembali clean sheet di Serie A untuk ke 4 kalinya berturut-turut.

============================================

Napoli musim ini dibawah pelatih baru mereka, Rafael Benitez, membawa perubahan yang signifikan untuk Napoli musim ini. Napoli era Walter Mazzarri yang terkenal dengan formasi 3-5-2 nya tidak lagi digunakan Benitez musim ini. Benitez lebih memilih formasi 4-2-3-1 miliknya sendiri, dan hasilnya cukup memuaskan, sampai dengan giornata 11 ini, Napoli berada diperingkat 2 klasmen sementara Serie A dengan 28 poin. selisih 3 poin dengan AS Roma yang berada di capolista.

Kehilangan striker andalan mereka, Cavani, rupanya tidak berpengaruh besar. Kedatangan sejumlah pemain bintang seperti Higuain dan Callejon dari Real Madrid membuat Cavani cepat dilupakan fans Napoli. Juga kedatangan Mertens dari PSV Eindhoven dan semakin matangnya Hamsik membuat Napoli semakin kuat musim ini. Sementara di lini belakang kehadiran Albiol mampu mengkudeta Paolo Cannavaro ke bangku cadangan. Juga kehadiran Pepe Reina membuat gawang Napoli sulit ditembus dengan sejumlah penyelamatan berkelas miliknya.

Higuain & Callejon - warna baru Napoli Higuain & Callejon – warna baru Napoli

Gawatnya lagi, disaat Juventus harus kehilangan sejumlah pemain pilar, Napoli justru tengah menyambut kembalinya beberapa pemain mereka yang cedera, diantaranya Zuniga, Mesto dan Britos. Bahkan dikabarkan Mesto sudah kembali berlatih penuh dan akan diputuskan dalam 24 jam apakah akan dibawa ke Turin atau tidak.

Tambahan: Britos akhirnya dipanggil karena sudah pulih dari cederanya sedangkan Mesto dan Zuniga masih absen.

21 Pemain Napoli yang Dipanggil:

Portieri: 1 Rafael, 15 Colombo, 25 ReinaDifensori: 2 Uvini, 5 Britos, 21 Fernandez, 28 Cannavaro, 27 Armero, 33 AlbiolCentrocampisti: 11 Maggio, 17 Hamsik, 20 Dzemaili, 22 Radosevic, 85 Behrami, 88 InlerAttaccanti: 7 Callejon, 9 Higuain, 14 Mertens, 19 Pandev, 24 Insigne, 91 D. Zapata

Penjualan Cavani ke PSG seharga 63 juta euro membuat Napoli bebas bergerak di bursa transfer musim ini. Memiliki dana ekstra dan strategi mercato yang baik, Napoli menjadi ancaman serius untuk Juventus meraih hattrick scudetto kali ini. Penulis lebih kuatir dengan ancaman Napoli dibandingkan AS Roma sebagai pesaing Juventus merebut scudetto musim ini.

Pergerakan Higuain di depan gawang lawan jelas menakutkan lini belakang manapun, bukan hanya memiliki finishing maut tapi juga memiliki kemampuan membuka ruang dan memberikan umpan-umpan cantik. Dengan dukungan pemain seperti Hamsik, Mertens dan Callejon, jelas Higuain sama berbahayanya seperti Cavani. Berikut perkiraan formasi yang akan dimainkan Benitez saat melawan Juventus.

Napoli 4-2-3-1: Reina; Maggio, Albiol, Fernandez, Armero; Inler, Behrami; Callejon, Hamsik, Mertens; Higuain.

============================================

Juventus harus bermain seperti saat mereka bertemu Madrid lalu, menekan sejak awal pertandingan dan terus mendominasi penguasaan bola. Dengan cara demikian peluang untuk mencetak gol lebih terbuka lebar daripada bertahan dan melakukan serangan balik. Lini belakang Juventus juga harus fokus dan disiplin menjaga pergerakan Higuain yang berbahaya. Lini tengah Juventus juga harus mampu meredam dukungan lini tengah ke lini depan Napoli. Yang perlu diingat, mesin gol Napoli bukan hanya Higuain semata, Callejon, Mertens dan Hamsik bisa muncul dari lini kedua dan mencetak gol disaat Higuain dikawal ketat.

Higuain vs Tevez - Siapa yang lebih tajam? Higuain vs Tevez – Siapa yang lebih tajam?

Tevez dan Llorente akan berusaha keras ntuk membobol gawang Reina. Khusus untuk Tevez, pertandingan ini sekaligus menjadi ajang pembuktian, siapa yang lebih baik, dia atau Higuain, keduanya pernah berduet di lini depan timnas Argentina beberapa tahun lalu. Kini Tevez sudah mulai dilupakan dari timnas, sementara Higuain masih dipanggil ke timnas Argentina. Tentu Tevez ingin membuktikan bahwa dirinya masih pantas memperkuat timnas Argentina.

Dengan semangat permainan seperti melawan Madrid Rabu lalu ditambah dukungan penuh dari fans di Juventus Stadium, penulis tetap menjagokan Juventus meraih 3 angka penuh dikandang dengan skor kemenangan 2-1 atas Napoli. Seperti yang dikatakan Conte, melawan Real Madrid justru membuat Juventus semakin kuat dan solid. Anda setuju teman-teman?

============================================


View the original article here

[Preview UCL] Juventus – Real Madrid: Final Pertama Liga Champions!

Juventus menjamu Real Madrid di matchday 4 Champions League. Seperti yang diungkapkan Antonio Conte sebelumnya, partai ini akan menjadi final pertama dari tiga final yang dijalani Juventus bila ingin lolos dari fase grup. Setelah memulai perjalanan di UCL musim ini dengan 2 hasil imbang melawan Copenhagen dan Galatasaray, dua minggu lalu mereka takluk di kandang Madrid berkat perilaku-perilaku tak terpuji wasit dan pemain lawan. Kali ini Juve akan bermain di hadapan para pendukungnya sendiri. Tentunya ini akan menjadi pelecut semangat para Undici Leoni. Jika Juve mampu tampil impresif di Bernabeu dan para pendukung Madrid, tak ada alasan mereka tidak mampu mengulanginya dan kali ini mendapat hasil maksimal. Satu yang terpenting: Juventus tidak boleh memikirkan hasil partai lain serta partai mendatang. Fokus pada pertandingan malam ini!

The Opponent

Realdapat dikatakan sedang dalam kondisi cukup prima. Setelah pertemuan pertama kedua tim ini, Madrid mengalami 1 kekalahan dan 2 kemenangan. Tiga hari setelah mengalahkan Juve, Madrid melakoni laga El Clasico melawan Barcelona, musuh bebuyutan mereka. Madrid menyerah dari tuan rumah 2-1. Mereka langsung bangkit dengan menghajar Sevilla 7-3 di Bernabeu dan menaklukkan tuan rumah Rayo Vallecano 3-2. Dalam dua pertandingan terakhir, trio Gareth Bale, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema mengemas 10 gol dan 5 assist! Tapi selain ketajaman mereka, ada satu hal yang patut dicermati: terhitung sejak partai melawan Juventus, Real selalu kebobolan. Bahkan dalam 3 partai terakhir, mereka kecolongan lebih dari satu gol, bahkan dengan kembalinya bek tengah Raphael Varane. Ini membuktikan bahwa mereka memang tim yang mengandalkan serangan daripada pertahanan, sesuatu yang diakui pelatih Carlo Ancelotti.

Ditemani Varane dalam konferensi persnya kemarin di Juventus Stadium, Ancelotti mengungkapkan hal ini, serta tak lupa memuji Antonio Conte dan Juventus.

“Tim ini dapat menyerang dengan baik, mencetak 42 gol dalam 15 pertandingan. Tetapi kami kebobolan terlalu banyak gol. Betul saya tidak puas dengan pertahanan kami, tapi jangan lupa kami juga mencetak rata-rata 3 gol dalam satu pertandingan. Menurut saya masalah di pertahanan ini bukan disebabkan oleh rotasi. Justru ini membuat para pemain ada dalam kondisi fisik yang lebih baik.

