About Me

My photo
have facebook , have twitter

Thursday, October 10, 2013

[Daily News 27/09/13] Primavera Young Guns!

Selamat untuk Juventus Primavera yang berhasil menjuarai Piala Super Primavera untuk ketiga kalinya. Mereka mengalahkan Lazio di Stadion Olimpico Roma dinihari tadi dengan skor akhir 2-1. Primavera unggul lebih dahulu di babak pertama lewat Gerbaudo (menit 33), kemudian Lazio membalas lewat Keita di babak kedua (menit 66).

Pertandingan dilanjutkan lewat perpanjangan waktu dan pemain muda masa depan Yunani, Anastasios Donis menjadi penentu kemenangan Primavera lewat gol nya di babak perpanjangan waktu di menit 91! Hasil ini sekaligus menjadi menegaskan dominasi Juventus atas Lazio musim ini, pada tingkat senior pun Juventus berhasil mengalahkan Lazio 4-0 di Piala Super Italia Agustus lalu dan 4-0 di giornata 2 Serie A 13/14.

Kedua tim bermain sama-sama menyerang sejak awal pertandingan. Lazio Primavera yang dilatih oleh Bollini menurunkan formasi 4-3-3 dengan pemain sebagai berikut : Starakosha; Pollace, Filippini, Serpieri, Elez; Antic, Lombardi, Silvagni; Crecco, Keita, Tounkara.

Sementara Juventus Primavera dibawah pelatih baru mereka, Zanchetta, yang biasa memainkan formasi 4-3-3, namun malam itu secara mengejutkan Primavera bermain dengan formasi 3-5-2 diatas lapangan, dengan menurunkan pemain sebagai berikut : Vannucchi; Tavanti, Curti, Romagna, Garcia Tena; Emmanuello, Sakor, Gerbaudo; Donis, Marzouk, Ceria.

Pelatih baru Primavera, Andrea Zanchetta, mengatakan bahwa anak-anaknya bermain baik di babak pertama namun di babak kedua Lazio mampu mengimbangi permainan mereka dengan gol balasan, beruntung di babak perpanjangan waktu, Primavera kembali menguasai permainan dan meraih gelar pertama mereka di musim ini.

“It’s a great feeling. We played an excellent first half but they gained courage after the break and we backed off. The goal we conceded was also down to the good work of Keita, but we didn’t lose our cool and managed to seal the result through a good and important piece of play.

I’m happy for the lads. They needed to bounce back and put it behind them and it’s an important success from that point of view.” (Andrea Zanchetta – Juventus.com)

Sementara itu penentu kemenangan Primavera di perpanjangan waktu, Anastasios Donis, tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya dan mengatakan bahwa mereka bermain dengan sangat baik dalam pertandingan tersebut.

“It was a great win and I’m very happy with the goal and the fact that we all played very well.” (Anastasios Donis – Juventus.com)

Tidak ketinggalan juga, legenda hidup Juventus yang kini menjabat sebagai direktur Juventus dan penanggung jawab di Juventus Youth Sector, Gianluca Pessotto, memuji penampilan cemerlang Primavera mengatasi perlawan sengit Lazio. Pessotto percaya bahwa ini merupakan langkah awal yang baik untuk memulai perjalanan di musim ini.

“It’s a pleasing triumph as far as everyone at the club is concerned and a decent reward for our work. The lads came under the cosh and had to tough it out. It wasn’t a straightforward victory because Lazio are an excellent side with interesting players.

We’ve have a young team and also included a lad born in 1997 tonight. It’s a strong start to our campaign.” (Gianluca Pessotto – Juventus.com)

——————————–

Kemenangan 2-1 Juventus atas Chievo di giornata 5 lalu menyisakan masalah untuk Juventus. Yang pertama adalah permainan buruk Juventus yang selalu kebobolan dalam 4 pertandingan terakhir mereka, pertama kebobolan di penyisihan grup B Liga Champions 13/14, melawan FC Copenhagen, Juventus kebobolan duluan sebelum akhirnya bisa menyamakan kedudukan 1-1.

Buffon - Blunder! Buffon – Blunder!

Kedua, kebobolan di giornata 3 saat bertandang ke kandang Inter Milan, kembali gawang Buffon bobol duluan sebelum akhirnya Vidal menyamakan kedudukan. Ketiga, di giornata 4 saat menjamu Hellas Verona di Juventus Stadium, lagi-lagi gawang Juventus kecolongan sebelum akhirnya menang 2-1.

