About Me

My photo
have facebook , have twitter
Showing posts with label Serie. Show all posts
Showing posts with label Serie. Show all posts

Thursday, January 2, 2014

[Match Review Giornata 16 Serie A 13/14] Juventus vs Sassuolo – Pelampiasan di Juventus Stadium

You Are Here: Home » - Daily News -, All Articles » [Match Review Giornata 16 Serie A 13/14] Juventus vs Sassuolo – Pelampiasan di Juventus Stadium

Seperti yang diprediksi, Juventus akan melampiaskan amarahnya setelah tersingkir dari penyisihan grup Liga Champions, dan korbannya kali ini adalah Sassuolo. Dengan mendominasi sepanjang pertandingan, Juventus menghancurkan Sassuolo 4-0 di Juventus Stadium. Juventus menguasai ball possession sampai dengan 61%, dengan total 20 shots, 8 diantaranya shots on target.

Kemenangan ini membuat Juventus menjauhkan diri dari kejaran AS Roma yang berada diperingkat 2 dengan selisih 6 poin. Namun jarak tersebut bisa terpangkas kembali menjadi 3 poin jika AS Roma mampu mengalahkan AC Milan dinihari nanti di San Siro.

Conte terpaksa melakukan rotasi di lini tengah karena cederanya Pirlo dan akumulasi kartu Marchisio. Asamoah dikembalikan ke posisi aslinya sebagai LCM, selama ini Asamoah bermain sebagai LWB di Juventus dan hasilnya tidak terlalu maksimal.

Namun ketika dimainkan seperti posisi aslinya di Udinese, terlihat Asamoah bisa tampil lebih maksimal. Pergerakannya sebagai LCM membuat pemain belakang Sassuolo kalang kabut menjaganya, sayang Asamoah tidak beruntung malam itu, beberapa peluang emas mencetak gol belum dapat diselesaikannya dengan baik. Sementara Vidal dan Pogba mendampingi Asamoah di tengah.

Posisi LWB dipercayakan kepada Peluso, yang malam itu tampil luar biasa dengan menyumbangkan 1 gol. Kemudian Isla yang sudah pulih dari cedera kembali menempati posisi RWB. Perlahan Isla mulai menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan formasi 3-5-2 nya Conte. Perlu diingat bahwa saat memperkuat Udinese, Isla adalah RWB terbaik Serie A saat itu. Namun cedera panjang membuatnya perlu waktu kembali kebentuk permainan terbaiknya.

Untuk permainan Vidal dan Pogba tentu semua sudah tahu bagaimana kelas kedua pemain ini, mereka adalah salah satu dari pemain tengah terbaik Eropa saat ini. Peluso dan Isla jarang mendapatkan kesempatan sebagai starter selama ini, tentu saja dengan menjadi starter di pertandingan ini sebagai ajang pembuktian bahwa mereka mampu berkompetisi dengan pemain Juventus lainnya untuk bersaing masuk starting XI Conte.

XI Juventus giornata 16 XI Juventus giornata 16

Meskipun “hanya” menghadapi tim promosi Sassuolo, Conte enggan main-main di pertandingan kandang terkahir tahun ini. Conte tetap menurunkan skuad terbaiknya, Buffon masih ada di bawah mistar gawang, sekaligus melanjutkan rekor clean sheet nya selama 730 menit! Jika dalam pertandingan berikutnya melawan Atalanta di giornata 17 gawang Buffon tetap clean sheet, maka Buffon akan mencatat rekor clean sheet terbaik nomor 3 (820 menit), dibawah Zoff (903 menit – Juventus 1972-1973) dan Rossi (929 menit – AC Milan 1993-1994).

Trio Chiellini-Bonucci-Barzagli menjadi tembok tebal yang mengawal gawang Buffon. Sementara untuk lini depan, Conte tidak mau melewatkan on fire nya duet Tevez dan Llorente yang semakin padu. Kedua striker ini sudah menjadi pemain terbaik bulanan pilihan fans Juventus, November kemarin Llorente didaulat sebagai pemain terbaik pilihan fans.

Llorente - Terbaik November 2013 Llorente – Terbaik November 2013

Sebaliknya Sassuolo berada diperingkat 17 harus berusaha keras untuk dapat bertahan di Serie A. Dengan total poin 14 sampai dengan giornata 16, bahaya degradasi terus mengintai. Sassuolo hanya berjarak 4 poin dengan penghuni dasar klasmen saat ini, Catania.

Dalam skuad Sassuolo sendiri cukup banyak mantan pemain Juventus dan pemain yang dimiliki bersama kedua klub. Sebut saja mantan pemain Juventus seperti Ziegler, Chibsah, sampai pemain dengan kepemilikan bersama yang bersinar disana, Berardi (7 gol), Zaza (5 gol) dan Marrone (1 gol).

Namun Juventus masih terlalu kuat untuk Sassuolo, hasil 4-0 sudah membuktikan perbedaan kekuatan keduanya. Sebaliknya Juventus juga jangan berpuas diri dengan kemenangan ini, karena lawan yang mereka “hanya” Sassuolo, yang memang bukan lawan sepadan.

Berardi & Zaza - masa depan Juventus Berardi & Zaza – masa depan Juventus

Pelatih Sassuolo, Eusebio Di Francesco, mengakui bahwa ada kesenjangan yang besar antara tim nya dengan Juventus. Apalagi dia harus kehilangan striker andalannya, Domenico Berardi, yang juga merupakan pemain yang dimiliki Juventus.

Di Francesco menyebutkan bahwa Juventus memiliki kekuatan fisik serta teknik dan kemampuan untuk merebut bola di daerah pertahanan lawan. Selain itu Juventus juga bermain satu lawan satu, bahkan sampai 3 bek nya melakukan hal serupa dan itu membuat Sassuolo tidak bisa berbuat apa-apa melawan Juventus.

Giornata 16 ini dimulai dengan menggenang kepergian 2 pemain muda Juventus, Ale dan Ricky yang meninggal dunia karena tenggelam di danau buatan komplek latihan Vinovo pada 15 Desember 2006 lalu. Meskipun sudah terjadi 7 tahun yang lalu, namun Ale dan Ricky tidak akan pernah dilupakan sampai kapan pun juga.

Sebelum pertandingan dimulai, pihak klub telah menyiapkan sebuah klip untuk menggenang kepergian Ale dan Ricky yang disaksikan seluruh penonton di Juventus Stadium. Berbagai bentuk dukungan terus dilakukan pihak klub sebagai bentuk dedikasi terhadap 2 pemain muda ini, salah satunya adalah lewat organisasi amal yaitu Alessio Ferramosca, yang sudah banyak menolong anak-anak yang tidak mampu.

Selain itu di Juventus Stadium juga ada yang istimewa, dengan hadirnya 9.000 anak-anak dari berbagai sekolah di Turin yang mengisi Tribun Sud bagian selatan. Ini merupakan bagian dari program “Gioca con me … Tifa con me” yang Juventus lakukan untuk memerangi tindakan rasisme yang terkenal di Serie A selama ini.

Proses terjadinya gol-gol Juventus

Gol pertama Juventus terjadi di menit 15 lewat kaki Tevez. Berawal dari umpan terobosan Isla ke Llorente, kemudian Llorente berhasil mengelabui 2 pemain Sassuolo dengan memberikan umpan matang kepada Vidal yang berada di dalam kotak penalti. Vidal yang ditempel Magnanelli mampu mengecohnya dengan gocekan kelas dunia dan diteruskan dengan tendangan kaki kiri ke gawang Pegolo.

Gol pertama Juventus (Tevez 15") Gol pertama Juventus (Tevez 15?)

Meskipun mampu membaca arah bola namun Pegolo tidak dapat menangkap bola dengan baik dan dengan mudah Tevez segera menyambar bola rebound Pegolo dan membawa Juventus unggul 1-0 atas Sassuolo di babak pertama menit 15. Juventus 1-0 Sassuolo.

Gol kedua Juventus datang dari skema bola mati, Peluso berhasil menyundul umpan dari tendangan bebas Tevez di menit 28. Peluso yang berada dalam kotak penalti melompat lebih tinggi dari pada Antei yang menjaganya dan sundulan kerasnya mengarah ke pojok kanan atas gawang membuat Pegolo tidak sempat bereaksi apa-apa. Juventus 2-0 Sassulo.

Gol kedua Juventus (Peluso 28") Gol kedua Juventus (Peluso 28?)

Gol ketiga Juventus kembali terjadi masih di babak pertama, tepatnya di menit 45 menjelang berakhirnya babak pertama. Tevez mencetak gol keduanya setelah memanfaatkan blunder back pass dari Marzorati ke Pegolo.

Dan saat berhadapan satu lawan satu dengan Pegolo, dengan tenang Tevez melewati Pegolo dan menceloskan bola ke gawang yang sudah kosong. Tevez membawa Juventus semakin jauh dari Sassuolo. Menit 45 babak pertama, Juventus 3-0 Sassuolo.

Gol ketiga Juventus (Tevez 45") Gol ketiga Juventus (Tevez 45?)

Gol keempat Juventus (Tevez 68") Gol keempat Juventus (Tevez 68?)

Gol keempat Juventus terjadi di babak kedua, menit 68 dan Tevez sukses mencatatkan hattrick pertamanya bersama Juventus. Lewat umpan silang yang dilepaskan Isla dari dalam kotak penalti, Tevez tanpa kesulitan menaklukkan Pegolo untuk ketiga kalinya. Juventus membantai Sassuolo 4-0 malam itu.

========================================

========================================

Kemenangan atas Sassuolo menjadi moment yang tepat untuk bangkit pasca kekalahan tragis dari Galatasaray di Liga Champions. Namun yang harus diingat bahwa Sassuolo bukanlah lawan yang sebenarnya untuk Juventus. Perbedaan kualitas kedua tim bagaikan langit dan bumi, sehingga kemenangan 4-0 atas Sassuolo tidaklah terlalu mengherankan banyak pihak.

Juventus masih harus banyak berbenah, terutama dengan gagalnya mereka lolos ke 16 besar Liga Champions musim ini. Persaingan yang ketat di Serie A, mulai bergulirnya Coppa Italia sampai dengan pertandingan yang harus mereka mainkan di Liga Europa, sungguh perjalanan Juventus masih panjang musim ini. Yang pasti, kami semua bersamamu Juve!

========================================


View the original article here

[Preview Serie A] Atalanta – Juventus: Penutup Tahun Yang Manis

Juventus akan menutup tahun 2013 dengan bertandang ke Bergamo untuk menghadapi tuan rumah Atalanta. Tentu saja, tak lain tak bukan Juventus akan mengincar sebuah kemenangan untuk penutup tahun yang indah di Serie A. Sebuah kemenangan akan menjaga jarak antara Juventus dan peringkat kedua AS Roma. Tiga poin menjadi sangat penting mengingat: 1. Roma yang akan menghadapi juru kunci Catania, sangat bisa diasumsikan akan meraih poin penuh di kandang mereka sendiri. 2. Juve dan Roma akan membuka tahun 2014 dengan saling berhadapan pada 6 Januari mendatang.