Antonio Conte sudah mencapai hal-hal hebat bersama Juventus, karena ia berada dalam lingkungan yang ia sudah kenal dengan baik. Dengan bantuan klub, ia mencapai hal-hal yang tidak dapat dibayangkan banyak orang sebelumnya, meraih 2 titel scudetto dalam 3 tahun. Betul Juventus harus mencapai lebih daripada kami di penyisihan grup, tetapi ini juga pertandingan penting bagi kami karena ini kesempatan kami memastikan kualifikasi. Lebih cepat, lebih baik. Juve akan mencari kemenangan dan mereka akan memainkan tempo cepat. Mereka juga akan mendapatkan dukungan dari fans mereka, dan atmosfer di kandang mereka akan panas, jadi kami harus menandingi intensitas mereka.”

Prediksi starting XI Real Madrid

(4-3-3) Casillas; Arbeloa, Ramos, Varane, Marcelo; Khedira, Xabi, Modric; Bale, Benzema, Ronaldo

La Squadra Bianconera

Juventus juga sedang berada dalam performa yang baik. Mereka menyikapi kekalahan dari Real Madrid dengan sangat baik: 3 kemenangan, 7 gol dan tidak kebobolan. Pertama mereka menjamu Genoa dimana mereka menang 2-0 berkat gol-gol Arturo Vidal dan Carlos Tevez. Kemudian menjamu Catania, Juve menang besar 4-0. Lagi-lagi Vidal dan Tevez masuk catatan skor, dan ditambah gol-gol Andrea Pirlo dan Leonardo Bonucci. Akhir pekan kemarin Juve unggul 1-0 atas tuan rumah Parma berkat gol semata wayang Paul Pogba. Ini adalah bekal yang sangat baik menjelang partai lawan Madrid.

Kondisi tim  juga berada di titik yang baik. Bahkan Juve bisa melupakan sejenak dua pilar tim, Stephan Lichtsteiner dan Mirko Vucinic yang sedang cedera. Martin Caceres bermain sangat baik melawan Madrid di posisi Lichtsteiner. Ia juga bermain baik ketika menggantikan posisi Andrea Barzagli ketika melawan Catania. Kemudian di lini depan, Fernando Llorente juga semakin padu dengan Carlos Tevez. Pria Spanyol ini mencetak gol di Bernabeu dua minggu lalu, dan sebetulnya pantas menambah pundi golnya melawan Genoa dan Catania. Fabio Quagliarella sudah sembuh dari cedera dan berperan vital atas gol Pogba akhir pekan lalu.

Rekor kandang Juventus melawan Real Madrid juga sangat baik. Sejak musim 1995/96, Madrid telah mengunjungi Turin empat kali dan dalam setiap kesempatan selalu takluk dari Sang Nyonya Tua. Akan tetapi Juventus harus tetap waspada. Seperti yang Antonio Conte tekankan dalam wawancara persnya kemarin, Juventus harus menghadapi 3 partai UCL berikut sebagai 3 final.

“Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa tiga pertandingan terakhir grup akan sangat menentukan. Pernyataan saya tetap berdiri. Kami harus menunjukkan bahwa kami layak melalui fase grup, atau memberikan aplaus bagi siapapun yang lolos. Ini akan menjadi partai yang menarik perhatian, partai yang penting. Kami akan menghadapi tim yang hebat. Kami harus memanfaatkan keunggulan bermain di kandang. Saya harap para fans memberikan atmosfer yang membara. Mereka harus memberi dorongan bagi para pemain, agar mereka dapat melalui rintangan berat ini.

Kami mampu memainkan formasi yang berbeda. Kami bisa memulai dengan satu formasi dan menggantinya setelah pertandingan berjalan. Yang lebih penting daripada system adalah hasrat dan intensitas yang diperlihatkan pemain saya. Dari segi taktik, kami harus mengulangi penampilan baik yang kami tunjukkan di Madrid. Di Madrid, ada beberapa keputusan yang mempengaruhi jalan dan hasil akhir, tetapi kami yakin pada wasit yang telah ditugaskan dan kemampuan mereka. Webb adalah salah satu yang terbaik di dunia. Tapi saat ini kami harus fokus pada penampilan kami sendiri, dan juga Real Madrid.”

Menilik dari pernyatan Conte sepertinya Juve akan kembali menggunakan skema 4 bek. Formasi 4-3-3 atau 4-3-1-2 akan digunakan, walaupun sepertinya opsi pertama akan ia jalani lagi, seperti pada pertemuan pertama. Absennya Giorgio Chiellini akan mengembalikan Leonardo Bonucci, yang hilang dari starting line up di pertemuan pertama. Martin Caceres hampir pasti mengisi posisi bek kanan. Sementara itu, ada dua pilihan di posisi bek kiri: Angelo Ogbonna atau Kwadwo Asamoah. Akan tetapi mengingat penampilan buruk Ogbonna di pertemuan pertama, serta semakin fasihnya Asamoah di sektor kiri pertahanan, besar kemungkinan Conte menurunkan pemain Ghana ini dari awal. Sementara itu Vidal, Pirlo dan Pogba akan kembali diturunkan di tengah. Dan seperti pertemuan pertama, Marchisio akan diturunkan sebagai penyerang sayap, bersama juga Carlos Tevez menopang Fernando Llorente. Sementara opsi amunisi akan bertambah dengan adanya Quagliarella, yang bersama Giovinco bisa masuk sebagai pemain pengganti.

Skuad yang dipersiapkan untuk partai malam ini:

1 Buffon, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 6 Pogba, 8 Marchisio, 10 Tevez, 11 De Ceglie, 12 Giovinco, 13 Peluso, 14 Llorente, 15 Barzagli, 19 Bonucci, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 Vidal, 27 Quagliarella, 30 Storari, 33 Isla, 34 Rubinho

Absen: 3 Chiellini (kartu merah), 7 Pepe, 9 Vucinic, 26 Lichtsteiner (cedera)

Prediksi starting XI Juventus

(4-3-3) Buffon; Caceres, Barzagli, Bonucci, Asamoah; Vidal, Pirlo, Pogba; Marchisio, Llorente, Tevez

Match Prediction

Seperti di laga pertama, Real Madrid akan mencoba menggebrak dari menit pertama, memanfaatkan tren Juve yang lambat panas. Tapi perlahan-lahan Juventus akan mengambil alih dominasi permainan. Selama Juventus mampu mengendalikan permainan dan tidak melakukan kesalahan-kesalahan konyol, Real akan berada dibawah tekanan. Peran lini tengah: Vidal, Pogba dan terutama Pirlo akan sangat vital. Bila mampu keluar dari penjagaan dan tekanan, Pirlo akan menjadi penentu dari lini tengah. Kerja keras juga akan dijalani Tevez dan Marchisio yang harus mengganggu Arbeloa dan Marcelo, tapi juga menciptakan peluang sendiri serta bagi frontman Llorente. Absennya Chiellini akan dirasakan barisan pertahanan. Kecepatan Caceres dan Asamoah akan penting mengingat kapabilitas Barzagli dan Bonucci. Keempatnya harus bisa step up dalam menggiring tiga penyerang Madrid menjauh dari gawang Gigi Buffon. Juve tidak boleh lengah dari serangan balik cepat Real. Ini harus bisa diredam dan diminimalisir, bukan hanya bagi pertahanan tapi semua pemain Juve. Setelah semua itu, jangan lupa Ancelotti adalah seorang pelatih jempolan. Nantikan kejutan dari dirinya, kejutan yang moga-moga bisa diantisipasi Conte dan para pemainnya. Kunci bagi Juventus adalah bermain kompak dan presisi, dan tidak lupa: GRINTA!

Score prediction: Juventus 2-1 Real Madrid!

Avanti ragazzi!

_____________________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: We know who’s the danger man, but I’m not wasting my time for that sissy…


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 11] Parma – Juventus: Rotasi Lagi, Tiga Poin Lagi?

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 11] Parma – Juventus: Rotasi Lagi, Tiga Poin Lagi?

