About Me

My photo
have facebook , have twitter

Thursday, October 10, 2013

[Match Review Grup B UCL 13/14] Juventus vs Galatasaray – Blunder (Lagi) !!!

You Are Here: Home » All Articles, Match Review » [Match Review Grup B UCL 13/14] Juventus vs Galatasaray – Blunder (Lagi) !!!

Sujud syukur Alhassane Soumah Sujud syukur pemain Primavera – Alhassane Soumah

Ketika Primavera Juventus menang 3-1 atas Primaveranya Galatasaray di UEFA Youth League U19, hasil berbeda diraih tim senior mereka. Lagi-lagi skuad Conte membuang kemenangan di depan mata yang diraih dengan susah payah karena kesalahan mereka sendiri.

Kini perjalanan Juventus di penyisihan Grup B semakin berat, karena dari 2 pertandingan yang sudah dimainkan, Juventus hanya mampu meraih 2 kali hasil imbang dengan 2 poin. Real Madrid berlari kencang di puncak klasmen dengan 2 kemenangan yang bernilai 6 poin. Di peringkat 3 dan 4 ada København dan Galatasary yang masing-masing memiliki 1 poin.

Memang peluang Juventus lolos ke fase berikutnya belum tertutup, hanya menjadi berat karena lawan mereka berikutnya adalah Real Madrid, sementara Galatasaray “hanya” bertemu København, yang diatas kertas merupakan lawan mudah untuk Galatasaray.

Conte sendiri mengakui bahwa skuadnya membuang kemenangan di depan mata mereka. Otomatis keadaan ini membuat perjalanan mereka di Liga Champions seperti menanjaki medan yang sulit. Conte juga menjelaskan mengapa dia tidak dapat mengubah formasi 3-5-2 nya menjadi 4-3-3 saat keadaan menjadi sulit di atas lapangan. Karena Conte menilai hanya Simone Pepe pemain di posisi winger yang mampu bermain dalam formasi tersebut. Conte membuat keputusan berdasarkan pemain yang tersedia di dalam skuad.

“It’s a shame because we had managed to wrestle a game back in our favour that had started badly due to an individual error, which is something that can happen, then to concede an immediate equaliser is unusual. But that’s football for you.

“We put in a strong effort to overturn their opener and managed to do so. It will be a long and uphill journey, but we can’t let it dishearten us. We need to face the next Champions League games with the bit between our teeth and if we’re good then we’ll go through.”

"Perjalanan di UCL menjadi rumit & menanjak untuk Juve" “Perjalanan di UCL menjadi rumit & menanjak untuk Juve”

Changing something to catch the opposition by surprise is something that can be done during a game. But we’ve only got Pepe in the squad who would enable us to adopt a 4-3-3 system. Based on the players available, you look to go for the formation that can get the best out of them.”

(Antonio Conte – Juventus.com)

——————————————-

BABAK PERTAMA

Galatsaray sendiri tampil cukup baik di bawah pelatih baru mereka, Roberto Mancini. Hal ini didukung dengan buruknya permainan Juventus dari lini ke lini, sejumlah blunder yang dilakukan lini belakang Juventus berakibat fatal, ditambah lagi banyaknya peluang yang tidak mampu dimaksimalkan lini depan dan tengah Juventus.

Mirko Vucinic Masalah baru untuk Conte

Seperti sudah jatuh dan tertimpa tangga, keadaan semakin buruk dengan cederanya Vucinic di babak pertama dan Lichtsteiner saat jeda babak pertama. Bahkan kabar terakhir dari Tutto Sport, Vucinic dipastikan absen melawan AC Milan karena cedera fleksor paha kanan. Sementara Lichtsteiner masih menunggu hasil pemeriksaan medis lebih lanjut.

