About Me

My photo
have facebook , have twitter

Thursday, January 2, 2014

[Daily News 12/12/13] Pil Pahit Gugur di Eropa Bagi Juve

Pil pahit harus ditelan Juventus kala mereka gugur dari Champions League tadi malam. Juventus kalah dari tuan rumah Galatasaray dengan skor 1-0. Wesley Sneijder mencetak satu-satunya gol ketika pertandingan memasuk menit 85. Hasil akhir ini membuat Galatasaray melompati Juventus di posisi ke-2 dan menemani Real Madrid lolos dari grup B.

Kontroversi terjadi ketika pada hari Selasa malam, pertandingan dihentikan pada menit ke-30 akibat cuaca yang sangat buruk. Salju tidak berhenti turun di Istanbul dan tentu saja mempengaruhi stadion Turk Telekom/Ali Sami Yen yang tidak dilengkapi oleh rectractable roof dan pemanas lapangan. Pertandingan dimulai kembali pada hari Rabu, pukul 14.00 waktu setempat dan dimulai sejak menit 31. Kedua tim memainkan lineup yang sama dengan sehari sebelumnya dan Pedro Proenca melanjutkan kembali pertandingan. Juventus hanya membutuhkan hasil seri untuk lolos, sementara Galatasaray harus menang untuk memastikan kualifikasi.

Tidak banyak kesempatan yang terjadi di sisa babak pertama. Kedua tim masih kesulitan mengembangkan pertandingan dan menjajal kondisi lapangan yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan sehari sebelumnya. Juventus masih melakukan possesion game, tetapi karena buruknya lapangan sering kehilangan bola dan melakukan kesalahan umpan. Sementara itu Galatasaray mengincar serangan balik dengan melepas umpan-umpan jauh ke ruang kosong atau kepada Didier Drogba yang diplot sebagai ujung tombak mereka. Kesempatan satu-satunya bagi Juve didapat ketika Carlos Tevez memaksa Fernando Muslera melakukan penyelamatan di tiang dekat.

Di babak kedua, cuaca membaik dan salju mereda. Akan tetapi kedua tim masih kesulian mengembangkan permainan. Lima menit memasuki babak kedua , Paul Pogba mampu melakukan tembakan dari jarak 30 meter yang melengkung ke gawang Galatasaray, namun masih bisa dihentikan Muslera. Didier Drogba mendapatkan peluang emas pertama untuk memecah kebuntuan ketika dirinya yang tak terjaga melepaskan tendangan keras mendatar dari ujung kotak penalti Juventus namun dengan gemilang mampu dimentahkan Gianluigi Buffon. Juventus beberapa kali melakukan build up bagus melalui Tevez dan Fernando Llorente, tetapi tidak mampu menciptakan kembali peluang yang mengancam.

Petaka terjadi di menit 84 dan Galatasaray membuktikan taktik mereka jitu. Paul Pogba justru memberikan bola kepada pemain lawan di area permainan lawan. Bola kemudian dioper ke garis tengah lapangan. Gokhan Zan kemudian melepas umpan lambung kepada Didier Drogba. Drogba yang tak terjaga oleh mampu melompat dan menyundul bola ke arah Sneijder, yang dengan satu sentuhan menguasai bola dan sentuhan keduanya adalah tendangan ke pojok bawah tiang jauh gawang Buffon. Galatasaray unggul 1-0. Dari replay terlihat Leonardo Bonucci melepas pengawalan pada Drogba dan dirinya juga tidak melakukan tekanan berarti kepada Sneijder. Sungguh sangat disesalkan.

Juventus berusaha menyerang habis-habisan dengan memasukkan Fabio Quagliarella dan Sebastian Giovinco, menggantikan Claudio Marchisio dan Bonucci. Akan tetapi usaha ini tidak berhasil. Juventus tidak mendapatkan peluang berarti di sisa waktu dan skor tidak berubah sampai Proenca meniup peluit panjang. Pil pahit bagi Juventus yang harus terdegradasi ke Europa League, kompetisi kelas dua Eropa.

Conte: Pitch Was Crucial For Elimination

Pelatih Antonio Conte menyesalkan kondisi lapangan pertandingan Galatasaray – Juventus, tempat kedua tim dipaksa untuk bermain di Istanbul tadi malam, tetapi juga menyatakan bahwa eliminasi Juve bukan hanya tergantung pada hasil di Istanbul saja.

“Saya hanya bisa memberikan pujian kepada para pemain saya yang memberikan segalanya di atas sebuah lapangan yang tidak menguntungkan kami. Ini bukan sepakbola.  Mancini menyatakan bahwa pertandingan ini tidak seharusnya dilanjutkan. Saya mendengarnya dan saya juga menyatakan rasa setuju saya kepada UEFA, tetapi tidak ada yang mendengarkan kami. Ketika half-time saya menegaskan pada wasit bahwa bermain dalam kondisi ini tidak aman bagi para pemain, hal yang sama dikatakan juga oleh Didier Drogba. Ini sebuah pertandingan penuh lumpur. Malam ini menunjukkan bahwa kondisi lapangan adalah segalanya. Yang membuat saya geram adalah kemarin wasit menunda pertandingan karena lapangan menjadi ‘berbahaya’ dan tiba-tiba hari ini lapangan tidak lagi ‘berbahaya’. Mungkin saya harus memperbaiki bahasa Inggris saya, karena para offisial sepertinya tidak mengerti maksud saya. Satu-satunya cara untuk bermain dalam kondisi seperti ini adalah membuang bola ke depan dan berharap yang terbaik. Itu bukan sepakbola yang biasa kami mainkan.