Signora1897 ers, Parma memasuki giornata ke-11 ini dengan rekor yang bagaikan roller coaster: naik turun. Dalam enam pertandingan terakhir, rekor Parma adalah W-D-W-L-W-L. Dalam dua pertandingan terakhir, kemenangan 3-2 atas Milan diikuti dengan kekalahan 0-1 di kandang Genoa. Padahal, pelatih Roberto Donadoni selalu memakai formasi 3-5-2 dalam semua pertandingan di musim ini dan selalu memainkan tulang punggung yang sama: kiper Antonio Mirante, bek Mattia Cassani, Alessandro Lucarelli, Felipe, bek-bek sayap Jonathan Biabiany dan Massimo Gobbi, pemain-pemain tengah Marco Parolo, Warter Gargano dan Marco Marchionni, dan penyerang-penyerang Amauri dan Antonio Cassano.

Formation_Parma

Tetapi kenyataannya, memang permainan pemain-pemain Parma sendiri yang tidak konsisten dan tidak merata kualitasnya. Bek seperti Lucarelli memang konsisten cukup baik tetapi Felipe, apalagi mantan pemain primavera Juve Cassani, sama sekali tidak memberikan rasa aman di belakang. Parma mungkin akan sedikit terbantu dengan kembalinya Yohan Benalouane dari cedera dan bek Prancis ini sangat lugas bermain namun dilain pihak, sangat rawan kartu.

Di tengah Parolo semakin matang permainannya dan kembali menjadi salah satu yang terbaik di Parma setelah selama beberapa tahun terakhir ini sering diganggu cedera berkepanjangan. Dia akan ditopang oleh Gargano sebagai destroyer dan bek sayap cepat di kanan, Biabiany. Yang menarik dari lapangan tengah Parma ini adalah kekonsistenan. Mereka bisa bermain sangat baik dan mendominasi tetapi bisa juga bermain sangat buruk dan menjadi sumber kelemahan permainan Parma.

Di depan, Cassano menjadi jaminan mutu. Memang, secara fisik Sang Fantantonio sudah tidak memadai lagi tetapi visi dan umpan-umpannya masih maut. Apabila bek-bek Juve tidak berhati-hati dan memandang remeh, Cassano akan menjadi mimpi buruk. Dan jangan lupakan Amauri, yang walau tidak memiliki kualitas yang baik, tetapi kekuatan fisiknya dapat mematikan apabila bek-bek kita kembali melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.

23 Pemain Parma yang Dibawa:

Portieri: 55 Rossetto, 83 Mirante, 91 BajzaDifensori: 2 Cassani, 3 Mesbah, 6 A. Lucarelli, 18 Gobbi, 19 Felipe, 23 Mendes, 28 Benalouane, 87 RosiCentrocampisti: 5 Gargano, 7 Biabiany, 10 Valdes, 16 Parolo, 20 Obi, 24 Munari, 30 Acquah, 32 MarchionniAttaccanti: 11 Amauri, 17 Palladino, 21 Sansone, 99 Cassano

Starting XI (3-5-2): Mirante; Cassani, Lucarelli, Mendes; Biabiany, Marchionni, Gargano, Parolo, Gobbi; Amauri, Cassano.

***

Di Juve, pelatih Antonio Conte akan kembali melakukan rotasi. Fabio Quagliarella memang sudah kembali ke tim tetapi Mirko Vucinic dan Stephan Lichtstener masih belum pulih, apalagi Simone Pepe yang semakin tidak jelas kapan akan bisa bermain.

21 Pemain Juve yang Dibawa:

Portieri: 1 Buffon, 30 Storari, 34 RubinhoDifensori: 3 Chiellini, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 33 IslaCentrocampisti: 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

Leonardo Bonucci diistirahatkan dan tidak dibawa dan sepertinya Angelo Ogbonna yang akan menggantikan. Andrea Pirlo juga kemungkinan besar akan diistirahatkan dan lapangan tengah akan diisi oleh Arturo Vidal, Paul Pogba dan Claudio Marchisio. Mauricio Isla kemungkinan akan diistirahatkan, demikian pula dengan Martin Caceres sehingga  Simone Padoin-lah yang akan mengisi posisi RWB. Kwadwo Asamoah akan kembali menjadi starter di bek sayap kiri. Di depan, Conte juga melakukan rotasi dengan kemungkinan mengistirahatkan Fernando Llorente dan memainkan Sebastian Giovinco, menemani Carlos Tevez.

Terlihat diluar bek-bek tengah kita, Pogba, Vidal dan Tevez adalah tiga pemain yang paling sering dimainkan sejauh ini dan untunglah, ketiganya tidak bermain penuh saat Juve menaklukkan Catania hari Rabu kemarin.

Starting XI (3-5-2): Buffon; Barzagli, Ogbonna, Chiellini; Padoin, Vidal, Pogba, Marchisio, Asamoah; Tevez, Giovinco.

***

Parolo yang sementara ini menjadi pencetak gol terbanyak Parma dengan lima gol layak menjadi pemain yang diwaspadai. Tusukan-tusukannya dari lini kedua akan berbahaya apabila Vidal atau Pogba lalai menjaga pemain ini. Namun lebih daripada Parolo, menurut penulis yang paling patut diwaspadai oleh Juve adalah bek sayap cepat Biabiany. Pemain Prancis inilah yang menghancurkan Milan dengan kecepatannya dari sayap kanan. Asamoah, dan dibantu oleh Marchisio, harus bekerja keras menutup pergerakan pemain ini. Apabila kedua pemain ini dimatikan, sepertinya Amauri dan Cassano di depan tidak akan dapat berbuat banyak.

Dengan dilakukannya rotasi, pemain-pemain yang dikhawatirkan akan kelelahan saat menjamu Real Madrid Selasa nanti adalah Vidal, Pogba dan Tevez. Melihat gaya permainan Tevez, Juventini tidak perlu ragu bahwa Tevez akan bermain all out dan mencoba memberikan yang terbaik. Tanda tanya terdapat di Vidal dan Pogba, apakah mereka akan maksimal malam ini. Apabila ya, maka Juve akan kembali sukses mendulang tiga poin. Apabila tidak, Parma dapat mencuri kesempatan.

Apabila pemain-pemain kita tidak melakukan blunder, penulis memprediksi pertandingan akan berakhir Parma 0-1 Juve.

Forza Juve!!!

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 10] Juventus – Catania: Tiga Poin dengan Rotasi Minimal?

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 10] Juventus – Catania: Tiga Poin dengan Rotasi Minimal?

Signora1897 ers, dengan kembalinya ‘The Real’ Juve dalam pertandingan melawan Genoa tiga hari yang lalu, pertimbangan utama pelatih Antonio Conte kemungkinan adalah rotasi. Dengan schedule bertandang ke Parma pada giornata ke-11 dan tiga hari kemudian, menjamu Real Madrid dalam partai yang menentukan di kancah Champions League, mutlak diperlukan rotasi supaya pemain-pemain mendapat istirahat yang cukup dan tidak mengalami cedera.

Pertanyaannya adalah: Dengan rencana menurunkan full team saat melawan Real Madrid seminggu lagi, siapakah yang akan diistirahatkan saat melawan Catania, dan siapakah yang diistirahatkan saat melawan Parma?

Rotasi tidak mudah dilakukan. Terlalu sedikit rotasi, pemain-pemain beresiko bermain tidak optimal karena kelelahan dan takut mengalami cedera. Terlalu banyak rotasi, permainan tersendat dan bisa terjegal oleh tim-tim seperti Catania dan Parma.

Dalam menghadapi Catania, Conte kembali memanggil 21 pemain, sama seperti saat melawan Genoa, dengan absennya lima pemain. Namun, Fabio Quagliarella mungkin sudah bisa berada di bangku cadangan saat melawan Parma dan Mirko Vucinic dan Stephan Lichtsteiner kemungkinan sudah siap saat melawan Real Madrid. Simone Pepe masih belum pulih dan Ouasim Bouy tidak dibawa.

21 pemain Juve yang Dibawa:

Portieri: 1 Buffon, 30 Storari, 34 RubinhoDifensori: 3 Chiellini, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 33 IslaCentrocampisti: 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente

Setelah sukses dengan 4-3-3 saat melawan Real Madrid, Conte kembali ke formasi 3-5-2 saat melawan Genoa dan memastikan Genoa tidak berkutik dengan maksimalnya permainan Arturo Vidal dan Paul Pogba di tengah dan aktifnya Andrea Pirlo menusuk ke jantung pertahanan Genoa di 30 menit pertama. Selain itu, pergerakan Carlos Tevez dan Fernando Llorente dalam menyerang dan bertahan juga telah menjadi salah satu senjata permainan Juve.