Atalanta memang belum pernah menang dalam 4 pertandingan terakhir di Serie A, tetapi mereka mempunyai rekor kandang yang cukup impresif untuk ukuran klub peringkat 14 Serie A. Mereka baru kalah 1 kali dari 7 partai kandang mereka sejak awal musim. Selain mengalahkan Torino dan Lazio, mereka juga mampu menahan imbang  merda dan yang paling anyar mengimbangi Roma. Akan tetapi bukan Juventus kalau tidak mempunyai rekor yang tak kalah impresif. Tak perlu disebutkan lagi 8 streak kemenangan I Bianconeri di Serie A. Pun juga dengan 8 clean sheet yang menyertai kemenangan itu. Faktanya, Atalanta selalu takluk setiap kali berjumpa Sang Nyonya Tua, baik di kandang maupun tandang sejak mereka promosi kembali ke Serie A pada 2011/12. Terakhir Juve yang turun dengan kebanyakan tim lapis kedua, karena sudah memastikan gelar scudetto di tangan, menaklukkan Atalanta 1-0 di Stadio Atleti Azzuri d’Italia berkat gol super Alessandro Matri. Begitu pula ketika sebelumnya mereka berjumpa di Serie A pada musim 2009/10, dua kali Atalanta juga menelan kekalahan dari Juve. Superior? Ya. Jumawa? Jangan sampai.

The Opponents

Atalanta masih ditangani oleh pelatih Stefano Colantuono yang menukangi mereka sejak mereka masih di Serie B. Colantuono pun memuji Sang Nyonya Tua yang dianggapnya adalah klub terbaik di Italia. Kendati demikian, ia menyatakan keinginannya untuk bermain baik dan mencuri poin dari genggaman Juve.

“Juventus adalah klub terbaik, yang memiliki skuad dan manajer terbaik. Mereka bermain lebih baik daripada dua musim sebelumnya dan tidak mengejutkan jika mereka terus menang. Saya tahu Conte dan ia tidak akan melepas kakinya dari pedal gas. Akan tetapi kami akan mencoba mengulangi penampilan kami melawan Roma, walaupun kami tahu kami akan menghadapi tim yang jauh lebih kuat daripada Roma. Kami akan mencoba mencuri hasil dari Juve.”

Colantuono sendiri biasa memakai pakem 4-4-1-1, mengandalkan lini serang mereka pada Giacomo Bonaventura bermain di belakang tukang gedor andalan mereka, German Denis. Tapi untuk mengimbangi pola permainan Juve, kabarnya Colantuono siap membayangi formasi 3-5-2 Juventus. Apalagi Bonaventura sendiri belum fit setelah cedera ringan yang dialaminya, walaupun dirinya masuk ke dalam skuad yang dipersiapkan Colantuono. Juventus juga harus berharap agar kiper mereka, Andrea Consigli tidak bermain apik malam ini. Kali terakhir kedua tim bertemu, Consigli berkali-kali melakukan penyelamatan yang baik, membuat gawangnya hanya mampu kebobolan 1 gol.

Berikut adalah skuad Atalanta yang dipersiapkan tuan rumah dan berisikan 24 pemain:

Baselli, Bonaventura, Brienza, Brivio, Canini, Carmona, Cazzola, Cigarini, Consigli, De Luca, Del  Grosso, Denis, Gagliardini, Giorgi, Kone, Livaja, Marilungo, Migliaccio, Moralez, Polito, Raimondi, Scaloni, Sportiello, Stendardo

Perkiraan starting line up Atalanta:

(3-5-2):  Consigli; Cazzola, Stendardo, Canini; Brivio, Migliaccio, Carmona, Cigarini, Kone; Moralez, Denis

La Squadra Bianconera

Colantuono sendiri tidak salah ketika dia menyatakan keyakinannya bahwa Antonio Conte tidak akan melepas pedal gas. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Juventus memiliki lebih dari cukup alasan untuk meraih poin penuh. Jangan lupa juga, sebagian besar pemain utama mereka tidak diturunkan pada laga Coppa Italia kontra Avellino midweek lalu. Hanya Kwadwo Asamoah dan Claudio Marchisio yang diturunkan Conte sejak awal ketika itu. Jadi skuad memiliki istirahat cukup untuk tampil all out pada partai terakhir sebelum winter break ini. Hanya ada 3 pemain yang tidak dibawa Conte ke Bergamo: Mirko Vucinic, Simone Pepe dan Andrea Pirlo. Untuk menutup absennya Pirlo, Conte akan kembali mengandalkan trio Marchisio, Paul Pogba dan tentunya Arturo Vidal. Sementara Carlos Tevez dan Llorente akan kembali berduet di lini depan.

Berikut adalah daftar lengkap 22 pemain Juventus yang dibawa ke Bergamo oleh Conte:

1 Buffon, 3 Chiellini, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 6 Pogba, 8 Marchisio, 10 Tevez, 11 De Ceglie, 12 Giovinco, 13 Peluso, 14 Llorente, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 20 Padoin, 22 Asamoah, 23 Vidal, 26 Lichtsteiner, 27 Quagliarella, 30 Storari, 33 Isla, 34 Rubinho

Perkiraan starting line up Juventus:

(3-5-2): Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pogba, Marchisio, Asamoah; Tevez, Llorente

Match Prediction

Tanpa tedeng aling-aling, Juventus masih terlalu kuat untuk Atalanta. Betul kata Colantuono, Juventus masih jauh di atas Atalanta dalam segala hal. Akan tetapi, lepas fokus dan ini bisa berakibat runyam bagi Juve. Atalanta akan berusaha bertahan dan mengincar serangan balik. Skema lawan yang membayangi Juventus bukan hal baru lagi. Juve harus mewaspadai German Denis. Dengan 6 gol musim ini dan 15 gol musim lalu, tak diragukan lagi pria ini adalah penggedor utama La Dea. Bisa jadi, ia adalah predator murni paling tajam yang akan dihadapi Juventus sejak beberapa pertandingan terakhir. Paul Pogba dan Arturo Vidal akan menjadi kunci di lini tengah dalam mengendalikan permainan. Terakhir, ketajaman Carlos Tevez akan menjadi harapan terbesar Juventus dalam menyelesaikan pertandingan. Tapi jangan lupakan Fernando Llorente yang bisa menjadi kartu truf, khususnya dalam memberikan umpan bagi rekan-rekan setimnya.

Score prediction: Atalanta 0-2 Juventus

____________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: Even though you’re the other Nerazzurra, you’re still going down bros..


View the original article here

[Preview Serie A] Juventus – Sassuolo: Saatnya Bangkit Dan Kembali Menang

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A] Juventus – Sassuolo: Saatnya Bangkit Dan Kembali Menang

Juventus kembali menatap kompetisi Serie A untuk melupakan kekecewaan gugurnya mereka dari Champions League. Mereka akan menjamu tim promosi Sassuolo di Juventus Stadium. Kick off sendiri diundur dari hari Sabtu malam menjadi Minggu malam waktu setempat (Senin diri hari WIB) akibat tertundanya partai terakhir Juve tengah pekan lalu. Sassuolo sendiri baru musim ini mencicipi Serie A, kasta tertinggi sepakbola Italia dan ini akan menjadi pertemuan pertama kedua tim di kompetisi resmi. Kedua tim sudah bertemu pada awal musim dalam ajang Trofeo TIM dimana Sassuolo menjadi pengganti peserta reguler, intermerda. Kala itu, dalam 45 menit kedua tim bermain imbang tanpa gol, dan Juve menang berkat kehebatan kiper ketiga, Rubinho dalam situasi adu penalty.

Kali ini Sassuolo melawat ke Juventus Stadium dengan kondisi yang lebih meyakinkan. Mereka menjadi satu-satunya tim Serie A yang meraih poin tandang sama dengan poin di kandang (masing-masing 7 poin). Sementara hanya ada satu tim dengan raihan poin tandang lebih baik yaitu Chievo (8 & 7 poin). Mereka memang baru menang sekali di tandang, tetapi kemampuan mereka menahan imbang tuan rumah cukup menonjo. Sassuolo mencetak 1 gol lebih banyak di kandang lawan dan kebobolan 3 gol lebih sedikit dibanding ketika mereka bermain di Mapei Stadium. Sassuolo belum terkalahkan dalam 4 partai tandang terakhir mereka. Salah satunya ketika mengalahkan Sampdoria 4-3 di Luigi Ferraris. Sassuolo juga menunjukkan bahwa mereka merepotkan tim-tim papan atas di kandang mereka, dengan menahan imbang dua dari tiga tim teratas Serie A. Mereka menahan imbang Napoli di San Paolo dan Roma di Olimpico, keduanya dengan skor imbang 1-1. Tentunya selanjutnya mereka mengincar pemuncak klasemen, Juventus. Tapi dengan catatan impresif Juventus, 7 kemenangan tanpa kebobolan, akankah ombak dari Emilia-Romagna mampu meruntuhkan batu karang dari Piedmonte?

The Opponents

Tim asuhan Eusebio di Francesco ini berada satu poin dari zona degradasi dengan raihan 14 poin. Tentunya mereka akan berusaha untuk menjadi zona tersebut. Salah satunya dengan jumlah kebobolan. Mereka kebobolan 28 gol dalam 11 pertandingan pertama di Serie A, tetapi hanya kebobolan 4 gol dalam 4 partai terakhir mereka. Di Francesco sendiri bukan nama asing di Serie A. Ia menjadi langganan di AS Roma dan menghabiskan belasan tahun bersama tim ibukota tersebut sebelum pensiun pada 2005.

Beberapa nama dalam skuad asuhan di Francesco juga tidak asing bagi Juventus karena setengah dari hak kepemilikan mereka dimiliki Juve. Yang mengesankan ketiga nama ini berkesempatan untuk merepotkan Juventus. Nama pertama adalah Luca Marrone. Pemuda kelahiran Turin ini adalah produk akademi Juventus yang sekarang dimiliki bersama dengan Sassuolo. Ia menjadi bagian Juve dalam meraih dua scudetto berturut-turut. Saat ini ia menjadi salah satu andalan Sassuolo di lini tengah dan menjadi pencetak assist terbanyak dengan 3 assists. Ini menjadi bukti ketepatan transfer Juventus karena alasan pertama setengah kepemilikannya diberikan pada Sassuolo adalah kesempatan bermain lebih banyak untuk perkembangan dirinya.

Alasan kedua adalah pembelian setengah kepemilikan nama berikut: Domenico Berardi. Pemain 19 tahun ini adalah talenta luar biasa di lini depan. Ia menjadi top skorer tim dengan 7 gol yang membuatnya menjadi pemain muda debutan terbaik dalam 20 tahun terakhir, setelah Alessandro Del Piero yang mencetak 5 gol dalam musim debutnya di Juventus. Beruntung Berardi tidak akan tampil malam ini karena terganjal akumulasi kartu. Sedangkan nama terakhir adalah Simone Zaza. Penyerang muda ini juga dimiliki setengah oleh Juventus. Ia menjadi pencetak gol terbanyak kedua setelah Berardi dengan 5 gol. Besar kemungkinan malam ini Zaza akan ditemani penyerang veteran Antonio Floro Flores di lini depan. Di Francesco biasanya menggunakan skema 4-3-3. tapi jangan kaget bila di Francesco mengubah skema menjadi 3-5-2, seperti ketika mereka menahan imbang Roma dan Lazio, atau 4-3-3 ketika menghadapi Napoli. Berikut nama-nama pemain Sassuolo yang dibawa ke Turin:

Pegolo, Pomini, Antei, Bianco, Gazzola, Longhi, Marzorati, Pucino, Rossini, Ziegler, Chibsah, Kurtic, Laribi, Magnanelli, Marrone, Missiroli, Schelotto, Valeri, Alexe, Farias, Floro Flores, Masucci, Zaza.

