About Me

My photo
have facebook , have twitter

Thursday, January 2, 2014

[Daily News 31/12/13] Fabio Capello, Carlos Tevez, Dan Prediksi Scudetto Alesandro Nesta

You Are Here: Home » - Daily News -, All Articles » [Daily News 31/12/13] Fabio Capello, Carlos Tevez, Dan Prediksi Scudetto Alesandro Nesta

Signora1897-ers, performa hebat yang ditunjukkan Juve pasca ditangani Antonio Conte memang membuat semua orang tercengang, tidak terkecuali mantan pelatih Juve pada rentang tahun 2004 sampai 2006, Fabio Capello.

Torehan dua gelar Scudetto dan dua gelar Supercoppa Italiana dalam rentang dua musim kepemimpinan Antonio Conte membuat mantan pemain dan legenda Juve tersebut disandingkan dengan prestasi Fabio Capello kala menangani Juve.

capello-juve

Melalui surat kabar yang berbasis di Torino, Tuttosport, Fabio Capello sedikit memberikan pandangannya mengenai Juve era Antonio Conte dan Juve era dirinya. Berikut kutipan dari Fabio Capello dengan Tuttosport.

Conte is the best Coach in Italy, He has demonstrated that for the past few years. Conte has worked hard to recreate that winning mentality that left the team a few years back.

Juve’s game is entirely down to Conte. Of course, in Europe there is more competition, but I think Antonio can aspire to dominate Europe as well.

I look at the data, the facts, the statistics – numbers don’t lie. And Conte’s Juve are better than mine.

Selain memberikan pandangannya mengenai Juve era Conte dan Juve era dirinya, pertandingan pembuka pada tahun 2014 yang mempertemukan dua pesaing kuat Scudetto antara Juve dan Roma juga sedikit mencuri perhatian dari Capello, maklum karena kedua tim pernah ditangani Capello semasa dirinya masih menjdi pelatih di tanah Italia. Berikut kutipan dari Fabio Capello tentang pertandingan antara Juve dan Roma.

Should they beat Roma their advantage over the Giallorossi would rise to eight points, and that would be difficult to overcome. My heart is divided in half – I had unforgettable times in Rome and Turin.

***

Meskipun pertandingan antara Juve dan Roma masih akan digelar pada hari Minggu nanti, namun panasnya tensi pertandingan tampaknya sudah mulai terasa. Selain mencuri perhatian Fabio Capello, partai yang mempertemukan peringkat pertama dan kedua sementara pada tabel Serie A ini juga menyita perhatian dari gelandang Roma asal Bosnia, Miralem Pjanic.

pjanic

Terpisah lima poin dari Juve, tampaknya hal tersebut tidak membuat Pjanic ciut nyali saat bertandang ke Juventus Stadium. Status Roma yang masih belum terkalahkan membuat pasukan Rudi Garcia menatap laga melawan Juve dengan penuh percaya diri. Berikut kutipan wawancara Miralem Pjanic dengan surat kabar yang berbasis di Milano, Gazzetta dello Sport.

“Juventus are a very strong team,but we are not afraid of them. We know we are on a par with any opponent in the league, but have to be on top of our game to beat Juve. It’s going to be a great game for sure. But we’re determined to bring home some valuable points.” (Miralem Pjanic – Gazzetta dello Sport)

***

Ketika hampir semua kompatriotnya kembali ke Vinovo untuk berlatih setelah libur Natal yang diberikan pihak klub, Carlos Tevez tampaknya harus menunda jadwal kembalinya ke Torino. Setelah menghabiskan waktu libur Natal untuk kembali ke Argentina, melalui situs resmi klub, Juve mengkonfirmasi bahwa striker yang baru direkrut pada awal musim ini akan terlambat kembali ke Torino karena masalah keluarga.

BY4BVTcIMAA8LE5.jpg large

Banyak pihak berspekulasi, bahwa masalah keluarga yang dimaksud ialah perihal kondisi istrinya yang saat ini tengah mengandung 7 bulan dan memerlukan perawatan medis dalam minggu ini. Mengingat partai melawan Roma yang akan dihelat minggu ini, kemungkinan Tevez diragukan untuk mentas saat melawan Roma.

Kemungkinan absennya Tevez saat melawan Roma tentu sangat merugikan tim, mengingat dirinya merupakan mesin utama Juvedalam urusan mencetak gol musim ini. Fabio Quagliarella diprediksi akan mentas bersama Fernando Llorente di line serang Juve apabila kondisi Tevez tidak memungkinkan untuk mentas pada laga ini.

***

Diskriminasi teritori yang marak terjadi belakangan ini di tanah Italia tampaknya sangat sulit untuk dihentikan. Meskipun pihak Lega berulang kali memberikan sanksi terhadap beberapa kelompok suporter yang melakukan aksi diskriminasi teritori, namun upaya Lega untuk menghilangkan, atau setidaknya meminimalisir tindakan diskriminasi teritori menemui jalan buntu.

1917824_w2

Merebaknya diskriminasi teritori di tanah Italia belakangan ini membuat kapten Juve dan timnas Italia, Gigi Buffon turut ambil bicara. Melalui surat kabar yang berbasis di Milano, Gazzetta dello Sport, Gigi memberikan suaranya terkait diskriminasi teritori.

Racism is an important issue, I believe that human beings strive to find the difference between themselves and another race. Or, if in Italy, themselves and a citizen of another region. I think that the comparison can help us fight it though.

I don’t think the fans are acting out of hatred – I just think the goal is to be heard and emphasize the dissent. I know the spirit in which they are made. I used to be one of those fans.

I think it’s fair to severely punish for some forms of intolerance. I do not presume to fully understand the kind of abuse some players get. I can’t have the same sensitivity to those who are affected by the attacks, but punishment is important for the image of Italian football.

***

Sebelum menutup Daily News pada tahun 2013 ini, terdapat sedikit petikan wawancara dari mantan bek Milan dan Lazio, Alessandro Nesta perihal perebutan Scudetto yang melibatkan tim-tim papan atas Serie A. Berikut kutipan wawancara Alesandro Nesta dengan surat kabar yang berbasis di Roma, Corriere dello Sport.

“Scudetto? Also this year Juventus will win Scudetto, as always Juventus is very strong. Certainly Roma, Napoli, Inter and Fiorentina will not give up, but only Juventus can lose this championship.” (Alesandro Nesta – Corriere dello Sport)

Seperti yang diungkapkan Nesta diatas, dengan tambahan amunisi seperti Carlos Tevez dan Fernando Llorente, tampaknya dominasi Juve di tanah Italia akan sulit untuk dibendung tim manapun, bahkan bek yang gantung sepatu pada usia 37 tersebut yakin Juve akan menjadi juara lagi pada akhir musim.

———————————————————————————————————————————————————-

Hit me @peternugh


View the original article here

No comments:

Post a Comment