Marchisio_VidalYang dikhawatirkan adalah kelima pemain penting ini tidak bermain maksimal karena fisik dan mental bertanding belum pulih 100% setelah menaklukkan Genoa. Apalagi Sebastian Giovinco masih menderita kesakitan di engkelnya sehingga Tevez-Llorente sepertinya akan kembali diduetkan sejak menit pertama.

Untunglah, Claudio Marchisio telah pulih dan sepertinya akan menggantikan Paul Pogba di tengah. Andrea Barzagli juga bisa diistirahatkan dan Angelo Ogbonna siap untuk menggantikan tempatnya. Di bek sayap kanan, masih belum dapat dipastikan apakah Mauricio Isla akan kembali bermain atau akan digantikan oleh Martin Caceres, yang bermain gemilang saat melawan Real Madrid.

Menurut penulis, Caceres lebih cocok di formasi empat pemain belakang sedangkan Isla sebagai bek sayap jadi apabila Conte kembali memainkan 3-5-2, sepertinya Isla-lah yang akan kembali dipasang.

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Buffon; Ogbonna, Bonucci, Chiellini; Isla, Vidal, Pirlo, Marchisio, Asamoah; Llorente, Tevez.

***

Catania yang diasuh oleh Luigi De Canio sementara ini berada di peringkat ke-17 dan baru meraih satu kemenangan dari sembilan penampilannya. Start yang buruk membuat pelatih sebelumnya Rolando Maran dipecat dan di pertandingan pertamanya hari Minggu lalu, De Canio dan Catania ditahan imbang 0-0 oleh Sassuolo.

Namun, Gli Elefanti tetap merupakan salah satu tim provincial yang sulit dibobol dan walau Nicolas Spolli masih menderita cedera, kembalinya Nicola Legrottaglie dan Pablo Alvarez setelah menjalani larangan main satu kali tentu akan semakin memperkuat barisan pertahanan mereka.

Dilain pihak, Catania adalah tim terburuk di Serie A dalam urusan membobol gawang lawan dan baru mencetak enam gol dalam sembilan giornata. Malah, pemain terbaik mereka, Pablo Barrientos, akan absen selama satu bulan dan hal ini tentu akan semakin mempersulit Catania. Apakah De Canio yang melanjutkan formasi 4-3-3 milik Maran dapat memperbaiki hal ini?

20 pemain Catania yang Dibawa:

Portieri: 1 Frison, 21 Andujar, 35 FicaraDifensori: 5 Rolin, 6 Legrottaglie, 22 Alvarez, 24 Gyomber, 34 BiraghiCentrocampisti: 4 Almiron, 7 Tachtsidis, 13 Izco, 17 Guarente, 19 Castro, 20 FreireAttaccanti: 9 Bergessio, 10 Lopez, 11 Leto, 26 Keko, 32 Petkovic.

Dengan situasi seperti ini, hampir dapat dipastikan Catania akan bermain counter-attack dengan mengandalkan Jaroslav Plasil yang memiliki umpan-umpan terarah, Lucas Castro yang memiliki skill yang baik sebagai penyerang sayap kiri dan Gonzalo Bergessio sebagai predator di dalam kotak penalti.

Perkiraan susunan pemain (4-3-3): Andujar; Alvarez, Legrottaglie, Rolin, Biraghi; Plasil, Tachtsidis, Almiron; Keko, Bergessio, Castro.

***

Pertandingan ini akan dipimpin oleh wasit Marco Guida asal Campania. Musim lalu, Guida memimpin tiga pertandingan Juve: Juve 1-0 Cagliari (Coppa Italia), Juve 1-1 Genoa dan Atalanta 0-1 Juve. Yang paling mencolok adalah pertandingan Juve 1-1 Genoa dimana Guida secara kontroversial tidak memberikan penalti untuk Juve di saat-saat akhir pertandingan. Alhasil, protes keras Juve berakibat atas diskorsingnya Conte, Giorgio Chiellini (yang tidak bermain), dan Leonardo Bonucci.

Namun secara keseluruhan, dari enam pertandingan Juve yang dipimpin Guida, hasilnya cukup baik dengan empat kemenangan dan dua kali imbang.

Jadi, dengan perkiraan dua-tiga rotasi pemain, melihat pelatih De Canio masih mencari-cari bentuk dan apabila lini belakang atau tengah kita tidak melakukan blunder, seharusnya Juve tidak akan terlalu sulit untuk mendulang tiga poin dari pertandingan ini.

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

Thursday, October 10, 2013

[Preview UCL] Juventus – Galatasaray: Undici Leoni Versus Onbir Aslan

Juventus akan menjamu juara Super Lig Turki, Galatasaray dalam lanjutan penyisihan UEFA Champions League grup B. Ini akan menjadi pertandingan kandang pertama Juventus di Champions League musim ini. Galatasaray sendiri bukan tim enteng untuk dihadapi. Dalam sejarahnya, mereka dikenal memiliki karakter keras, tetapi mampu menyuguhkan permainan yang efektif dan tusukan-tusukan tajam. Ini juga yang terjadi kala kedua tim terakhir bertemu. Kala itu di musim 2003-04, mereka mampu menekuk Juve dengan skor 2-0 berkat gol-gol legenda mereka, Hakan Sukur. Ini adalah balasan atas pertemuan pertama di grup D tersebut setelah Juve menang 2-1 berkat gol-gol Alessandro Del Piero.

Akan tetapi pertemuan sepuluh tahun lalu saja tidak dapat menjadi tolak ukur. Ya, kondisi Juventus dan Galatasaray saat ini sudah jauh berbeda dari saat itu. Tinggal kapten Gianluigi Buffon yang tersisa dari skuad musim itu. Bahkan saat Juventus kalah di Westfalenstadion tersebut, Antonio Conte masih turun sebagai kapten tim. Sepuluh tahun kemudian, Conte adalah aktor utama gelar ganda Serie A milik Juventus. Setelah dua poin yang terbuang saat melawat ke Copenhagen, Juventus butuh meraih poin semaksimal mungkin di tiga laga berikut: menjamu Gala dan dua kali menghadapi Real Madrid. Ingat, laga terakhir Juve di grup ini adalah partai tandang ke Galatasaray, sesuatu yang tidak pernah mudah. Memastikan lolos di Ali Sami Yen adalah hal yang berbahaya. Hasil partai malam ini, kendati masih dini, akan membuat peta persaingan di grup tergambar jelas. Ini akan menjadi pertarungan undici leoni melawan on bir aslan.

Benar, performa singa-singa Turki ini sedang mengalami stagnasi. Setelah memenangi Super Kupa Turkiye melawan Fenerbahce dan laga pertama Super Lig melawan Gaziantepsor, Galatasaray belum menang dalam 5 laga terakhir. Mereka meraih 4 hasil imbang berturut-turut di liga. Memang ada partai Besiktas-Galatasaray yang kontroversial. Laga sudah memasuki injury time babak kedua dan Galatasaray unggul 2-1 berkat dua gol Drogba. Felipe Melo membuat ulah dengan melakukan tekel terlarang dan diberi kartu merah. Suasana memanas dan fans Besiktas merangsek memasuki lapangan. Pertandingan akhirnya secara resmi ditunda oleh jajaran ofisial dan pihak liga di menit 90+2. Di Champions League, lebih parah lagi. Galatasaray dibabat 6-1 oleh Real Madrid di Ali Sami Yen, Istanbul. Padahal kandang mereka ini terkenal sebagai stadion dengan pendukung paling angker di Eropa. Agaknya performa buruk ini yang menyebabkan jajaran manajemen memecat pelatih mereka, Fatih Terim. Akan tetapi Galatasaray tetap bukan sebuah tim yang bisa diremehkan. Khususnya dengan kedatangan pelatih anyar mereka.