Juventus memulai pertandingan dengan formasi andalan mereka 3-5-2, dan pemain yang diturunkan Conte adalah Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Pogba, Asamoah; Vucinic, Tevez.

www.uefa.com

Sementara Mancini memainkan formasi 4-2-3-1, dan pemain yang diturunkan adalah Muslera; Eboue, Chedjou, Kaya, Balta; Melo, Inan; Riera, Sneijder, Bruma; Drogba. Tensi permainan  mulai meningkat memasuki menit ke 18, peluang datang dari Galatasaray terlebih dahulu, Drogba yang menerima umpan dari Melo membawa bola masuk kedalam kotak penalti dengan mendapat pengawalan ketat dari pemain Juventus. Drogba melepaskan tembakan kaki kiri dari sudut sempit kiri gawang Buffon, beruntung tendangan keras Drogba dimentahkan Buffon dan langsung diamankan pertahanan Juventus.

www.uefa.com

Galatasaray kembali menekan pertahanan Juventus di menit 20. Giliran Drogba memberikan umpan ke Bruma di sisi kanan kotak penalti Juventus, namun tendangan kaki kiri Bruma masih dapat digagalkan Buffon. Di menit 25, pemain belakang Galatasaray, Semih Kaya digantikan Gökhan Zan karena mengalami cedera. Apesnya semenit kemudian Vucinic juga cedera saat mengejar umpan cantik Pirlo. Fabio Quagliarella masuk menggantikan Vucinic di menit 26.

Quagliarella langsung mendapatkan peluang saat menerima umpan dari Pirlo, sayang tandukannya masih melayang di atas mistar gawang Muslera. Dan kembali Quagliarella mendapatkan peluang di menit 27 saat melepaskan tendangan kaki kiri dari dalam kotak penalti namun tendangannya masih melebar dari sisi gawang Muslera.

www.uefa.com

Bencana pertama datang untuk Juventus. Bonucci bermaksud melakukan back pass ke Buffon, namun dia tidak melihat Drogba yang ada dibelakangnya. Dengan mudah Drogba mencuri bola back pass Bonucci dan mencetak gol. Buffon tidak bisa berbuat banyak karena bola lebih dekat dengan Drogba, usaha Barzagli untuk coba menyapu bola pun sia-sia. Galatsaray memimpin 1-0 di babak pertama. Kembali lagi Juventus harus kebobolan terlebih dahulu akibat blunder Bonucci.

Masih berbahaya di depan gawang! Masih berbahaya di depan gawang!

Tevez memiliki peluang di menit 37, sayangnya tendangan kaki kanannya dari tengah kotak penalti berhasil di block dan hanya menghasilkan tendangan sudut saja. Kembali Tevez mencoba keberuntungannya di menit 39, menerima umpan dari Quagliarella Tevez mencoba melepaskan tendangan keras kaki kanannya, namun masih melebar tipis disamping gawang Muslera.

www.uefa.com

Kembali Galatasaray menekan pertahanan Juventus dengan serangan balik yang cepat. Kali ini giliran Sneijder memiliki peluang di menit 42, menerima umpan Drogba, Sneijder mencoba melepaskan tendangan first time kaki kanan, namun tendanganny amasih melambung tinggi di atas gawang Buffon. Kembali Juventus membalas menekan pertahanan Galatasaray lewat Asamoah di menit 44, namun tendangan kaki kirinya dari sisi kiri masih dapat terbaca dengan baik.

Menit 45, Quagliarella nyaris mencetak gol, lewat kerjasama dengan Lichtsteiner disisi kanan gawang, tendangan jarak dekat Quagliarella dapat ditangkap dengan baik oleh Muslera. Tambahan waktu 3 menit di babak pertama belum menghasilkan gol untuk Juventus. Walaupun Juventus mendominasi di babak pertama (lihat statistik babak pertama di kolom bawah), namun blunder Bonucci membuat Juventus tertinggal 1-0, juga lini depan yang masih belum dapat memanfaatkan peluang demi peluang menjadi gol.

“I made a huge mistake, I thought Drogba was closer to me and I didn’t hit the ball cleanly. In Europe opponents always punish any mistake you make and especially players like Drogba. Now everything is more complicated in the group for us, let’s hope we can qualify as we did last season. We just have to continue working hard and start winning games. Today we were very good to come from behind but not as good to defend our lead. We must improve but I’m sure the spirit is always the right one.”

(Leonardo Bonucci – www.uefa.com)

——————————————-

BABAK KEDUA

Juventus memulai babak kedua dengan mengganti Lichtsteiner yang mengalami cedera di akhir babak pertama. Dan ini kesempatan untuk Isla menunjukkan bahwa dia belum habis setelah mengalami cedera parah, sayangnya sepanjang babak kedua, Isla bermain tidak maksimal dan belum menemukan bentuk permainan terbaiknya.