Prediksi starting line up Sassuolo:

(3-5-2) Pegolo; Antei, Bianco, Acerbi; Gazzola, Magnanelli, Marrone, Missiroli, Longhi; Zaza, Floro Flores

La Squadra Bianconera

Antonio Conte mempersiapkan 21 nama untuk menghadapi Sassuolo. Menghilang dari skuad adalah Claudio Marchisio (akumulasi kartu), Mirko Vucinic, Andrea Pirlo (cedera), dan Simone Pepe (pemulihan). Conte sendiri berharap skuad akan tetap fokus di Serie A setelah gugur di Champions League. Juve memang punya tren untuk segera bangkit dengan kemenangan setelah kalah di Serie A maupun Champions League. Selain beberapa cedera yang menimpa skuad, agaknya Conte akan mengistirahatkan beberapa pemain yang turun di laga kontra Galatasaray. Dalam wawancaranya di Vinovo kemarin, Conte memberikan hint bahwa Kwadwo Asamoah akan turun di tengah akibat absennya Pirlo dan Marchisio. Sementara itu pos kiri akan diisi Federico Peluso. Di depan, muncul kabar bahwa Fernando Llorente akan diistirahatkan dan tempatnya diisi oleh Fabio Quagliarella. Sementara, di lini belakang trio B-B-C akan tetap turun sejak awal.

Berikut skuad yang dipersiapkan Conte:

Buffon, Storari, Rubinho; Chiellini, Caceres, Ogbonna, De Ceglie, Peluso, Motta, Bonucci, Barzagli, Lichtsteiner; Pogba, Padoin, Asamoah, Vidal, Isla; Tevez, Giovinco, LLorente, Quagliarella.

Prediksi starting line up Juventus:

(3-5-2) Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pogba, Asamoah, Peluso; Tevez, Llorente

Match Prediction

Juventus akan terlalu kuat untuk Sassuolo. Mereka memang punya kemampuan untuk mengejutkan di Juventus Stadium, tetapi agaknya tidak cukup untuk membuat Juve terjungkal. Bahkan dengan absennya Pirlo dan Marchisio di lini tengah, Sassuolo akan kesulitan meladeni Juve. Absennya Berardi akan cukup berpengaruh bagi Sassuolo karena ia tipe pemain yang mampu menciptakan peluang bagi diri sendiri dan rekan setimnya. Zaza dan Floro Flores. kendati tidak se-mobile Berardi, bisa berbahaya khususnya bila kelengahan di lini pertahanan Juventus kembali muncul. Overall, batu karang Piedmonte masih terlalu kokoh untuk dihempaskan ombak dari Emilia-Romagna.

Score prediction: Juventus 2-0 Sassuolo

______________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: Glad and dissapointed Berardi won’t be there at Juventus Stadium tonight…


View the original article here

Monday, November 18, 2013

[Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

LIVE di TVRI: Chievo vs Juventus, Kamis, 26 September 2013 01.45 WIB.

______________________________________________________________________________________

Table_Giornata04Setelah unggul tipis dari Hellas Verona 2-1 hari Minggu kemarin, Juve harus bertandang ke tim kota Verona yang lain, Chievo, hari Rabu ini. I Bianconeri memasuki giornata kelima ini dengan tujuan meraih angka penuh supaya tidak tertinggal makin jauh dari Napoli dan Roma dimana Napoli akan menjamu Sassuolo dan Roma bertandang ke Sampdoria.

CHIEVO

Musim ini, dari dua pertandingan kandang, rekor Chievo adalah satu kali menang (2-1 vs Udinese) dan satu kali kalah (2-4 vs Napoli). Tidak seperti di musim-musim sebelumnya dimana pertahanan Chievo cukup sulit ditembus, musim ini mereka telah kebobolan delapan gol dan baru meraih kemenangan di giornata keempat.

Memang, pergantian pelatih dan formasi, dari Domenico Di Carlo dan Eugenio Corini dengan 3-5-2/5-3-2 ke Giuseppe Sannino dengan 4-4-2 tidaklah mudah. Apalagi Chievo juga kehilangan pilar di belakang seperti Bojan Jokic (ke Villareal) dan Marco Andreolli (ke Inter Milan).

Selain itu, pergantian kiper juga sedikit banyak berpengaruh. Christian Puggioni adalah kiper yang baik tetapi belumlah sebaik Stefano Sorrentino yang hengkang ke Palermo pertengahan musim lalu.

Formation_Chievo

Namun menurut gosip, kemungkinan Sannino akan mengembalikan formasi ke 5-3-2 untuk menahan laju Juve dan mencoba mematikan Andrea Pirlo, yang kurang efektif saat melawan Verona. Selain itu, tidak dapat dipungkiri, permainan keras telah menjadi ciri khas Chievo dan dengan Juve tengah menjalankan tujuh partai dalam 23 hari, hal ini tentu menjadi ancaman serius.

Alberto Paloschi, pemain bersama antara Chievo-Milan, tidak boleh dipandang enteng. Dia adalah striker oportunis yang rajin bergerak di dalam kotak penalti. Dua golnya ke gawang Napoli menunjukkan kualitasnya. Saat Paloschi telah lelah atau Chievo ingin mengejar hasil, Sannino dapat mengandalkan Sergio Pellissier, super-sub yang kerap menjadi momok bagi Juve. Di umurnya yang telah 34 tahun, Pellisier memang sudah kehilangan stamina tetapi saat dia menjadi starter vs Udinese, dia mampu mencetak gol dan membantu memenangkan timnya.

Perkiraan susunan pemain (5-3-2): Puggioni; Sardo, Frey, Bernardini, Cesar, Drame; Radovanovic, Rigoni, Sestu; Paloschi, Thereau.

26 Pemain Chievo yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Puggioni, 18 Squizzi, 28 ?SilvestriDifensori:? 2 Bernardini, 4 Claiton, 12 ?Cesar, 15 ?Pamic, ?17 Sardo, ?21 Frey, 33 ?Papp, ?93 DramèCentrocampisti:? 6 Kupisz, 7 Lazarevic, 8 Radovanovic, 9 Bentivoglio, 10 Sestu, 14 Calello, 16 Improta, 20 Estigarribia, 22 ?Acosty, ?27 RigoniAttaccanti: ?11 Samassa, 31 ?Pellissier, ?43 Paloschi, 77 ?Théréau, ?90 Ardemagni

Salah satu pemain inti Chievo, Perparim Hatemaj, tidak dibawa kemungkinan karena cedera.

JUVENTUS

Satu hal yang paling menarik bagi penulis saat pelatih Antonio Conte melakukan konferensi pers kemarin menjelang pertandingan Chievo-Juve. Dia mengatakan bahwa pertahanan harusnya menjadi senjata terbaik Juve. Penulis sangat setuju. Buat penulis, defense wins championships dan begitulah umumnya tim Juve memenangkan trofi. Juve boleh punya Platini, Baggio, Del Piero, tetapi tetap, pertahanan-lah yang menjadi “nyawa” Juventus.

Topik ini muncul mengingat Juve telah kebobolan tiga gol dalam empat pertandingan liga, dua dari blunder dan satu dari koordinasi pertahanan yang tidak baik saat menghadapi bola mati. Memang, beberapa kali pertahanan Juve tampak goyah saat menghadapi bola mati. Selain itu, speed pertahanan juga beberapa kali terekspos.

Di tiga pertandingan terakhir, saat melawan Inter Milan, Copenhagen, dan Verona, Juve juga selalu kebobolan terlebih dahulu karena faktor-faktor yang telah disebut di atas dan dua dari tiga pertandingan tersebut, Juve gagal meraih kemenangan.

OgbonnaDisinilah pentingnya rotasi dan bek tengah yang memiliki kecepatan baik seperti Martin Caceres dan Angelo Ogbonna (tapi sayang, Caceres cedera). Tiga bek tengah Juve Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini bukanlah bek-bek yang memiliki kecepatan yang baik dan mengandalkan teknik, antisipasi, dan pengalaman. Apalagi Barzagli telah berusia 32 tahun dan Chiellini kerap mengalami gangguan fisik. Biasanya, permainan mereka di awal musim belum baik dan memerlukan waktu untuk “panas”.

Dalam konferensi persnya, pelatih Antonio Conte mengisyaratkan bahwa dia akan kembali melakukan rotasi dan para media memperkirakan Conte akan menurunkan trio Ogbonna-Bonucci-Chiellini dalam pertandingan ini. Barzagli yang bermain penuh tiga hari yang lalu diistirahatkan dan Chiellini yang tidak bermain melawan Verona akan bermain malam ini.

Di lini tengah, penulis memperkirakan tiga starter Arturo Vidal-Pirlo-Paul Pogba akan dipertahankan, walaupun tidak tertutup kemungkinan salah satunya akan digantikan oleh Claudio Marchisio. Di bek sayap kanan, Stephan Lichtsteiner yang istirahat saat melawan Verona kemungkinan akan kembali menjadi starter sedang di bek sayap kiri, kemungkinan Kwadwo Asamoah perlu menarik napas sejenak dan tidak bermain sejak awal. Apabila tidak, kemungkinan Federico Peluso-lah yang akan menggantikan.

Di depan, Carlos Tevez sulit digantikan dan mengingat adanya laga penting Juventus-Galatasaray pertengahan minggu depan, kemungkinan dia baru akan diistirahatkan saat melawan Torino Sabtu ini. Pasangannya di depan masih menjadi tanda tanya, apakah Mirko Vucinic yang tidak efektif saat melawan Verona, Fernando Llorente yang mencetak gol tetapi belum maksimal, atau Fabio Quagliarella yang dapat mencetak gol dari mana saja tetapi kerap kehilangan bola.

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Buffon; Ogbonna, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Pogba, Peluso; Llorente, Tevez.

23 Pemain Juve yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Buffon, 30 Storari, 35 VannuchiDifensori:? 3 Chiellini, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 26 Lichtsteiner, 33 IslaCentrocampisti:? 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: ?9 Vucinic, 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

***

Banyak media memperkirakan Conte akan menyimpan Bonucci, Vidal dan Tevez tetapi terus terang, penulis tidak setuju. Ketiga pemain tersebut mungkin adalah tiga pemain terbaik sejauh ini dan setidaknya dua dari tiga pemain tersebut harus bermain. Apabila ketiganya disimpan, penulis ragu Juve dapat meraih angka penuh. Namun siapapun yang bermain, permainan pressing dan tanpa blunder mutlak diperlukan apabila kita tidak mau tertinggal lebih jauh dari Napoli dan Roma. Defense wins championships.

Barzagli_Bonucci_Chiellini_Buffon

Forza Juve!!!

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.

View the original article here

View the original article here

View the original article here


View the original article here

Sunday, November 17, 2013

[Match Review Giornata 9 Serie A 2013/2014] Juventus vs Genoa: Juve Belum Habis

You Are Here: Home » All Articles, Match Review » [Match Review Giornata 9 Serie A 2013/2014] Juventus vs Genoa: Juve Belum Habis

Signora1897-ers, kegagalan meraih poin dalam dua pertandingan berturut-turut saat melawan Viola Merda dan Madrid tentu membuat banyak pihak sempat beranggapan bahwa anak asuh Antonio Conte telah kehilangan bahan bakar untuk mengarungi kompetisi pada musim ketiganya. Namun semua anggapan tersebut seolah menjadi pemacu para pemain Juve untuk membuktikan bahwa Juve belum lah habis.