The Opponent

Jika ada satu fakta paling signifikan menjelang laga ini adalah penunjukan pelatih asal Italia, Roberto Mancini di bangku kepelatihan Galatasaray. Pria yang sebelumnya melatih Manchester City ini pada hari Senin ditunjuk sebagai pengganti Terim. Kiprah tim besutan Mancini di Champions League sejauh ini memang tidak istimewa. Paling jauh ia membawa tim asuhannya adalah sampai babak perempatfinal. Itu pun sudah 10 tahun lalu, pada musim 2003-04. Tapi jangan salah, Mancini juga bukan pelatih sembarangan. Ia punya kemampuan untuk membangun tim yang cukup solid. Ini juga ditambah personil Galatasaray yang mampu menandingi tim-tim papan atas Eropa. Nama-nama seperti Didier Drogba, Wesley Sneijder, Fernando Muslera dan Felipe Melo adalah jaminan pengalaman di level Eropa, bahkan dunia. Terakhir, Manchester City dengan pemain-pemain bintangnya dibawa Mancini menjuarai Liga Inggris. Seperti yang diungkapkan Conte dalam pre-match conference, kedatangan Mancini menjadi kartu truf yang akan membuat permainan Galatasaray sulit terbaca.

Galatasaray sendiri sebetulnya mempunyai skuad yang cukup mumpuni. Mengingat kegemaran Mancini menggunakan skema 4-2-3-1 di City serta fasihnya para personil Gala bermain dengan formasi ini, rasanya skema inilah yang akan diusung Mancini, walaupun bisa saja Mancini menggunakan 4-3-1-2. Di bawah mistar ada Fernando Muslera. Pemerhati calcio pasti ingat dengan eks-kiper Lazio ini. Di posisi bek sayap, ada Emmanuel Eboue di kanan dan Albert Riera di kiri. Mereka mengapit duo bek tengah Kamerun, Aurelien Chedjou dan Dany Nounkeu. Di depan lini belakang ini, berdiri dua jangkar Felipe Melo dan Selcuk Inan. Di belakang penyerang tunggal Didier Drogba, akan berdiri salah tiga nama dari Nordin Amrabat, Burak Yilmaz, Wesley Sneijder atau gelandang serang muda potensial Bruma. Tetapi kabar terakhir, Sneijder nampaknya bisa saja tidak diturunkan karena mengalami cedera.

Tim yang dibawa Roberto Mancini ke Turin:

Fernando Muslera, Aykut Erçetin, Ufuk Ceylan; Gökhan Zan, Dany Nounkeu, Aurelien Chedjou, Hakan Balta, Semih Kaya, Emmanuel Eboue, Sabri Sarioglu, Albert Riera; Felipe Melo, Ceyhun Gülselam, Aydin Yilmaz, Selçuk Inan, Wesley Sneijder, Bruma, Yekta Kurtulus, Engin Baytar, Emre Colak Nordin Amrabat; Didier Drogba, Burak Yilmaz, Umut Bulut.

Prakiraan starting XI Galatasaray:

(4-2-3-1) Muslera; Eboue, Chedjou, Nounkeu, Riera; Inan, Melo; Yilmaz, Sneijder, Amrabat; Drogba

Danger Man

Seperti yang sudah disebutkan ada beberapa nama yang menjadi jaminan kokohnya tim Galatasaray ini. Akan tetapi jika bisa dipilih satu nama yang berpotensi paling berbahaya, nama tersebut tentu saja adalah Didier Drogba. Bahkan di usianya yang sudah 35 tahun, Drogba masih menjadi salah satu striker paling ditakuti di Eropa. Memang ada Burak Yilmaz yang tak kalah tajamnya, tetapi Drogba adalah tipe pemain yang bisa mengangkat tim dan mengubah arah pertandingan seorang diri. Barisan pertahanan Juventus harus memberikan perhatian ekstra menghadapi Drogba, seperti juga yang disebutkan oleh Conte dalam perjumpaannya dengan media semalam.

La Squadra Bianconera

Juventus justru menyambut laga ini dengan baik. Setelah dua hasil imbang berturut-turut di Serie A (merda) dan Champions League (Copenhagen), Juventus mampu menang berturut-turut 2-1 (Verona), 2-1 (Chievo) dan 1-0 (Torino). Skuad Juve pun terbilang komplit. Praktis hanya Carlos Tevez yang kondisinya meragukan. Seperti yang sudah diberitakan, ankle Tevez mengalami luka dan memar akibat pelanggaran keras dalam laga terakhir kontra Torino. Tetapi kabar terakhir mengatakan luka Carlitos tidak terlalu berat dan ia akan siap turun malam ini. Moral tim sendiri sedang dalam posisi yang baik, khususnya setelah kemenangan terakhir di Derby Della Mole. Kontroversi di dua pertandingan terakhir juga sepertinya tidak akan masuk terlalu dalam di kepala personil-personil Juve, bahkan akan menjadi lecutan agar tim tampil lebih baik.

Memang satu hal yang menjadi perhatian Conte adalah beratnya rentetan jadwal pertandingan Juve. Setelah derby Turin (yang selalu melelahkan) dan partai kontra Gala ini, Juve langsung menghadapi Milan dan kemudian Fiorentina. Imbasnya tentu saja ada di rotasi pemain. Tapi sejauh ini rotasi Conte membuahkan hasil yang cukup manis. Malam ini trio Barzagli – Bonucci – Chiellini masih akan menjadi tembok besar bagi penjaga gawang sekaligus kapten Gigi Buffon. Stephan Lichtsteiner dan Kwadwo Asamoah juga nampaknya akan tetap dipercaya bermain di sektor sayap. Andrea Pirlo yang diistirahatkan melawan Torino sepertinya akan kembali menemani Arturo Vidal dan Claudio Marchisio (atau Paul Pogba, seperti yang diungkapkan Conte) di tengah. Di depan kemungkinan besar Mirko Vucinic akan diturunkan sejak awal ditemani Tevez yang akan pulih tepat waktu. Pun apabila Tevez ternyata di detik-detik terakhir belum cukup prima, posisinya akan digantikan Fernando Llorente atau Fabio Quagliarella.

Tim yang dipersiapkan oleh Antonio Conte:

1 Gianluigi Buffon, 3 Giorgio Chiellini, 5 Angelo Ogbonna, 6 Paul Pogba, 8 Claudio Marchisio, 9 Mirko Vucinic, 10 Carlos Tevez, 11 Paolo De Ceglie, 12 Sebastian Giovinco, 13 Federico Peluso, 14 Fernando Llorente, 15 Andrea Barzagli, 19 Leonardo Bonucci, 20 Simone Padoin, 21 Andrea Pirlo, 22 Kwadwo Asamoah, 23 Arturo Vidal, 26 Stephan Lichtsteiner, 27 Fabio Quagliarella, 30 Marco Storari, 33 Mauricio Isla, 50 Leonardo Citti

Prakiraan starting XI Juventus:

(3-5-2) Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Marchisio, Asamoah; Vucinic, Tevez

Match Prediction

Laga akan berlangsung keras. Permainan kuat Galatasaray akan diladeni oleh kerjasama tim yang solid ala Juventus. Kedua tim sama-sama butuh hasil maksimal jika mereka ingin lolos dari grup berat ini. Satu benturan yang ditunggu adalah duel antara Arturo Vidal dan Felipe Melo, dua gelandang dinamo masing-masing tim. Kembalinya Andrea Pirlo dan Mirko Vucinic berarti poros tengah kreativitas Juventus Bonucci-Pirlo-Vucinic akan kembali menjadi andalan Juve. Dibantu petarung-petarung disisi mereka, Barzagli dan Chiellini serta Marchisio dan Vidal, Juve akan mencoba mengendalikan permainan. Siapa yang menguasai lini tengah, dia yang akan menguasai laga.

Meski pertandingan malam ini akan menjadi pertarungan berat, Juventus rasanya akan tetap mendominasi laga. Dibantu raungan suporter di Juventus Stadium, rasanya mereka mampu mengunci permainan Galatasaray. Juventus akan mengaum lebih keras dan unggul dengan skor tipis dan mengamankan tripoin pertama mereka di Champiosn League tahun ini.

Prediksi skor: 1-0 untuk Juve.

___________________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: Melo will be welcomed…..hard! Arturo non si tocca!


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

LIVE di TVRI: Chievo vs Juventus, Kamis, 26 September 2013 01.45 WIB.