Dan yang paling terakhir adalah pertandingan di giornata 5, saat Juventus bertandang ke kandang Chievo. Buffon bermain sangat buruk sehingga kembali gawangnya kebobolan duluan lagi. Walaupun Juventus akhirnya menang 2-1 atas Chievo, namun kemenangan ini jelas kontroversi karena gol Chievo yang dianulir wasit saat kedudukan masih imbang 1-1.

Berrmula dari Buffon yang gagal menangkap bola dengan baik dan Alberto Paloschi memanfaatkan bola rebound menjadi sebuah gol, namun hakim garis mengangkat bendera offside, padahal posisi Paloschi jelas-jelas tidak berada dalam posisi offside. Juventus beruntung kali ini, karena jika saja hakim garis jeli, bisa saja ini akan menjadi kekalahan mereka atau kembali meraih hasil imbang kedua kalinya.

Paloschi tidak offside Paloschi tidak offside

Yang patut diacungi jempol adalah sikap fair play pemain Chievo dan pelatih mereka, Giuseppe Sannino yang tidak mau memperpanjang masalah ini. Memang sempat terjadi protes yang berujung kartu kuning untuk pemain Chievo terkait insiden tersebut, namun tidak berujung sampai kepada ancaman pembunuhan terhadap wasit seperti yang dilakukan Balottelli.

Giuseppe Sannino sendiri dengan bijaksana menilai bahwa kesalahan seperti ini bisa saja terjadi diatas lapangan. Sannino lebih menyorot dua Juventus ke gawang Chievo yang menurutnya bisa dihindari. Sungguh sikap yang patut dicontoh semua pelatih di Serie A.

“Paloschi’s goal should have been given, but I don’t like crying about things like that. Referees can make mistakes and attacking them is not the right thing to do. My biggest regret is not the disallowed goal, but the two we conceded which could have been avoided.

Now we need to think about the next game, but the performance of my boys against the Italian champions gives me hope.” (Giuseppe Sannino – Football Italia)

Giuseppe Sannino - Gentleman! Giuseppe Sannino – Gentleman!

Conte sendiri mengakui sikap gentleman Sannino dan fair play pemain Chievo, juga fans mereka yang berbesar hati menyikapi insiden tersebut. Conte juga meminta kepada media untuk tidak membesar-besarkan masalah tersebut. Karena Juventus sendiri pun pernah dirugikan keputusan wasit, salah satunya saat berjumpa dengan Lazio, dimana seharus Tevez mendapatkan penalti.

“Chievo’s sense of fair play is impressive and everyone should follow their example. We were lucky today, because the situation went our way. Having said that, I hope the media won’t go over this incident again and again while ignoring decisions that go against Juventus, such as the penalty on Carlos Tevez with Lazio.

We want to help the referees, whereas the media want to cause controversy.” (Antonio Conte – Football Italia)

Antonio Conte - Angkat topi untuk Campedelli, Sannino, pemain & fans Chievo! Antonio Conte – Angkat topi untuk Campedelli, Sannino, pemain & fans Chievo!

——————————–

Kemarin malam Juventus menjadi tamu kehormatan dalam acara pembukaan butik baru dari salah satu sponsor resmi Juventus musim ini, Trussardi. Pakaian resmi offisial Juventus baik di dalam maupun luar lapangan semuanya disediakan Trussardi yang sudah berdiri sejak tahun 1911.

Juventus sekaligus menjadi duta Trussardi untuk memperkenalkan koleksi busana pria Trussardi untuk musim panas dan semi tahun 2014, yang diresmikan oleh Gaia Trussardi. Juventus bukan hanya mendapatkan pakaian dan aksesoris terbaru dan terbaik di Italia, namun juga mendapatkan jamuan terbaik dari koki Luigi Taglienti dari restoran alla Scala Trussardi, yang telah menyiapkan menu khusus untuk acara ini untuk merayakan bersatunya Juventus dan pakaian elegan tersebut.

——————————–

“There are no problems between Pirlo & me. He’s a solution for Juventus & not a problem; he had a good game.” (Antonio Conte)

——————————–


View the original article here

No comments:

Post a Comment