Benar saja, pada lanjutan Serie A pekan ke 9 melawan Genoa di J Stadio, Juve seolah membuktikan bahwa Juve belum habis, bahkan semakin lebih baik lagi. Hal tersebut juga diakui oleh pelatih Genoa, Gian Piero Gasperini. Seusai laga, Gasperon sempat mengungkapkan bahwa Juve sedang tidak dalam kondisi krisis. Pernyataan Gasperon tersebut tentu menjadi sinyal bagi semua rival bahwa JUVE BELUM HABIS!

Pada pertandingan melawan Genoa, Conte memutuskan untuk kembali memakai formasi 3-5-2 kesayangaannya, setelah sebelumnya sempat memakai pola 4-3-3 saat melawan Madrid. Seentara dari pihak Genoa, Gasperon memakai pola 4-4-1-1.

preview

Dari susunan pemain, Conte menurunkan semua pemain intinya yang sedang fit. Di lini belakang, Leo Bonucci yang sempat dicadangkan saat melawan Madrid kembali ke starting line-up bersama Barzagli dan Chiello. Di lini tengah, cederanya Lichtsteiner tampaknya sedikit memberikan ruang untuk Isla bermain di posisi RWB, menemani Vidal, Pirlo, Pogba dan Asamoah di LWB. Di lini depan, menipisnya stok pemain pada posisi ini menyusul cederanya Vucinic, Quagliarella, dan kurang bugarnya kondisi Giovinco membuat Conte memilih duet striker yang baru tiba musim panas ini, yakni Tevez dan Llorente.

Sejak peluti dibunyikan, Juve langsung tancap gas untuk mencetak gol pada pertandingan ini. Fernando Llorente menjadi pemain pertama yang mendapatkan peluang untuk mencetak gol pada menit ke 6, namun sayang crossing Asamoah dari sisi kanan pertahanan Genoa gagal menemui kepala Fernando. Tidak lama kemudian, Fernando juga mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol keduanya di Serie A, berawal dari crossing Isla dari sisi kiri pertahanan Genoa yang tidak dapat diantisipasi oleh Perin, bola muntah tersebut gagal dimaksimalkan oleh Fernando yang berada pada posisi yang seharusnya bisa menceploskan bola ke gawang. Selain reflek yang sangat bagus dari Perin, tampaknya Fernando tidak mengira bahwa bola tersebut akan mengarah tepat ke arahnya.

Selain Fernando, pemain lain yang juga mempunyai kesempatan untuk mencetak gol pertama pada pertandingan ini adalah Arturo Vidal. Melihat rapatnya barisan pertahanan Genoa, pada menit ke 19, Vidal mencoba peruntungan dengan melepaskan tendangan jarak jauh, namun sayang meskipun Perin hanya terpana dan tidak dapat berbuat apa-apa, tendangan tersebut dapat diselamatkan oleh tiang gawang.

asa

Seolah tidak lelah untuk mencari gol pertama, Juve terus menekan pertahanan Genoa, hingga pada akhirnya pemain Genoa, Davide Biondini melakukan pelanggaran terhadap Asamoah yang coba melakukan penetrasi ke daerah pertahanan Genoa. Banyak pihak berpandangan bahwa pelanggaran yang dilakukan Biondini terhadap Asamoah dilakukan di luar kotak penalty, namun wasit tetap memutuskan untuk memberikan penalti untuk Juve.

Arturo Vidal, yang menjadi algojo penalti tidak menyia-nyiakan peluang tersebut. Vidal berhasil menendang ke arah kanan dari Perin, sementara Perin salah mengantisipasi dengan mengarah ke arah yang berlawanan. JUVENTUS 1 – Genoa 0

1003486_10151685019247466_387258036_n

Setelah unggul 1 gol, Juve belum menurunkan pedal gas, bahkan semakin menambah serangan ke arah pertahanan Genoa. Dua menit setelah mencetak gol, lagi-lagi Juve mendapatkan peluang emas untuk menambah keunggulan, kali ini giliran Andrea Pirlo yang mendapatkannya, namun sayang peluang tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Andrea. Pergerakan Pirlo ke dalam pertahanan Genoa tentu mengejutkan pemain Genoa, karena sebelumnya Andrea jarang melakukan tusukan ke dalam pertahanan lawan.

Selain Pirlo, pemain lainnya yang juga mempunyai kesempatan menambah keunggulan adalah Paul Pogba. Berawal dari kesalahan pemain Genoa yang terlalu lama membawa bola, Pogba yang berhasil mencuri bola tersebut gagal memanfaatkan peluang tersebut, tendangan yang coba diarahkan ke tiang jauh gagal menemui sasaran.

Akhirnya, setelah menggempur pertahanan Genoa, Juve berhasil mendapatkan gol keduanya melalui Carlos Tevez. Pada menit 36, memanfaatkan umpan Asamoah, Tevez berhasil mengelabui pemain Genoa, dan akhirnya berhasil menaklukkan Perin yang bermain gemilang pada pertandingan ini. JUVENTUS 2 – Genoa 0

Setelah dua kali berhasi mengoyak gawang Genoa, praktis di babak kedua Juve terus memburu gol ketiga, tragedi di Firenze tampaknya tidak ingin diulangi oleh semua pemain. Dari beberapa peluang yang didapatkan Juve di babak kedua, hanya peluang Fernando Llorente lah yang seharusnya bisa menambah keunggulan Juve, namun tendangan yang kurang sempurna dari Llorente membuat bola gagal masuk ke jala Perin.  Kedudukan 2-0 unuk Juve bertahan sampai peluit akhir dibunyikan. JUVENTUS 2 – Genoa 0

1003478_763814663645765_997061724_n

Hal menarik yang dapat dilihat dari pertandingan ini adalah intensitas Juve yang menekan Genoa untuk bermain setengah lapangan, bahkan Genoa menjadi tim kedua setelah Torino yang tidak dapat memberikan shot on target!. Meskipun hanya mencetak dua gol, namun melihat dari statistik permainan Juve yang mampu menguasai bola sampai 59% dan menciptakan 9 kali shot on target, boleh dibilang Genoa beruntung hanya kebobolan dua gol.

stat

Selain membuktikan bahwa Juve belum habis, kemenangan atas Genoa disaat banyak pemain yang cedera tentu menunjukkan kedalaman skuad yang dimiliki Antonio Conte. Fernando Llorente misalnya, meskipun sempat mengalami kesulitan pada awal kedatangannya, namun Spaniard jangkung tersebut membuktikan bahwa dirinya pantas untuk berada di Juve. Meskipun tidak mencetak gol, namun Llorente menjadi pemain yang paling sering melepaskan tendangan ke gawang Genoa, total Llorente melepaskan 5 kali tendangan dan 3 shot on target.

nando

Secara keseluruhan, permainan Juve sangat menghibur, terutama kombinasi Tevez dan Llorente. Meskipun menghibur, menurut penulis, permainan Juve sedikit menurun di babak kedua, dan sedikit mengendorkan serangan, beruntung pemain Genoa tidak dapat memaksimalkannya menjadi peluang. Salah satu penyebab Genoa tidak dapat menyerang pertahanan Juve adalah pergerakan Carlos Tevez yang juga ikut turun ke bawah untuk menjemput bola. Dilihat dari pergerakannya, Tevez sempat turun sampai garis tengah untuk membantu para gelandang untuk meredam permainan Genoa.

carlos

Apabila Juve mampu mempertahankan permainan seperti ini, bukan tidak mungkin Juve mampu meraih hasil positif ketika menjamu Madrid dan Napoli di J Stadio pekan depan, sehingga kesempatan untuk bermain di Lisbon dan mempertahankan Scudetto untuk ketiga kalinya akan semakin terbuka. Forza Juve!


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 12] Juventus – Napoli : SIAGA 1 Juve!

Menjelang laga penting melawan Napoli dalam lanjutan giornata 12 Serie A 13/14, skuad Juventus dalam kondisi siaga 1. Dimulai dengan absennya Vucinic dan Lichtsteiner karena cedera, disusul kemudian dengan cederanya Chiellini dalam sesi latihan hari ini dan dipanggilnya Caceres ke timnas Uruguay, membuat skuad Juventus terasa berat sebelah saat menjamu Napoli di Juventus Stadium.

Memang pihak klub belum resmi menyatakan bahwa Chiellini akan absen melawan Napoli, namun pemberitaan media Italia menyebutkan hampir mustahil untuk Chiellini untuk dapat bermain minggu ini setelah cedera yang didapatnya. Tim medis sedang berusaha keras memulihkan cedera Chiellini saat ini.

Conte hanya memiliki Ogbonna sebagai satu-satunya alternatif yang paling masuk akal sebagai pelapis Chiellini jika tidak dapat pulih menjelang pertandingan nanti. Kabarnya Juventus sedang coba bernegoisasi untuk menahan Caceres setidaknya sampai dengan pertandingan melawan Napoli selesai, namun rasanya kesepakatan sulit terjadi.

Caceres - Tidak ada saat dibutuhkan Caceres – Tidak ada saat dibutuhkan

Semoga masih ada keajaiban terjadi, berharap saja cedera Chiellini tidak separah yang diperkirakan dan dia bisa bermain melawan Napoli. Karena kehilangan Chiellini akan menjadi kerugian besar untuk Juventus, apalagi Chiellini yang tidak bermain di Liga Champions karena kartu merah, seharusnya dalam kondisi kebugaran yang lebih baik dibanding pemain lainnya.

Tambahan:

Chiellini resmi tidak dipanggil ke dalam tim untuk menghadapi Napoli karena cedera. Caceres juga harus absen karena membela timnas Uruguay menjalani babak playoff menghadapi Jordania untuk memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 2014.Vucinic dan Lichtsteiner juga absen tetapi diperkirakan sudah pulih dan siap di giornata ke-13 tanggal 24 November antara Juventus-Livorno. Pepe diperkirakan kembali di bulan Desember.

20 Pemain Juve yang Dipanggil:

Portieri: 1 Buffon, 30 Storari, 34 RubinhoDifensori: 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 33 IslaCentrocampisti: 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

Dalam sesi latihan, Conte kembali memainkan formasi 3-5-2, namun melihat kondisi dan pemain yang ada, bisa jadi Conte mengubah formasi permainan sesuai dengan kondisi skuad yang ada saat ini. Seperti yang dilakukannya saat bertemu Real Madrid di liga Champions, Conte mencoba formasi 4-3-3 yang terbukti efektif mengimbangi Madrid sepanjang pertandingan, bahkan dengan sedikit keberuntungan Juventus seharusnya bisa mengalahkan Madrid.

4-3-3 Conte mampu mengimbangi Madrid 4-3-3 Conte mampu mengimbangi Madrid

Namun dalam laporan langsung dari Vinovo, Tutto Juve menyebutkan tampaknya Conte akan memainkan formasi 3-5-2 dengan perkiraan pemain sebagai berikut :

Juventus 3-5-2: Buffon; Barzagli, Bonucci, Ogbonna; Isla, Vidal, Pirlo, Pogba, Asamoah; Tevez, Llorente.

Untuk lini depan, posisi Tevez jelas saat ini sulit untuk digeser striker lainnya. Namun untuk tandem Tevez, saat ini Llorente lebih favorit dibandingkan Quagliarella yang baru pulih cedera atau Giovinco yang lebih dipercaya Conte sebagai pemain pengganti.

Tevez - terus mencetak gol untuk Juventus Tevez – terus mencetak gol untuk Juventus

Dilini tengah, cederanya Lichtsteiner membawa berkah untuk Isla membuktikan bahwa dia pantas berada di Juventus. Di LWB, Asamoah adalah pilihan terbaik diantara yang terburuk untuk posisi tersebut, jelas prioritas utama Juventus di bursa transfer mendatang bukan lagi striker kelas TV plasma, namun Conte membutuhkan LB dan LWB yang berkelas.