______________________________________________________________________________________

Table_Giornata04Setelah unggul tipis dari Hellas Verona 2-1 hari Minggu kemarin, Juve harus bertandang ke tim kota Verona yang lain, Chievo, hari Rabu ini. I Bianconeri memasuki giornata kelima ini dengan tujuan meraih angka penuh supaya tidak tertinggal makin jauh dari Napoli dan Roma dimana Napoli akan menjamu Sassuolo dan Roma bertandang ke Sampdoria.

CHIEVO

Musim ini, dari dua pertandingan kandang, rekor Chievo adalah satu kali menang (2-1 vs Udinese) dan satu kali kalah (2-4 vs Napoli). Tidak seperti di musim-musim sebelumnya dimana pertahanan Chievo cukup sulit ditembus, musim ini mereka telah kebobolan delapan gol dan baru meraih kemenangan di giornata keempat.

Memang, pergantian pelatih dan formasi, dari Domenico Di Carlo dan Eugenio Corini dengan 3-5-2/5-3-2 ke Giuseppe Sannino dengan 4-4-2 tidaklah mudah. Apalagi Chievo juga kehilangan pilar di belakang seperti Bojan Jokic (ke Villareal) dan Marco Andreolli (ke Inter Milan).

Selain itu, pergantian kiper juga sedikit banyak berpengaruh. Christian Puggioni adalah kiper yang baik tetapi belumlah sebaik Stefano Sorrentino yang hengkang ke Palermo pertengahan musim lalu.

Formation_Chievo

Namun menurut gosip, kemungkinan Sannino akan mengembalikan formasi ke 5-3-2 untuk menahan laju Juve dan mencoba mematikan Andrea Pirlo, yang kurang efektif saat melawan Verona. Selain itu, tidak dapat dipungkiri, permainan keras telah menjadi ciri khas Chievo dan dengan Juve tengah menjalankan tujuh partai dalam 23 hari, hal ini tentu menjadi ancaman serius.

Alberto Paloschi, pemain bersama antara Chievo-Milan, tidak boleh dipandang enteng. Dia adalah striker oportunis yang rajin bergerak di dalam kotak penalti. Dua golnya ke gawang Napoli menunjukkan kualitasnya. Saat Paloschi telah lelah atau Chievo ingin mengejar hasil, Sannino dapat mengandalkan Sergio Pellissier, super-sub yang kerap menjadi momok bagi Juve. Di umurnya yang telah 34 tahun, Pellisier memang sudah kehilangan stamina tetapi saat dia menjadi starter vs Udinese, dia mampu mencetak gol dan membantu memenangkan timnya.

Perkiraan susunan pemain (5-3-2): Puggioni; Sardo, Frey, Bernardini, Cesar, Drame; Radovanovic, Rigoni, Sestu; Paloschi, Thereau.

26 Pemain Chievo yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Puggioni, 18 Squizzi, 28 ?SilvestriDifensori:? 2 Bernardini, 4 Claiton, 12 ?Cesar, 15 ?Pamic, ?17 Sardo, ?21 Frey, 33 ?Papp, ?93 DramèCentrocampisti:? 6 Kupisz, 7 Lazarevic, 8 Radovanovic, 9 Bentivoglio, 10 Sestu, 14 Calello, 16 Improta, 20 Estigarribia, 22 ?Acosty, ?27 RigoniAttaccanti: ?11 Samassa, 31 ?Pellissier, ?43 Paloschi, 77 ?Théréau, ?90 Ardemagni

Salah satu pemain inti Chievo, Perparim Hatemaj, tidak dibawa kemungkinan karena cedera.

JUVENTUS

Satu hal yang paling menarik bagi penulis saat pelatih Antonio Conte melakukan konferensi pers kemarin menjelang pertandingan Chievo-Juve. Dia mengatakan bahwa pertahanan harusnya menjadi senjata terbaik Juve. Penulis sangat setuju. Buat penulis, defense wins championships dan begitulah umumnya tim Juve memenangkan trofi. Juve boleh punya Platini, Baggio, Del Piero, tetapi tetap, pertahanan-lah yang menjadi “nyawa” Juventus.

Topik ini muncul mengingat Juve telah kebobolan tiga gol dalam empat pertandingan liga, dua dari blunder dan satu dari koordinasi pertahanan yang tidak baik saat menghadapi bola mati. Memang, beberapa kali pertahanan Juve tampak goyah saat menghadapi bola mati. Selain itu, speed pertahanan juga beberapa kali terekspos.

Di tiga pertandingan terakhir, saat melawan Inter Milan, Copenhagen, dan Verona, Juve juga selalu kebobolan terlebih dahulu karena faktor-faktor yang telah disebut di atas dan dua dari tiga pertandingan tersebut, Juve gagal meraih kemenangan.

OgbonnaDisinilah pentingnya rotasi dan bek tengah yang memiliki kecepatan baik seperti Martin Caceres dan Angelo Ogbonna (tapi sayang, Caceres cedera). Tiga bek tengah Juve Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini bukanlah bek-bek yang memiliki kecepatan yang baik dan mengandalkan teknik, antisipasi, dan pengalaman. Apalagi Barzagli telah berusia 32 tahun dan Chiellini kerap mengalami gangguan fisik. Biasanya, permainan mereka di awal musim belum baik dan memerlukan waktu untuk “panas”.

Dalam konferensi persnya, pelatih Antonio Conte mengisyaratkan bahwa dia akan kembali melakukan rotasi dan para media memperkirakan Conte akan menurunkan trio Ogbonna-Bonucci-Chiellini dalam pertandingan ini. Barzagli yang bermain penuh tiga hari yang lalu diistirahatkan dan Chiellini yang tidak bermain melawan Verona akan bermain malam ini.

Di lini tengah, penulis memperkirakan tiga starter Arturo Vidal-Pirlo-Paul Pogba akan dipertahankan, walaupun tidak tertutup kemungkinan salah satunya akan digantikan oleh Claudio Marchisio. Di bek sayap kanan, Stephan Lichtsteiner yang istirahat saat melawan Verona kemungkinan akan kembali menjadi starter sedang di bek sayap kiri, kemungkinan Kwadwo Asamoah perlu menarik napas sejenak dan tidak bermain sejak awal. Apabila tidak, kemungkinan Federico Peluso-lah yang akan menggantikan.

Di depan, Carlos Tevez sulit digantikan dan mengingat adanya laga penting Juventus-Galatasaray pertengahan minggu depan, kemungkinan dia baru akan diistirahatkan saat melawan Torino Sabtu ini. Pasangannya di depan masih menjadi tanda tanya, apakah Mirko Vucinic yang tidak efektif saat melawan Verona, Fernando Llorente yang mencetak gol tetapi belum maksimal, atau Fabio Quagliarella yang dapat mencetak gol dari mana saja tetapi kerap kehilangan bola.

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Buffon; Ogbonna, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Pogba, Peluso; Llorente, Tevez.

23 Pemain Juve yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Buffon, 30 Storari, 35 VannuchiDifensori:? 3 Chiellini, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 26 Lichtsteiner, 33 IslaCentrocampisti:? 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: ?9 Vucinic, 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

***

Banyak media memperkirakan Conte akan menyimpan Bonucci, Vidal dan Tevez tetapi terus terang, penulis tidak setuju. Ketiga pemain tersebut mungkin adalah tiga pemain terbaik sejauh ini dan setidaknya dua dari tiga pemain tersebut harus bermain. Apabila ketiganya disimpan, penulis ragu Juve dapat meraih angka penuh. Namun siapapun yang bermain, permainan pressing dan tanpa blunder mutlak diperlukan apabila kita tidak mau tertinggal lebih jauh dari Napoli dan Roma. Defense wins championships.

Barzagli_Bonucci_Chiellini_Buffon

Forza Juve!!!

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 07] Juventus vs AC Milan: Saatnya Mengejar Capolista!