Saya yakin pertandingan akan berakhir dengan berbeda jika dimainkan pada lapangan yang berbeda. Galatasaray lebih baik dalam menghasilkan sesuatu malam ini. Musim lalu kami juga menjalani start dengan tidak panas dan memuncaki grup dengan tiga kemenangan. Kali ini kami tidak mampu melakukannya. Apakah gol tersebut salah Bonucci? Ada berbagai hal yang harus diperbaiki dalam pergerakan yang menuju gol. Tidak seharusnya kami menjaga tiga pemain hanya dengan tiga pemain. Lichtsteiner dan Asamoah seharusnya kembali ke belakang, atau Pogba yang tidak seharusnya membuat Sneijder mampu lepas dari sebuah serangan balik. Selalu berbahaya jika terjadi situasi tiga lawan tiga, dan saya sudah mengatakan pada tim saat istirahat pentingnya memiliki satu orang lebih.

Satu hal yang harus kami benahi adalah kondisi dimana kami memasuki pertandingan terakhir grup dan masih harus menentukan kualifikasi. Kami sadar bahwa hari ini apapun dapat terjadi. Sekarang dengan kekecewaan ini, kekecewaan yang harus memompa semangat kami, kami harus kembali fokus kepada kompetisi liga dan Coppa Italia, karena ada tiga pertandingan yang kami harus jalani sebelum winter break. Kami juga akan fokus kepada Europa League nanti, dan tentu saja kami akan memberikan yang terbaik disana, seperti yang kami lakukan pada Champions League.”

Chiellini: Juve Threw Away Qualification

Sementara itu salah satu pemain paling senior di Juventus, Giorgio Chiellini menyatakan kekecewaannya atas gugurnya Juventus di Istanbul tadi malam. Menurutnya Juventus sendiri yang membuang peluang untuk lolos berkat kelengahan mereka di dua partai pertama.

“Kami seharusnya datang ke Istanbul tanpa harus memastikan kualifikasi, akan tetapi kami harus membayar mahal poin-poin yang terlepas di Copenhagen dan di partai pertama melawan Galatasaray. Di dua partai inilah kami membuang kesempatan besar untuk lolos.

Ini bukan sepakbola kami yang sebenarnya. Kami tidak mampu menjalankan apa yang telah kami latih pada beberapa hari terakhir di atas sebuah lapangan yang buruk. Anda bisa melihat kemarin kami tidak mendapatkan ancaman berarti sebelum pertandingan dihentikan, sementara kami menderita karena satu peluang saja. Di atas lapangan yang berbeda, mungkin hasil akhirnya akan berbeda juga. Kami semua sangat kecewa, karena mencapai babak 16 besar Champions League sangat penting bagi perkembangan kami.

Sekarang kami harus melakukan apa yang Chelsea lakukan musim lalu. Mereka gugur dari grup kami, tetapi mampu membangun kekuatan dan memenangi Europa League. Masih terlalu dini untuk berbicara mengenai final di Turin, karena ada pertandingan-pertandingan yang harus kami lalui terlebih dahulu. Penting untuk menghadapi pertandingan-pertandingan di level Eropa dengan mentalitas dan konsentrasi yang tepat. Lagipula kami juga harus kembali fokus ke liga dan Coppa Italia.”

Mancini: We Deserve To Qualify

Sementara itu pelatih Galatasaray, Roberto Mancini menyatakan bahwa mereka pantas untuk menang melawan Juventus, tetapi menegaskan bahwa ia juga tidak menginginkan pertandingan dilanjutkan.

“Sulit untuk memainkan sepakbola dalam keadaan seperti ini, dan saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa ini berbahaya bagi para pemain, jadi sebaiknya pertandingan tidak dilanjutkan. Tadi malam (Selasa) lapangan menjadi mustahil untuk bermain diatasnya. Saya juga menyatakan kepada delegasi UEFA bahwa menurut saya hari ini seharusnya pertandingan tidak dimainkan. Saya setuju dengan Conte, karena menjadi mustahil untuk bermain sepakbola dalam kondisi seperti ini. Pertandingan menjadi seperti lotere. Setelah itu babak pertama, pertandingan menjadi terbuka dan kami menjadi lebih agresif. Kami pantas untuk menang, mungkin karena kami tahu kami harus menang untuk lolos.

Saya menghadapi situasi yang sulit ketika mengambil alih tim, karena kami sudah kalah 6-1 di kandang sendiri dari Real Madrid. Kami cukup beruntung dapat mencuri poin di Turin, dan sekarang kami pantas untuk memenangi pertandingan ini.”

Juventus-Sassuolo Delayed

Pihak Lega Serie A memundurkan jadwal pertandingan antara Juventus dan Sassuolo di Juventus Stadium. Pertandingan yang sebelumnya akan dimainkan pada Sabtu, 20.45 CET (Minggu, 02.45 WIB), sesuai jadwal baru akan dimainkan pada hari Minggu, 18.30 CET (Senin, 00.30 WIB). Juventus memuncaki Serie A dengan 40 poin, sementara Sassuolo berada di posisi 16 dengan 14 poin.

Pertandingan ini masih akan dipenuhi suporter muda Juventus, melalui inisiasi “Gioca Con Me, Tifa Con me” dimana ribuan pelajar muda setempat akan memenuhi Curva Sud. Sementara itu, Curva Nord sudah bisa ditempati kembali oleh suporter dewasa.

Satu nama yang tidak akan tampil dalam pertandingan ini adalah Domenico Berardi, striker muda yang dimiliki bersama oleh Juventus dan Sassuolo.

______________________________________________________________________________

Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar

PS: Worst. Effing. Day. Ever. We really don’t deserve to qualify..


View the original article here

No comments:

Post a Comment