Marchisio tampaknya akan dicadangkan kembali, karena mustahil untuk mengorbankan Pogba yang sedang bersinar terang saat ini. Pirlo dan Vidal jelas menjadi jaminan di lini tengah untuk memenangi duel dengan lini tengah Napoli yang tidak kalah hebatnya.

Yang cukup membuat cemas adalah lini belakang, dengan kebobolan 10 gol sampai dengan giornata 11, jelas lini belakang Juventus tidak sebaik 2 musim terakhir. Ditambah lagi dengan pincangnya pemain lini belakang saat ini, jelas Conte berpikir keras membangun tembok di belakang. Jika memang Chiellini gagal pulih pada waktunya, maka pilihan realistis Conte adalah Barzagli-Bonucci-Ogbonna. Dengan kiper sekelas Buffon, jika lini belakang konsentrasi dengan baik, paling buruk mereka hanya kebobolan 1 gol saja, syukur jika bisa kembali clean sheet di Serie A untuk ke 4 kalinya berturut-turut.

============================================

Napoli musim ini dibawah pelatih baru mereka, Rafael Benitez, membawa perubahan yang signifikan untuk Napoli musim ini. Napoli era Walter Mazzarri yang terkenal dengan formasi 3-5-2 nya tidak lagi digunakan Benitez musim ini. Benitez lebih memilih formasi 4-2-3-1 miliknya sendiri, dan hasilnya cukup memuaskan, sampai dengan giornata 11 ini, Napoli berada diperingkat 2 klasmen sementara Serie A dengan 28 poin. selisih 3 poin dengan AS Roma yang berada di capolista.

Kehilangan striker andalan mereka, Cavani, rupanya tidak berpengaruh besar. Kedatangan sejumlah pemain bintang seperti Higuain dan Callejon dari Real Madrid membuat Cavani cepat dilupakan fans Napoli. Juga kedatangan Mertens dari PSV Eindhoven dan semakin matangnya Hamsik membuat Napoli semakin kuat musim ini. Sementara di lini belakang kehadiran Albiol mampu mengkudeta Paolo Cannavaro ke bangku cadangan. Juga kehadiran Pepe Reina membuat gawang Napoli sulit ditembus dengan sejumlah penyelamatan berkelas miliknya.

Higuain & Callejon - warna baru Napoli Higuain & Callejon – warna baru Napoli

Gawatnya lagi, disaat Juventus harus kehilangan sejumlah pemain pilar, Napoli justru tengah menyambut kembalinya beberapa pemain mereka yang cedera, diantaranya Zuniga, Mesto dan Britos. Bahkan dikabarkan Mesto sudah kembali berlatih penuh dan akan diputuskan dalam 24 jam apakah akan dibawa ke Turin atau tidak.

Tambahan: Britos akhirnya dipanggil karena sudah pulih dari cederanya sedangkan Mesto dan Zuniga masih absen.

21 Pemain Napoli yang Dipanggil:

Portieri: 1 Rafael, 15 Colombo, 25 ReinaDifensori: 2 Uvini, 5 Britos, 21 Fernandez, 28 Cannavaro, 27 Armero, 33 AlbiolCentrocampisti: 11 Maggio, 17 Hamsik, 20 Dzemaili, 22 Radosevic, 85 Behrami, 88 InlerAttaccanti: 7 Callejon, 9 Higuain, 14 Mertens, 19 Pandev, 24 Insigne, 91 D. Zapata

Penjualan Cavani ke PSG seharga 63 juta euro membuat Napoli bebas bergerak di bursa transfer musim ini. Memiliki dana ekstra dan strategi mercato yang baik, Napoli menjadi ancaman serius untuk Juventus meraih hattrick scudetto kali ini. Penulis lebih kuatir dengan ancaman Napoli dibandingkan AS Roma sebagai pesaing Juventus merebut scudetto musim ini.

Pergerakan Higuain di depan gawang lawan jelas menakutkan lini belakang manapun, bukan hanya memiliki finishing maut tapi juga memiliki kemampuan membuka ruang dan memberikan umpan-umpan cantik. Dengan dukungan pemain seperti Hamsik, Mertens dan Callejon, jelas Higuain sama berbahayanya seperti Cavani. Berikut perkiraan formasi yang akan dimainkan Benitez saat melawan Juventus.

Napoli 4-2-3-1: Reina; Maggio, Albiol, Fernandez, Armero; Inler, Behrami; Callejon, Hamsik, Mertens; Higuain.

============================================

Juventus harus bermain seperti saat mereka bertemu Madrid lalu, menekan sejak awal pertandingan dan terus mendominasi penguasaan bola. Dengan cara demikian peluang untuk mencetak gol lebih terbuka lebar daripada bertahan dan melakukan serangan balik. Lini belakang Juventus juga harus fokus dan disiplin menjaga pergerakan Higuain yang berbahaya. Lini tengah Juventus juga harus mampu meredam dukungan lini tengah ke lini depan Napoli. Yang perlu diingat, mesin gol Napoli bukan hanya Higuain semata, Callejon, Mertens dan Hamsik bisa muncul dari lini kedua dan mencetak gol disaat Higuain dikawal ketat.

Higuain vs Tevez - Siapa yang lebih tajam? Higuain vs Tevez – Siapa yang lebih tajam?

Tevez dan Llorente akan berusaha keras ntuk membobol gawang Reina. Khusus untuk Tevez, pertandingan ini sekaligus menjadi ajang pembuktian, siapa yang lebih baik, dia atau Higuain, keduanya pernah berduet di lini depan timnas Argentina beberapa tahun lalu. Kini Tevez sudah mulai dilupakan dari timnas, sementara Higuain masih dipanggil ke timnas Argentina. Tentu Tevez ingin membuktikan bahwa dirinya masih pantas memperkuat timnas Argentina.

Dengan semangat permainan seperti melawan Madrid Rabu lalu ditambah dukungan penuh dari fans di Juventus Stadium, penulis tetap menjagokan Juventus meraih 3 angka penuh dikandang dengan skor kemenangan 2-1 atas Napoli. Seperti yang dikatakan Conte, melawan Real Madrid justru membuat Juventus semakin kuat dan solid. Anda setuju teman-teman?

============================================


View the original article here

[Review Serie A] Juventus 4-0 Catania: Penampilan Tak Memuaskan, Tapi Hasil Yang Memuaskan

You Are Here: Home » All Articles, Match Review » [Review Serie A] Juventus 4-0 Catania: Penampilan Tak Memuaskan, Tapi Hasil Yang Memuaskan

Juventus melanjutkan catatan baik mereka di Serie A dengan mengalahkan Catania 4-0 di Juventus Stadium. Hasil ini membuat Juventus menempel peringkat pertama dan kedua, Roma dan Napoli. Sementara Roma sudah bermain belakangan, Napoli bermain di saat yang sama dengan Juventus. Ketiga tim memperoleh poin penuh, sehingga posisi klasemen tidak berubah.

Pelatih Antonio Conte membuat beberapa perubahan di starting line up. Martin Caceres menggantikan Andrea Barzagli dan Paolo De Ceglie dimainkan menggantikan Kwadwo Asamoah, sementara Claudio Marchisio kembali masuk ke line up setelah di partai sebelumnya melawan Genoa tempatnya digantikan Paul Pogba. Kontroversi terjadi karena Antonio Conte tidak mengadakan konferensi pers sebelum pertandingan. Conte menolak berbicara dengan media setelah pertanyaan-pertanyaan awak media yang mendesak dirinya setelah partai melawan Genoa.

First Half

Adalah Carlos Tevez yang memperoleh kesempatan membahayakan gawang lawan pertama kali. Gonzalo Bergessio juga kemudian mampu membahayakan gawang Juve, namun dapat dihalangi oleh Giorgio Chiellini. De Ceglie mampu melepas crossing baik dengan kaki kanannya, namun saying tidak dapat disundul dengan bersih oleh Fernando Llorente. Akhirnya Juventus membuka kemenangan ketika Arturo Vidal setelah mendapat umpan dari Carlos Tevez menembak dari luar kotak penalty Catania. Bola membentur dua pemain Catania sebelum melaju tak tertahan masuk ke gawang Mariano Andujar. Tapi sesungguhnya Juventus dan khususnya Vidal tidak bermain baik malam itu, khususnya di 15 menit awal masing-masing babak. Selebrasi Vidal setelah golnya melukiskan perasaan sang kapten Cili tersebut.

Tak lama berselang, Andrea Pirlo mencetak gol tambahan melalui freekick indah dari tempat yang hampir serupa dengan posisi gol Vidal. Tevez dilanggar dari belakang persis di luar kotak penalty, dan Pirlo melepas tendangan yang melesat ke tiang dekat tanpa bisa dikerja kiper Catania, yang sepertinya tidak mampu menduga arah lesakan bola. Tevez sekali lagi mendapat kesempatan membahayakan gawang lawan sebelum pergantian babak, tapi tendangannya kerasnya dari sudut sulit tepat menuju Andujar. Nampak Tevez sedikit tergelincir karena kondisi lapangan yang kurang baik dan agak licin, sesuatu yang berkali-kali menyulitkan punggawa Juve malam itu. Overall di babak pertama, Juventus tidak mampu mendominasi laga dan berkali-kali membuat kesalahan umpan.

Second Half

Babak kedua baru berjalan, Catania dua kali membahayakan gawang Juve melalui Bruno Petkovic dan Bergessio. Bergessio memanfaatkan kelengahan bek-bek Juve dan mampu membawa bola melewati Buffon, namun tidak bisa menembak dengan baik dari sudut sempit. Tak lama Juve memperoleh kesempatan emas, tetapi tendangan voli keras dengan kaki kiri Claudio Marchisio hanya membentur tiang gawang. Leonardo Bonucci sempat membuat blunder ketika dirinya sebagai orang terakhir pertahanan terpeleset ketika mengontrol bola. Sergio Almiron dengan cepat menyambar bola dari dan berlari sendirian ke gawang Juve, namun dengan luar biasa Giorgio Chiellini mampu mengejarnya dan melakukan block tackle dari samping, menyelamatkan Juventus dari kebobolan.

Tevez akhirnya mencetak gol setelah dengan cepat menyambar sapuan Nicola Legrotagglie. Bereaksi dengan cepat, Tevez membawa bola melewati kiper lawan dan menceploskan bola ke gawang tak terjaga. Gol ini menjadi penutup penampilan baik Tevez, yang setelah gol tersebut digantikan Sebastian Giovinco. Juventus menggenapkan kemenangan setelah Giovinco dengan brilian mampu melewati pemain belakang Catania dan kemudian memberikan umpan mendatar kepada Bonucci yang tanpa kesulitan meneruskan bola ke gawang Catania.

Giovinco sendiri bermain cukup baik sebagai pemain pengganti. Setelah assistnya, ia sempat tiga kali mengancam gawang Catania dengan tembakan-tembakan kerasnya namun saying masih kurang terarah dengan baik. Pemain pengganti lainnya, Paul Pogba juga sempat membahayakan gawang lawan, namun masih bisa diselamatkan Andujar. Chiellini diganjar kartu kuning setelah menekel Bergessio dengan keras. Tiberio Guarente diusir wasit di menit-menit terakhir pertandingan setelah mengambil Marchisio dari belakang dan dihadiahi kartu kuning kedua oleh wasit. Pertandingan berakhir dengan skor 4-0 bagi Juventus.