MP_JuveMilan

Pekan ini La Vecchia Signora akan menjamu AC Milan dalam lanjutan laga Lega Calcio giornata ke-7. Persiapan fisik, teknis, dan taktis yang dilakukan tim besutan Antonio Conte ini dibilang tidaklah lama. Pasca ditahan imbang Galatasaray dalam penyisihan Grup B Liga Champions di Juventus Stadium Kamis lalu, praktis para punggawa Juventus hanya memiliki dua hari penuh untuk mempersiapkan laga tersebut. Saat ini Juventus yang berada di peringkat tiga klasemen sementara Serie A berpeluang mengejar Capolista karena AS Roma yang akan menjalani pertandingan kontra Int*r Milan diprediksi akan kesulitan meraih poin penuh. Akan tetapi, I Bianconeri juga tidak akan mudah meraih poin saat bertanding melawan AC Milan karena anak asuhan Massimiliano Allegri selalu berusaha mengalahkan Juventus di tiap kesempatan. It’s all about pride!

AC Milan

Meskipun berada di posisi ke-9 di papan klasemen sementara Serie A, Antonio Conte tentunya tidak mau jumawa dan menggunakan strategi abal-abal untuk menghadapi Milan. Milan akan selalu sulit untuk dikalahkan. Akan tetapi, musim ini I Rossoneri tengah dibayang-bayangi cedera. Beberapa pemain kunci seperti Stephan El Shaarawy, Mattia De Sciglio, Giampaolo Pazzini, harus duduk di bangku cadangan karena cedera. Kaka yang tengah dinanti-nanti aksi gemilangnya di lapangan juga tidak bisa berbuat banyak karena juga masih dibekap cedera. Sementara itu, pemain yang penuh sensasi dan kontroversi namun bertalenta, Mario Balotelli, harus menelan kekecewaan dan tidak bermain karena hukuman yang harus dijalaninya. Super Mario tidak bisa mengikuti 3 pertandingan Serie A pasca aksi yang dilakukannya pada wasit saat AC Milan menjamu Napoli di San Siro. Pada pertandingan tersebut Milan harus menelan kekalahan dan Balotelli harus menonton teman-temannya bermain dari pinggir lapangan. Di atas kertas mungkin banyak yang menjagokan Gigi Buffon dkk mengalahkan Milan, mengingat hasil kurang maksimal yang diraih Allegri hingga pekan ke-6 kemarin. Raihan dua kali kalah, dua kali menang, dan dua kali imbang secara psikologis membuat para pemain harus menjalani beban untuk tampil lebih baik. Namun, lagi-lagi data-data statistik bisa saja berubah melihat motivasi Allegri untuk memperbaiki keadaan tim dan mengalahkan Juventus. Satu pemain yang patut diwaspadai di lini depan kali ini adalah mantan striker Juventus, Alessandro Matri. Matri mengaku siap menjebol gawang Buffon dan melakukan selebrasi di depan para Juventini, bukan untuk Juventus tapi untuk AC Milan. Meski tanpa pemain-pemain andalan yang tengah cedera, AC Milan diprediksi akan mampu menyeimbangkan gaya permainan Juventus. Selain Matri, Robinho, Montolivo, De Jong, Poli, dan Muntari akan membantu pertahanan dan serangan I Rossoneri ke gawang Buffon. Sementara itu, Abate-Zapata-Mexes-Emanuelson siap untuk menghadang laju para pemain depan I Bianconeri.

MP_JuveMilan_BaloMatri

Juventus

Dari kubu Juventus, para punggawa hitam putih yang baru saja memetik hasil imbang kontra Galatasaray Kamis lalu harus bekerja keras dalam latihan untuk menjamu AC Milan di Juventus Stadium. Berkaca pada musim lalu, Juventus sering kewalahan saat menjalani pertandingan pasca Liga Champions atau International Duty. Juventini juga dibuat harap-harap cemas karena pemain seperti Mirko Vucinic dan Stephan Lichtsteiner digadang-gadang bakal absen menyusul cedera yang mereka alami saat Juventus bertanding melawan Galatasaray. Fernando Llorente diprediksi akan menggantikan Vucinic menemani Carlos Tevez atau Fabio Quagliarella. Meski berada di performa terbaiknya, Tevez mungkin saja belum bisa memaksimalkan serangan karena memar yang didapatnya di Derby Della Mole pekan lalu. Sementara itu, Quags bisa saja menjadi pilihan Conte untuk mengisi starting eleven melihat performanya dalam beberapa laga terakhir. Namun sayang, Quags mesti bisa mengontrol permainannya dan bermain dalam ‘tim’ karena menurut penulis kadang Quags telihat selfish dan ingin memanfaatkan peluang sendiri lewat kakinya. Akan tetapi, jika Eta Beta sedang on fire, maka ia bisa jadi penentu kemenangan Juve nanti.

MP_JuveMilan_QuagsTevez

Sementara itu, Conte ingin kembali mengembalikan ‘tuah’ trio MVP dengan menurunkan Marchisio-Vidal-Pirlo dari awal pertandingan. Paul Pogba yang sejauh ini bermain gemilang sepertinya harus rela beristirahat dan duduk di bangku cadangan. Trio MVP yang juga berperan dalam scudetti yang diraih Juventus diharapkan mampu membawa hasil positif di laga kontra Milan ini. Federico Peluso dan Mauricio Isla akan menggantikan peran Kwadwo Asamoah dan Stephan Lichtsteiner untuk membantu serangan dari sayap kanan dan kiri.

MP_JuveMilan_MVP

Di lini belakang, trio BBC (Barzagli-Bonucci-Chiellini) kembali dipercaya untuk mengamankan gawang yang dikawal Gianluigi Buffon. Conte tentunya telah mewanti-wanti para pemain belakangnya untuk tidak melakukan blunder seperti yang terjadi di beberapa pertandingan. Giorgio Chiellini melakukan blunder saat Juve ditahan imbang Int*r di Serie A, sementara Leonardo Bonucci kurang berhati-hati saat melakukan back-pass kepada Buffon hingga The Old Lady harus puas berbagi poin dengan Galatasaray di Grup B Liga Champions. Di pertandingan ini, semoga Andrea Barzagli tidak melakukan kesalahan yang sama dengan kedua rekannya di lini belakang.

Probable Line Up:

MP_JuveMilan_Starting

Team Statistics:

MP_JuveMilan_Stat

Pada pertandingan ini, kans Juventus untuk bisa memenangkan laga sangat besar. Diluar faktor teknis, para pasukan La Vecchia Signora punya ambisi dan motivasi yang kuat untuk bisa mencuri poin penuh dari Il Diavolo dan memperkecil jarak dengan Capolista sementara Serie A, AS Roma. Prediksi penulis Juventus 2-0 AC Milan. Fino alla fine forza Juventus!

“Jangan lupa saksikan Juventus vs AC Milan, Juventus Stadium, Live TVRI Nasional, Senin 07 Oktober pukul 01.45 WIB”


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 06] Torino vs Juventus: Derby Tetaplah Derby!

Serie A 2013/2014 Giornata 6 – Torino vs Juventus (Olympic Stadio) – LIVE TVRI/beIN Sport 1 – 17.30 WIB

BVPVN76CYAAl0Pp.jpg large

Derby Della Mole, derby yang mempertemukan dua klub kota Turin antara Juventus dan Torino ini belakangan sering dipandang sebelah mata oleh pengamat sepakbola, banyak kalangan menilai bahwa Derby della Capitale dan Derby della Madonnina lebih menyajikan atmosfer derby yang sesunguhnya, hal tersebut dikarenakan perbedaan kualitas antara kedua tim yang mentas di Derby della Mole dinilai tidak berimbang.

Namun derby tetaplah derby, apapun dapat terjadi di dalam pertandingan yang mempertemukan dua klub dalam satu kota ini. Melihat dari dua pertandingan musim lalu, pertandingan kali ini akan menjanjikan atmosfer panas baik dari dalam dan luar lapangan.

Dari luar lapangan, tentu saja saling lempar ejekan antara fans Juve dan Toro semakin membuat atmosfer pertandingan memanas. Pada pertemuan pertama musim lalu di J-Stadio misalnya, setelah tiga musim berpisah (karena Toro berada di Serie B) kedua belah pihak dikenakan denda karena dalam pertandingan tersebut saling  menyinggung tragedi masing-masing klub (Heysel dan Superga).