Dengan tertinggal 1 gol di babak pertama, sudah pasti Juventus akan menekan sejak awal babak kedua untuk secepatnya mencetak gol. Dan terbukti di menit 47, Vidal yang menerima umpan dari Isla langsung melepaskan tendangan keras dari jarak 25 meter dan masih melambung tipis di atas mistar gawang. Kemudian menit 50, Asamoah memiliki peluang yang sama dengan Vidal. Namun tendangannya juga masih melambung diatas mistar gawang.

Juventus kembali menekan di menit 53 lewat Tevez, namun kembali tendangan Tevez jatuh tepat di pelukan Muslera. Juventus butuh lebih dari sekedar keberuntungan dalam pertandingan ini. Di menit 58, umpan heading dari Isla, tendangan keras Vidal hanya melambung tipis saja di atas mistar gawang. Demikian juga peluang Vidal di menit 59 belum membuahkan gol untuk Juventus.

Arturo Vidal

Menit 60, Galatasaray menarik Riera dan memasukkan Amrabat, disusul Juventus di menit 68, Conte memasukkan Llorente dan menarik Bonucci keluar untuk menambah daya serang Juventus. Llorente langsung mendapatkan peluangnya di menit 70, umpan crossing Asamoah langsung disambut dengan headingnya, sayangnya masih melambung tipis. Menit 74, Mancini menarik Sneijder keluar dan memasukkan Umut Bulut.

Akhirnya Juventus mendapatkan kesempatan menyamakan kedudukan di menit 77, setelah wasit menilai Amrabat melakukan pelanggaran terhadap Quagliarella di dalam kotak penalti. Dan Vidal sebagai eksekutor dengan tenang menaklukkan Muslera yang keliru membaca arah bola Vidal. Juventus 1-1 Galatasaray. Mancini tampak tersenyum kecut di pinggir lapangan dan sesekali melakukan protes terhadap offisial keempat di pinggir lapangan.

Fabio Quagliarella

Dan akhirnya Juventus mampu berbalik unggul di menit 87 lewat heading Quagliarella. Berawal dari tendang keras Tevez dari luar kotak penalti yang berhasil di block pemain Galatasaray, namun rebound bola jatuh ke kaki Pirlo yang langsung memberikan umpan manis ke Quagliarella di dalam kotak penalti. eading keras Quagliarella membawa Juventus berbalik unggul 2-1 atas Galatasaray.

Namun keunggulan tersebut hanya bertahan 1 menit saja. Lini belakang Juventus kembali kalah cepat dengan serangan balik Galatasaray. Di menit 88, Drogba memberikan umpan lewat headingnya ke Umut Bulut yang tidak terkawal di sisi kanan gawang Buffon dan dengan mudah menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Tidak terlihat Barzagli maupun Isla yang seharusnya mengawal sisi pertahanan kanan Juventus saat serangan balik dari Galatasaray. Juventus kembali membuang peluang untuk meraih 3 poin malam itu.

www.uefa.com

Dengan sisa waktu yang ada, Juventus mencoba kembali mencetak gol, namun kesalahan lini belakang tersebut harus dibayar dengan mahal oleh Juventus. Satu-satunya peluang emas Juventus datang dari Llorente di sisa tambahan waktu. Mendapat pengawalan ketat dari Chedjou, Llorente tidak bisa berbuat banyak di dalam kotak penalti, tendangannya hanya melebar di samping tiang gawang.

Dan menit 95, wasit meniup peluit panjang tanda selesainya babak kedua. Juventus 2-2 Galatasaray. Hasil ini seperti Deja Vu dengan hasil musim lalu, saat itu Juventus juga meraih hasil imbang 3 kali berturut-turut sebelumnya menang tiga kali berturut-turut dan akhirnya menjadi juara grup. Masalahnya sekarang adalah lawan Juventus di pertandingan berikutnya adalah Real Madrid yang telah mencatatkan 2 kemenangan sempurna. Pertanyaannya bisa menang atau seri lagi Juve? (atau justru kalah?)

Penulis sendiri menilai bahwa peluang Juventus untuk lolos ke fase berikut masih terbuka cukup lebar, meskipun cukup sulit untuk menggeser Real Madrid dari puncak klasmen, paling tidak menjadi runner up sudah cukup membawa Juventus ke fase knock out. Bukankah kondisi seperti ini sudah pernah Juventus alami musim lalu dan mereka berhasil lolos? Bagaimana pandangan anda teman-teman?

Masih ada harapan Juve! Masih ada harapan Juve!

——————————————-


View the original article here

No comments:

Post a Comment