Juventus (3-5-2): Buffon; Caceres, Bonucci, Chiellini; Isla, Vidal (Pogba 61'), Pirlo, Marchisio, De Ceglie; Tevez (Giovinco 67'), Llorente (Motta 74')

Catania (3-4-1-2): Andujar; Rolin (Capuano 67'), Legrottaglie, Gyomber; Alvarez, Guarente, Almiron, Biraghi (Castro 46'); Keko; Petkovic (Maxi Lopez 65'), Bergessio

Wasit: Guida

Match Analysis

Overall, Juventus bermain tidak terlalu bagus. Mereka gagal mendominasi dengan baik. Catania sendiri mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan Juve, namun beruntung tidak mampu mengkonversinya menjadi gol. Catania sendiri baru kendor meladeni Juve setelah gol ke-3 mereka. Pertahanan Juve, terlepas dari 1-2 kesalahan mereka mampu tampil baik membuat clean sheet ke-2 dalam dua pertandingan. Setelah pertandingan yang dilakoni dengan baik namun hanya mencetak dua gol melawan Genoa, Juventus bermain tidak terlalu baik namun mampu menang besar. C’est la vie, c’est la football, c’est la Juve! Forza!

Player Ratings

Buffon 6
Sempat dua kali menyelamatkan gawang Juve, tapi selain itu tidak mendapatkan kesulitan yang berarti.

Caceres 6.5
Bermain sangat baik menggantikan Barzagli. Tampil lugas, dan bahkan sempat beberapa kali membantu serangan, salah satunya ketika ia hampir saja membuat (tiga) overhead kick. Dua penampilan yang baik sekembalinya dari cedera membuktikan bahwa Caceres adalah pemain yang penting dalam skuad Antonio Conte.

Bonucci 6
Membuat satu blunder yang baik, menutup kemenangan Juve dengan golnya. Terlepas dari itu, Bonucci tidak tampil menonjol di pertahanan. Sempat memberikan satu long ball cantik untuk Tevez yang sayangnya tidak mampu dikontrol dengan baik.

Chiellini 6.5
Tampil sangat baik. Sudah lama Giorgione tidak menjadi pemain terbaik di pertahanan Juve. Kredit khusus baginya setelah menyelamatkan Juve dari peluang emas setelah blunder Bonucci. Dibantu De Ceglie, ia membuat sektor kiri Juventus hampir tak tertembus.

Isla 6.5
Penampilan berturut-turut pertama musim ini bagi Mauri Isla. Dan dalam dua penampilan ini, dirinya tidak mengecewakan. Tampil solid kendati tidak terlalu membahayakan. Semoga perlahan-lahan eksplosivitasnya bisa kembali dipertunjukkan.

Vidal 6
Terlepas dari golnya, penampilan Vidal tidak terlalu baik malam itu khususnya di babak pertama. Berkali-kali membuat kesalahan sepanjang pertandingan, dan kegarangannya mengganggu lawan tidak terlihat. Vidal terlihat sangat kelelahan, bahkan di babak pertama. Conte juga melihatnya, dan menarik Vidal dengan cepat di babak kedua.

Pirlo 7
Sang metronome Juve bermain dengan sangat baik, seakan menunjukkan perannya di lini tengah Juventus masih tak tergantikan. Pirlo menjadi titik serangan Juventus malam itu, sesuatu yang melegakan jika melihat penampilan Vidal dan Marchisio yang tidak memuaskan. Menggenapi penampilan baiknya dengan free kick indah yang berbuah gol ke gawang Juventus.

Marchisio 6
Claudio belum kembali ke level permainan terbaiknya. Kualitas utamanya belum terlihat: lari yang kerap mengganggu pertahanan lawan, pun ketika menggalang serangan lawan. Dua kali sempat membahayakan gawang lawan, salah satunya menerpa gawang.

De Ceglie 6.5
Tanpa diduga De Ceglie dipasang Conte sejak awal. Yang lebih mengejutkan, De Ceglie tampil baik malam itu khususnya dalam menyerang. Berkali-kali membuat crossing baik dari sisi kiri, yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih baik oleh sang target utama, Llorente. Tampil lumayan dalam membantu Chiellini menghalau serangan di kiri, namun masih harus meningkatkan kemampuan dan staminanya dalam bertahan.

Tevez 7



Man of the match. Bekerja keras sepanjang pertandingan. Satu gol dan satu assist, untuk Vidal, dikemas Tevez malam itu. Gol Pirlo juga terjadi setelah dirinya dilanggar ketika mengancam gawang Catania.  Memperoleh paling banyak peluang malam itu, dan seharusnya bisa memperoleh lebih banyak gol.  Tevez lagi-lagi membuktikan dia adalah pembelian tepat bagi Juventus.

Llorente 6
Permainannya menurun dibanding melawan Genoa. Dua kali mendapat peluang bola-bola udara yang seharusnya bisa diselesaikan dengan tepat, namun sayangnya sundulan-sundulannya kurang bersih. Kerjasamanya dengan Tevez sangat baik, melanjutkan aksi kedua pemain berbahasa Spanyol ini ketika tampil gemilang melawan Genoa.

Motta 6
Mendapat siulan dan cercaan ketika masuk ke lapangan. Tetapi sesungguhnya Motta mampu tampil cukup baik di kanan. Selain De Ceglie, Motta memiliki crossing paling bagus di skuad Juventus.

Pogba 6
Tampil baik walaupun tak begitu menonjol. Bisa mengalirkan bola-bola dengan baik ke depan, dan membantu pertahanan menjadi penghalau serangan di tengah. Dua kali mengancam gawang lawan, sekali tendangannya ditahan kiper dan hampir menjangkau salah satu crossing De Ceglie.

Giovinco 6.5
Di penampilannya yang ke-100 bersama Juventus, Giovinco bermain baik masuk dari bangku cadangan. Selain assistnya, dia sempat 3 kali mengancam gawang lawan dengan tendangan-tendangan dari luar kotak, yang sayangnya semua mengarah tepat ke kiper lawan. Pantas mendapatkan gol.

FINO ALLA FINE FORZA JUVENTUS


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 11] Parma – Juventus: Rotasi Lagi, Tiga Poin Lagi?

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 11] Parma – Juventus: Rotasi Lagi, Tiga Poin Lagi?

Signora1897 ers, Parma memasuki giornata ke-11 ini dengan rekor yang bagaikan roller coaster: naik turun. Dalam enam pertandingan terakhir, rekor Parma adalah W-D-W-L-W-L. Dalam dua pertandingan terakhir, kemenangan 3-2 atas Milan diikuti dengan kekalahan 0-1 di kandang Genoa. Padahal, pelatih Roberto Donadoni selalu memakai formasi 3-5-2 dalam semua pertandingan di musim ini dan selalu memainkan tulang punggung yang sama: kiper Antonio Mirante, bek Mattia Cassani, Alessandro Lucarelli, Felipe, bek-bek sayap Jonathan Biabiany dan Massimo Gobbi, pemain-pemain tengah Marco Parolo, Warter Gargano dan Marco Marchionni, dan penyerang-penyerang Amauri dan Antonio Cassano.

Formation_Parma

Tetapi kenyataannya, memang permainan pemain-pemain Parma sendiri yang tidak konsisten dan tidak merata kualitasnya. Bek seperti Lucarelli memang konsisten cukup baik tetapi Felipe, apalagi mantan pemain primavera Juve Cassani, sama sekali tidak memberikan rasa aman di belakang. Parma mungkin akan sedikit terbantu dengan kembalinya Yohan Benalouane dari cedera dan bek Prancis ini sangat lugas bermain namun dilain pihak, sangat rawan kartu.

Di tengah Parolo semakin matang permainannya dan kembali menjadi salah satu yang terbaik di Parma setelah selama beberapa tahun terakhir ini sering diganggu cedera berkepanjangan. Dia akan ditopang oleh Gargano sebagai destroyer dan bek sayap cepat di kanan, Biabiany. Yang menarik dari lapangan tengah Parma ini adalah kekonsistenan. Mereka bisa bermain sangat baik dan mendominasi tetapi bisa juga bermain sangat buruk dan menjadi sumber kelemahan permainan Parma.

Di depan, Cassano menjadi jaminan mutu. Memang, secara fisik Sang Fantantonio sudah tidak memadai lagi tetapi visi dan umpan-umpannya masih maut. Apabila bek-bek Juve tidak berhati-hati dan memandang remeh, Cassano akan menjadi mimpi buruk. Dan jangan lupakan Amauri, yang walau tidak memiliki kualitas yang baik, tetapi kekuatan fisiknya dapat mematikan apabila bek-bek kita kembali melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.

23 Pemain Parma yang Dibawa:

Portieri: 55 Rossetto, 83 Mirante, 91 BajzaDifensori: 2 Cassani, 3 Mesbah, 6 A. Lucarelli, 18 Gobbi, 19 Felipe, 23 Mendes, 28 Benalouane, 87 RosiCentrocampisti: 5 Gargano, 7 Biabiany, 10 Valdes, 16 Parolo, 20 Obi, 24 Munari, 30 Acquah, 32 MarchionniAttaccanti: 11 Amauri, 17 Palladino, 21 Sansone, 99 Cassano

Starting XI (3-5-2): Mirante; Cassani, Lucarelli, Mendes; Biabiany, Marchionni, Gargano, Parolo, Gobbi; Amauri, Cassano.

***

Di Juve, pelatih Antonio Conte akan kembali melakukan rotasi. Fabio Quagliarella memang sudah kembali ke tim tetapi Mirko Vucinic dan Stephan Lichtstener masih belum pulih, apalagi Simone Pepe yang semakin tidak jelas kapan akan bisa bermain.

21 Pemain Juve yang Dibawa:

Portieri: 1 Buffon, 30 Storari, 34 RubinhoDifensori: 3 Chiellini, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 33 IslaCentrocampisti: 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

Leonardo Bonucci diistirahatkan dan tidak dibawa dan sepertinya Angelo Ogbonna yang akan menggantikan. Andrea Pirlo juga kemungkinan besar akan diistirahatkan dan lapangan tengah akan diisi oleh Arturo Vidal, Paul Pogba dan Claudio Marchisio. Mauricio Isla kemungkinan akan diistirahatkan, demikian pula dengan Martin Caceres sehingga  Simone Padoin-lah yang akan mengisi posisi RWB. Kwadwo Asamoah akan kembali menjadi starter di bek sayap kiri. Di depan, Conte juga melakukan rotasi dengan kemungkinan mengistirahatkan Fernando Llorente dan memainkan Sebastian Giovinco, menemani Carlos Tevez.

Terlihat diluar bek-bek tengah kita, Pogba, Vidal dan Tevez adalah tiga pemain yang paling sering dimainkan sejauh ini dan untunglah, ketiganya tidak bermain penuh saat Juve menaklukkan Catania hari Rabu kemarin.

Starting XI (3-5-2): Buffon; Barzagli, Ogbonna, Chiellini; Padoin, Vidal, Pogba, Marchisio, Asamoah; Tevez, Giovinco.

***

Parolo yang sementara ini menjadi pencetak gol terbanyak Parma dengan lima gol layak menjadi pemain yang diwaspadai. Tusukan-tusukannya dari lini kedua akan berbahaya apabila Vidal atau Pogba lalai menjaga pemain ini. Namun lebih daripada Parolo, menurut penulis yang paling patut diwaspadai oleh Juve adalah bek sayap cepat Biabiany. Pemain Prancis inilah yang menghancurkan Milan dengan kecepatannya dari sayap kanan. Asamoah, dan dibantu oleh Marchisio, harus bekerja keras menutup pergerakan pemain ini. Apabila kedua pemain ini dimatikan, sepertinya Amauri dan Cassano di depan tidak akan dapat berbuat banyak.