Selain saling ejek, pada pertemuan kedua musim lalu di Olympic Stadio, kedua kubu suporter bahkan terlibat kontak fisik sebelum pertandingan dimulai. Sempat terjadi kerusuhan yang melibatkan fans Juve dan Toro, dari kerusuhan yang terjadi polisi setempat menangkap beberapa fans yang terlibat kerusuhan.

1060105-16964510-640-360

Dari dalam lapangan, pada derby ini PASTI akan menyajikan pertandingan yang panas. Musim lalu saja, pemain Torino Kamil Glik mendapatkan kartu merah baik di laga home maupun away Torino saat melawan Juve. Pada musim ini, dapat dipastikan Derby della Mole akan semakin memanas dengan bergabungnya Ogbonna ke Juve. Para fan Toro tampak gerah dengan keputusan Ogbonna membelot ke Juve, hal tersebut dapat dimaklumi, karena Ogbonna merupakan pemain dari akademi Toro yang diharapkan dapat menjadi pilar Toro kedepannya.

698dfd3a7a6b71921bf9b9816b543230-030--473x264

Panasnya atmosfer Derby della Mole juga disadari oleh para pemain Juve, seusai mengalahkan Chievo pada pertandingan tengah pekan kemarin,  Quagliarella yang merupakan jebolan akademi Toro langsung mengalihkan konsentrasinya untuk menyambut derby pada akhir pekan ini.

“Now we’ll think about the derby, it’s a very important match for both fans and players. Torino play a good brand of football and we hope it’ll be a decent game.” (Fabio Quagliarella – Juventus.com)

Selain Quagliarella, pemain Juve lainnya Barzagli juga memberikan perhatiannya terhadap derby selepas laga melawan Chievo.

“Now we turn our attention to the derby, but I don’t think Torino will only be thinking about defending. Last year they played their own game, looking to catch us on the counter-attack. I think they’ll line up in the same way as us and go for it.” (Andrea Barzagli – Juventus.com)

***

Berdasarkan sejarah pertemuan kedua tim yang  terdapat di laman Juventus.com, Derby della Mole yang akan digelar besok merupakan edisi yang ke 137. Dari 136 edisi sebelumnya, Juve berhasil meraih kemenangan 61 kali, imbang 41 kali, dan kalah 34 kali. Sementara dari pihak Torino, mereka berhasil mencuri kemenangan dari Juve sebanyak 34 kali, imbang 41 kali, dan kalah 61 kali.

2013-09-28_122228

Pada pertemuan terakhir kedua tim di Olympic Stadium, Juve berhasil meraih kemenangan 0-2 lewat gol Vidal dan Marchisio. Kemenangan tersebut semakin mempertegas dominasi Juve sebagai penguasa kota Turin atas Toro. Terakhir kali Bianconeri mengalami kekalahan pada Derby della Mole terjadi 18 tahun silam, tepatnya pada tahun 1995!.

Namun, para punggawa Juve tidak boleh jumawa, Torino musim ini jelas berbeda dengan Torino musim lalu, keberanian pelatih Giampiero Ventura mengganti pola 4-2-4 yang biasa digunakan Toro musim lalu menjadi pola 3-5-2 membuat Torino saat ini berada di posisi 8 tabel Serie A.

Perubahan pola permainan 4-2-4 ke 3-5-2 ala Torino tersebut juga disadari oleh Antonio Conte, dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Conte memberikan tanggapannya mengenai perubahan pola tersebut.

“I really liked Torino’s system last year, it’s formation i used at other clubs and when i first arrived at Juve. Torino will have their own reason for changing their style of play. Ventura is an excellent coach and we’ll need to stay alert.” (Antonio Conte – Juventus.com)

***

JUVENTUS

Dalam pertandingan ini, Juve membawa hampir seluruh skuad utama, namun pemain yang masih bermasalah dengan cedera dan kebugaran seperti Simone Pepe, Martin Caceres, dan Rubinho tidak dibawa ke dalam skuad. Berikut 23 pemain yang dibawa Juve.

Portieri: 1 Buffon , 30 Storari, 50 Citti

Difensori:  3 Chiellini, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 26 Lichtsteiner, 33 Isla

Centrocampisti:  6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 Vidal

Attacanti: 9 Vucinic, 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Buffon, Barzagli, Bonucci, Chiellini, Lichtsteiner, Vidal, Pogba, Marchisio, Asamoah, Tevez, Vucinic

Berdasarkan konferensi pers Conte sebelum pertandingan, tampaknya Conte masih akan menentukan starting line-up setelah sesi latihan terakhir, dan akan melihat kondisi pemainnya setelah menjalani sesi latihan tersebut. Namun Vucinic dan Tevez tampaknya akan menjadi tandem di lini depan Juve, mengingat Tevez telah cukup mendapatkan waktu istirahat ketika melawan Chievo, sementara Conte menilai kondisi Vucinic semakin membaik setelah mengalami sedikit masalah kebugaran saat membela Montenegro. Sementara Andrea Pirlo dikabarkan akan disimpan tenaganya untuk menghadapi Galatasaray pada tengah pekan nanti dan juga mantan klubnya Melon minggu depan.

TORINO

Dari pihak Torino, hampir semua pemain dibawa oleh Ventura, tetapi Marcelo Larrondo masih belum bisa dimainkan karena masih dibekap cedera patah kaki. Sementara Kamil Glik, Matteo Brighi, dan Giuseppe Vives diprediksi akan memulai pertandingan dari menit awal setelah bermain sebagai pengganti melawan Verona.

Portieri: Berni, Gomis, Padelli

Difensori: Bovo, D’Ambrosio, Darmian, Glik, Maksimovic, Masiello, Moretti, Pasquale, Rodriguez

Centrocampisti: Basha, Bellomo, Brighi, El Kaddouri, Farnerud, Vives

Attacanti: Cerci, Immobile, Meggiorini

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Padelli, Glik, Bovo, Moretti, Darmian, Brighi, Vives, El Kaddouri, D’Ambrosio, Cerci, Meggiorini

Dari prediksi susunan pemain yang akan diturunkan Ventura, pemain yang wajib diwaspadai oleh barisan pertahanan Juve adalah Alessio Cerci. Hal tersebut tidak berlebihan, karena pemain jebolan akademi Roma tersebut merupakan sumber gol utama Toro sejauh ini. Dari 5 giornata yang dilewati Toro, Cerci sudah mencetak 5 gol yang juga membawanya menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A sejauh ini. Pemain  berusia 26 tahun tersebut juga dikenal memiliki finishing yang mematikan, total dari 5 golnya itu lahir dari 14 tembakan atau sekitar satu gol setiap tiga tembakan!.

url

Peran sentral Cerci untuk Toro juga diakui oleh para punggawa Juve, Barzagli yang kemungkinan besar akan berduel langsung dengan Cerci memberikan pandangannya mengenai pemain bernomor punggung 11 tersebut.

“Who do I fear? Cerci without a doubt. He’s doing well and we’ll have to be very alert in trying to stop his rapidity” (Andrea Barzagli – Tuttosport)

PREDIKSI

Seperti yang diungkapkan diatas, DERBY TETAPLAH DERBY, pertandingan dalam derby akan selalu penuh intrik dan gengsi. Materi pemain berkualitas saja terkadang tidak cukup untuk memenangkan pertandingan derby, namun mentalitas yang tepat lah yang akan memenangkan suatu derby. Dari segi mentalitas, Juve yang datang dengan status Campione d’Italia jelas lebih diunggulkan, namun dahaga Toro untuk mengakhiri penantian 18 tahun mengalahkan rival sekota Juve jelas akan menjadi pemacu semangat para pemain Toro untuk menjadi history maker (karena kemenangan melawan Juve bisa dibilang sebuah sejarah klub).

Dari sisi performa tim, melihat dari 5 laga terakhir kedua tim, performa Juve tentu lebih baik daripada Toro, Juve berhasil mendapatkan hasil 3 kali menang dan 2 kali imbang. Sementara dari pihak Toro, berhasil mendapatkan hasil 2 kali menang, 2 kali imbang, dan 1 kali kalah.

Bagi penulis, Juve diprediksi akan meraih 3 angka dengan skor tipis selisih 1 gol. Bagaimana prediksi anda Signora1897-ers?

Granata topo di fogna, di Torino sei la vergogna!


View the original article here