Dengan dilakukannya rotasi, pemain-pemain yang dikhawatirkan akan kelelahan saat menjamu Real Madrid Selasa nanti adalah Vidal, Pogba dan Tevez. Melihat gaya permainan Tevez, Juventini tidak perlu ragu bahwa Tevez akan bermain all out dan mencoba memberikan yang terbaik. Tanda tanya terdapat di Vidal dan Pogba, apakah mereka akan maksimal malam ini. Apabila ya, maka Juve akan kembali sukses mendulang tiga poin. Apabila tidak, Parma dapat mencuri kesempatan.

Apabila pemain-pemain kita tidak melakukan blunder, penulis memprediksi pertandingan akan berakhir Parma 0-1 Juve.

Forza Juve!!!

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 10] Juventus – Catania: Tiga Poin dengan Rotasi Minimal?

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 10] Juventus – Catania: Tiga Poin dengan Rotasi Minimal?

Signora1897 ers, dengan kembalinya ‘The Real’ Juve dalam pertandingan melawan Genoa tiga hari yang lalu, pertimbangan utama pelatih Antonio Conte kemungkinan adalah rotasi. Dengan schedule bertandang ke Parma pada giornata ke-11 dan tiga hari kemudian, menjamu Real Madrid dalam partai yang menentukan di kancah Champions League, mutlak diperlukan rotasi supaya pemain-pemain mendapat istirahat yang cukup dan tidak mengalami cedera.

Pertanyaannya adalah: Dengan rencana menurunkan full team saat melawan Real Madrid seminggu lagi, siapakah yang akan diistirahatkan saat melawan Catania, dan siapakah yang diistirahatkan saat melawan Parma?

Rotasi tidak mudah dilakukan. Terlalu sedikit rotasi, pemain-pemain beresiko bermain tidak optimal karena kelelahan dan takut mengalami cedera. Terlalu banyak rotasi, permainan tersendat dan bisa terjegal oleh tim-tim seperti Catania dan Parma.

Dalam menghadapi Catania, Conte kembali memanggil 21 pemain, sama seperti saat melawan Genoa, dengan absennya lima pemain. Namun, Fabio Quagliarella mungkin sudah bisa berada di bangku cadangan saat melawan Parma dan Mirko Vucinic dan Stephan Lichtsteiner kemungkinan sudah siap saat melawan Real Madrid. Simone Pepe masih belum pulih dan Ouasim Bouy tidak dibawa.

21 pemain Juve yang Dibawa:

Portieri: 1 Buffon, 30 Storari, 34 RubinhoDifensori: 3 Chiellini, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 33 IslaCentrocampisti: 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente

Setelah sukses dengan 4-3-3 saat melawan Real Madrid, Conte kembali ke formasi 3-5-2 saat melawan Genoa dan memastikan Genoa tidak berkutik dengan maksimalnya permainan Arturo Vidal dan Paul Pogba di tengah dan aktifnya Andrea Pirlo menusuk ke jantung pertahanan Genoa di 30 menit pertama. Selain itu, pergerakan Carlos Tevez dan Fernando Llorente dalam menyerang dan bertahan juga telah menjadi salah satu senjata permainan Juve.

Marchisio_VidalYang dikhawatirkan adalah kelima pemain penting ini tidak bermain maksimal karena fisik dan mental bertanding belum pulih 100% setelah menaklukkan Genoa. Apalagi Sebastian Giovinco masih menderita kesakitan di engkelnya sehingga Tevez-Llorente sepertinya akan kembali diduetkan sejak menit pertama.

Untunglah, Claudio Marchisio telah pulih dan sepertinya akan menggantikan Paul Pogba di tengah. Andrea Barzagli juga bisa diistirahatkan dan Angelo Ogbonna siap untuk menggantikan tempatnya. Di bek sayap kanan, masih belum dapat dipastikan apakah Mauricio Isla akan kembali bermain atau akan digantikan oleh Martin Caceres, yang bermain gemilang saat melawan Real Madrid.

Menurut penulis, Caceres lebih cocok di formasi empat pemain belakang sedangkan Isla sebagai bek sayap jadi apabila Conte kembali memainkan 3-5-2, sepertinya Isla-lah yang akan kembali dipasang.

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Buffon; Ogbonna, Bonucci, Chiellini; Isla, Vidal, Pirlo, Marchisio, Asamoah; Llorente, Tevez.

***

Catania yang diasuh oleh Luigi De Canio sementara ini berada di peringkat ke-17 dan baru meraih satu kemenangan dari sembilan penampilannya. Start yang buruk membuat pelatih sebelumnya Rolando Maran dipecat dan di pertandingan pertamanya hari Minggu lalu, De Canio dan Catania ditahan imbang 0-0 oleh Sassuolo.

Namun, Gli Elefanti tetap merupakan salah satu tim provincial yang sulit dibobol dan walau Nicolas Spolli masih menderita cedera, kembalinya Nicola Legrottaglie dan Pablo Alvarez setelah menjalani larangan main satu kali tentu akan semakin memperkuat barisan pertahanan mereka.

Dilain pihak, Catania adalah tim terburuk di Serie A dalam urusan membobol gawang lawan dan baru mencetak enam gol dalam sembilan giornata. Malah, pemain terbaik mereka, Pablo Barrientos, akan absen selama satu bulan dan hal ini tentu akan semakin mempersulit Catania. Apakah De Canio yang melanjutkan formasi 4-3-3 milik Maran dapat memperbaiki hal ini?

20 pemain Catania yang Dibawa:

Portieri: 1 Frison, 21 Andujar, 35 FicaraDifensori: 5 Rolin, 6 Legrottaglie, 22 Alvarez, 24 Gyomber, 34 BiraghiCentrocampisti: 4 Almiron, 7 Tachtsidis, 13 Izco, 17 Guarente, 19 Castro, 20 FreireAttaccanti: 9 Bergessio, 10 Lopez, 11 Leto, 26 Keko, 32 Petkovic.

Dengan situasi seperti ini, hampir dapat dipastikan Catania akan bermain counter-attack dengan mengandalkan Jaroslav Plasil yang memiliki umpan-umpan terarah, Lucas Castro yang memiliki skill yang baik sebagai penyerang sayap kiri dan Gonzalo Bergessio sebagai predator di dalam kotak penalti.

Perkiraan susunan pemain (4-3-3): Andujar; Alvarez, Legrottaglie, Rolin, Biraghi; Plasil, Tachtsidis, Almiron; Keko, Bergessio, Castro.

***

Pertandingan ini akan dipimpin oleh wasit Marco Guida asal Campania. Musim lalu, Guida memimpin tiga pertandingan Juve: Juve 1-0 Cagliari (Coppa Italia), Juve 1-1 Genoa dan Atalanta 0-1 Juve. Yang paling mencolok adalah pertandingan Juve 1-1 Genoa dimana Guida secara kontroversial tidak memberikan penalti untuk Juve di saat-saat akhir pertandingan. Alhasil, protes keras Juve berakibat atas diskorsingnya Conte, Giorgio Chiellini (yang tidak bermain), dan Leonardo Bonucci.

Namun secara keseluruhan, dari enam pertandingan Juve yang dipimpin Guida, hasilnya cukup baik dengan empat kemenangan dan dua kali imbang.

Jadi, dengan perkiraan dua-tiga rotasi pemain, melihat pelatih De Canio masih mencari-cari bentuk dan apabila lini belakang atau tengah kita tidak melakukan blunder, seharusnya Juve tidak akan terlalu sulit untuk mendulang tiga poin dari pertandingan ini.

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

Thursday, October 10, 2013

[Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

You Are Here: Home » All Articles, Match Preview » [Preview Serie A Giornata 05] Chievo vs Juventus: Defense Wins Championships

LIVE di TVRI: Chievo vs Juventus, Kamis, 26 September 2013 01.45 WIB.

______________________________________________________________________________________

Table_Giornata04Setelah unggul tipis dari Hellas Verona 2-1 hari Minggu kemarin, Juve harus bertandang ke tim kota Verona yang lain, Chievo, hari Rabu ini. I Bianconeri memasuki giornata kelima ini dengan tujuan meraih angka penuh supaya tidak tertinggal makin jauh dari Napoli dan Roma dimana Napoli akan menjamu Sassuolo dan Roma bertandang ke Sampdoria.

CHIEVO

Musim ini, dari dua pertandingan kandang, rekor Chievo adalah satu kali menang (2-1 vs Udinese) dan satu kali kalah (2-4 vs Napoli). Tidak seperti di musim-musim sebelumnya dimana pertahanan Chievo cukup sulit ditembus, musim ini mereka telah kebobolan delapan gol dan baru meraih kemenangan di giornata keempat.

Memang, pergantian pelatih dan formasi, dari Domenico Di Carlo dan Eugenio Corini dengan 3-5-2/5-3-2 ke Giuseppe Sannino dengan 4-4-2 tidaklah mudah. Apalagi Chievo juga kehilangan pilar di belakang seperti Bojan Jokic (ke Villareal) dan Marco Andreolli (ke Inter Milan).

Selain itu, pergantian kiper juga sedikit banyak berpengaruh. Christian Puggioni adalah kiper yang baik tetapi belumlah sebaik Stefano Sorrentino yang hengkang ke Palermo pertengahan musim lalu.

Formation_Chievo

Namun menurut gosip, kemungkinan Sannino akan mengembalikan formasi ke 5-3-2 untuk menahan laju Juve dan mencoba mematikan Andrea Pirlo, yang kurang efektif saat melawan Verona. Selain itu, tidak dapat dipungkiri, permainan keras telah menjadi ciri khas Chievo dan dengan Juve tengah menjalankan tujuh partai dalam 23 hari, hal ini tentu menjadi ancaman serius.

Alberto Paloschi, pemain bersama antara Chievo-Milan, tidak boleh dipandang enteng. Dia adalah striker oportunis yang rajin bergerak di dalam kotak penalti. Dua golnya ke gawang Napoli menunjukkan kualitasnya. Saat Paloschi telah lelah atau Chievo ingin mengejar hasil, Sannino dapat mengandalkan Sergio Pellissier, super-sub yang kerap menjadi momok bagi Juve. Di umurnya yang telah 34 tahun, Pellisier memang sudah kehilangan stamina tetapi saat dia menjadi starter vs Udinese, dia mampu mencetak gol dan membantu memenangkan timnya.

Perkiraan susunan pemain (5-3-2): Puggioni; Sardo, Frey, Bernardini, Cesar, Drame; Radovanovic, Rigoni, Sestu; Paloschi, Thereau.

26 Pemain Chievo yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Puggioni, 18 Squizzi, 28 ?SilvestriDifensori:? 2 Bernardini, 4 Claiton, 12 ?Cesar, 15 ?Pamic, ?17 Sardo, ?21 Frey, 33 ?Papp, ?93 DramèCentrocampisti:? 6 Kupisz, 7 Lazarevic, 8 Radovanovic, 9 Bentivoglio, 10 Sestu, 14 Calello, 16 Improta, 20 Estigarribia, 22 ?Acosty, ?27 RigoniAttaccanti: ?11 Samassa, 31 ?Pellissier, ?43 Paloschi, 77 ?Théréau, ?90 Ardemagni

Salah satu pemain inti Chievo, Perparim Hatemaj, tidak dibawa kemungkinan karena cedera.

JUVENTUS

Satu hal yang paling menarik bagi penulis saat pelatih Antonio Conte melakukan konferensi pers kemarin menjelang pertandingan Chievo-Juve. Dia mengatakan bahwa pertahanan harusnya menjadi senjata terbaik Juve. Penulis sangat setuju. Buat penulis, defense wins championships dan begitulah umumnya tim Juve memenangkan trofi. Juve boleh punya Platini, Baggio, Del Piero, tetapi tetap, pertahanan-lah yang menjadi “nyawa” Juventus.

Topik ini muncul mengingat Juve telah kebobolan tiga gol dalam empat pertandingan liga, dua dari blunder dan satu dari koordinasi pertahanan yang tidak baik saat menghadapi bola mati. Memang, beberapa kali pertahanan Juve tampak goyah saat menghadapi bola mati. Selain itu, speed pertahanan juga beberapa kali terekspos.

Di tiga pertandingan terakhir, saat melawan Inter Milan, Copenhagen, dan Verona, Juve juga selalu kebobolan terlebih dahulu karena faktor-faktor yang telah disebut di atas dan dua dari tiga pertandingan tersebut, Juve gagal meraih kemenangan.

OgbonnaDisinilah pentingnya rotasi dan bek tengah yang memiliki kecepatan baik seperti Martin Caceres dan Angelo Ogbonna (tapi sayang, Caceres cedera). Tiga bek tengah Juve Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini bukanlah bek-bek yang memiliki kecepatan yang baik dan mengandalkan teknik, antisipasi, dan pengalaman. Apalagi Barzagli telah berusia 32 tahun dan Chiellini kerap mengalami gangguan fisik. Biasanya, permainan mereka di awal musim belum baik dan memerlukan waktu untuk “panas”.

Dalam konferensi persnya, pelatih Antonio Conte mengisyaratkan bahwa dia akan kembali melakukan rotasi dan para media memperkirakan Conte akan menurunkan trio Ogbonna-Bonucci-Chiellini dalam pertandingan ini. Barzagli yang bermain penuh tiga hari yang lalu diistirahatkan dan Chiellini yang tidak bermain melawan Verona akan bermain malam ini.

Di lini tengah, penulis memperkirakan tiga starter Arturo Vidal-Pirlo-Paul Pogba akan dipertahankan, walaupun tidak tertutup kemungkinan salah satunya akan digantikan oleh Claudio Marchisio. Di bek sayap kanan, Stephan Lichtsteiner yang istirahat saat melawan Verona kemungkinan akan kembali menjadi starter sedang di bek sayap kiri, kemungkinan Kwadwo Asamoah perlu menarik napas sejenak dan tidak bermain sejak awal. Apabila tidak, kemungkinan Federico Peluso-lah yang akan menggantikan.

Di depan, Carlos Tevez sulit digantikan dan mengingat adanya laga penting Juventus-Galatasaray pertengahan minggu depan, kemungkinan dia baru akan diistirahatkan saat melawan Torino Sabtu ini. Pasangannya di depan masih menjadi tanda tanya, apakah Mirko Vucinic yang tidak efektif saat melawan Verona, Fernando Llorente yang mencetak gol tetapi belum maksimal, atau Fabio Quagliarella yang dapat mencetak gol dari mana saja tetapi kerap kehilangan bola.

Perkiraan susunan pemain (3-5-2): Buffon; Ogbonna, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Pogba, Peluso; Llorente, Tevez.

23 Pemain Juve yang Dipanggil:

Portieri: ?1 Buffon, 30 Storari, 35 VannuchiDifensori:? 3 Chiellini, 5 Ogbonna, 11 De Ceglie, 13 Peluso, 15 Barzagli, 16 Motta, 19 Bonucci, 26 Lichtsteiner, 33 IslaCentrocampisti:? 6 Pogba, 8 Marchisio, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 VidalAttaccanti: ?9 Vucinic, 10 Tevez, 12 Giovinco, 14 Llorente, 27 Quagliarella

***

Banyak media memperkirakan Conte akan menyimpan Bonucci, Vidal dan Tevez tetapi terus terang, penulis tidak setuju. Ketiga pemain tersebut mungkin adalah tiga pemain terbaik sejauh ini dan setidaknya dua dari tiga pemain tersebut harus bermain. Apabila ketiganya disimpan, penulis ragu Juve dapat meraih angka penuh. Namun siapapun yang bermain, permainan pressing dan tanpa blunder mutlak diperlukan apabila kita tidak mau tertinggal lebih jauh dari Napoli dan Roma. Defense wins championships.

Barzagli_Bonucci_Chiellini_Buffon

Forza Juve!!!

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

[Preview Serie A Giornata 07] Juventus vs AC Milan: Saatnya Mengejar Capolista!

MP_JuveMilan

Pekan ini La Vecchia Signora akan menjamu AC Milan dalam lanjutan laga Lega Calcio giornata ke-7. Persiapan fisik, teknis, dan taktis yang dilakukan tim besutan Antonio Conte ini dibilang tidaklah lama. Pasca ditahan imbang Galatasaray dalam penyisihan Grup B Liga Champions di Juventus Stadium Kamis lalu, praktis para punggawa Juventus hanya memiliki dua hari penuh untuk mempersiapkan laga tersebut. Saat ini Juventus yang berada di peringkat tiga klasemen sementara Serie A berpeluang mengejar Capolista karena AS Roma yang akan menjalani pertandingan kontra Int*r Milan diprediksi akan kesulitan meraih poin penuh. Akan tetapi, I Bianconeri juga tidak akan mudah meraih poin saat bertanding melawan AC Milan karena anak asuhan Massimiliano Allegri selalu berusaha mengalahkan Juventus di tiap kesempatan. It’s all about pride!

AC Milan

Meskipun berada di posisi ke-9 di papan klasemen sementara Serie A, Antonio Conte tentunya tidak mau jumawa dan menggunakan strategi abal-abal untuk menghadapi Milan. Milan akan selalu sulit untuk dikalahkan. Akan tetapi, musim ini I Rossoneri tengah dibayang-bayangi cedera. Beberapa pemain kunci seperti Stephan El Shaarawy, Mattia De Sciglio, Giampaolo Pazzini, harus duduk di bangku cadangan karena cedera. Kaka yang tengah dinanti-nanti aksi gemilangnya di lapangan juga tidak bisa berbuat banyak karena juga masih dibekap cedera. Sementara itu, pemain yang penuh sensasi dan kontroversi namun bertalenta, Mario Balotelli, harus menelan kekecewaan dan tidak bermain karena hukuman yang harus dijalaninya. Super Mario tidak bisa mengikuti 3 pertandingan Serie A pasca aksi yang dilakukannya pada wasit saat AC Milan menjamu Napoli di San Siro. Pada pertandingan tersebut Milan harus menelan kekalahan dan Balotelli harus menonton teman-temannya bermain dari pinggir lapangan. Di atas kertas mungkin banyak yang menjagokan Gigi Buffon dkk mengalahkan Milan, mengingat hasil kurang maksimal yang diraih Allegri hingga pekan ke-6 kemarin. Raihan dua kali kalah, dua kali menang, dan dua kali imbang secara psikologis membuat para pemain harus menjalani beban untuk tampil lebih baik. Namun, lagi-lagi data-data statistik bisa saja berubah melihat motivasi Allegri untuk memperbaiki keadaan tim dan mengalahkan Juventus. Satu pemain yang patut diwaspadai di lini depan kali ini adalah mantan striker Juventus, Alessandro Matri. Matri mengaku siap menjebol gawang Buffon dan melakukan selebrasi di depan para Juventini, bukan untuk Juventus tapi untuk AC Milan. Meski tanpa pemain-pemain andalan yang tengah cedera, AC Milan diprediksi akan mampu menyeimbangkan gaya permainan Juventus. Selain Matri, Robinho, Montolivo, De Jong, Poli, dan Muntari akan membantu pertahanan dan serangan I Rossoneri ke gawang Buffon. Sementara itu, Abate-Zapata-Mexes-Emanuelson siap untuk menghadang laju para pemain depan I Bianconeri.

MP_JuveMilan_BaloMatri

Juventus

Dari kubu Juventus, para punggawa hitam putih yang baru saja memetik hasil imbang kontra Galatasaray Kamis lalu harus bekerja keras dalam latihan untuk menjamu AC Milan di Juventus Stadium. Berkaca pada musim lalu, Juventus sering kewalahan saat menjalani pertandingan pasca Liga Champions atau International Duty. Juventini juga dibuat harap-harap cemas karena pemain seperti Mirko Vucinic dan Stephan Lichtsteiner digadang-gadang bakal absen menyusul cedera yang mereka alami saat Juventus bertanding melawan Galatasaray. Fernando Llorente diprediksi akan menggantikan Vucinic menemani Carlos Tevez atau Fabio Quagliarella. Meski berada di performa terbaiknya, Tevez mungkin saja belum bisa memaksimalkan serangan karena memar yang didapatnya di Derby Della Mole pekan lalu. Sementara itu, Quags bisa saja menjadi pilihan Conte untuk mengisi starting eleven melihat performanya dalam beberapa laga terakhir. Namun sayang, Quags mesti bisa mengontrol permainannya dan bermain dalam ‘tim’ karena menurut penulis kadang Quags telihat selfish dan ingin memanfaatkan peluang sendiri lewat kakinya. Akan tetapi, jika Eta Beta sedang on fire, maka ia bisa jadi penentu kemenangan Juve nanti.

MP_JuveMilan_QuagsTevez

Sementara itu, Conte ingin kembali mengembalikan ‘tuah’ trio MVP dengan menurunkan Marchisio-Vidal-Pirlo dari awal pertandingan. Paul Pogba yang sejauh ini bermain gemilang sepertinya harus rela beristirahat dan duduk di bangku cadangan. Trio MVP yang juga berperan dalam scudetti yang diraih Juventus diharapkan mampu membawa hasil positif di laga kontra Milan ini. Federico Peluso dan Mauricio Isla akan menggantikan peran Kwadwo Asamoah dan Stephan Lichtsteiner untuk membantu serangan dari sayap kanan dan kiri.

MP_JuveMilan_MVP

Di lini belakang, trio BBC (Barzagli-Bonucci-Chiellini) kembali dipercaya untuk mengamankan gawang yang dikawal Gianluigi Buffon. Conte tentunya telah mewanti-wanti para pemain belakangnya untuk tidak melakukan blunder seperti yang terjadi di beberapa pertandingan. Giorgio Chiellini melakukan blunder saat Juve ditahan imbang Int*r di Serie A, sementara Leonardo Bonucci kurang berhati-hati saat melakukan back-pass kepada Buffon hingga The Old Lady harus puas berbagi poin dengan Galatasaray di Grup B Liga Champions. Di pertandingan ini, semoga Andrea Barzagli tidak melakukan kesalahan yang sama dengan kedua rekannya di lini belakang.

Probable Line Up:

MP_JuveMilan_Starting

Team Statistics:

MP_JuveMilan_Stat

Pada pertandingan ini, kans Juventus untuk bisa memenangkan laga sangat besar. Diluar faktor teknis, para pasukan La Vecchia Signora punya ambisi dan motivasi yang kuat untuk bisa mencuri poin penuh dari Il Diavolo dan memperkecil jarak dengan Capolista sementara Serie A, AS Roma. Prediksi penulis Juventus 2-0 AC Milan. Fino alla fine forza Juventus!

“Jangan lupa saksikan Juventus vs AC Milan, Juventus Stadium, Live TVRI Nasional, Senin 07 Oktober pukul 01.45 WIB”


View the original article here