About Me

My photo
have facebook , have twitter

Thursday, January 2, 2014

[Daily News 30/12/13] Antonio Conte memenangkan Coach of the Year di Globe Soccer Awards!

You Are Here: Home » - Daily News -, All Articles » [Daily News 30/12/13] Antonio Conte memenangkan Coach of the Year di Globe Soccer Awards!

Conte_GlobeSoccerAwardsSignora1897 ers, kemarin hari Minggu, pelatih kita Antonio Conte meraih penghargaan sebagai Coach of the Year dalam Globe Soccer Awards, acara tahunan yang diselenggarakan di Dubai, UAE. Ditahun sebelumnya, penghargaan ini diraih oleh Jose Mourinho.

Pemberian penghargaan ini adalah puncak dimana acara tersebut diselenggarakan selama dua hari, membicarakan globalisasi dan aspek finansial dalam sepakbola, kondisi stadion yang sekarang dan untuk masa depan, dan Piala Dunia 2014 di Brazil. Acara ini diikuti oleh nama-nama besar diantaranya Fabio Capello, Josep Guardiola, Cristiano Ronaldo, Franck Ribery, Xavi dan Diego Maradona.

Sehari sebelumnya, Conte sempat memberikan wawancara kepada Sky Italia di Dubai dan berikut adalah cuplikannya:

“We have to get straight back into our stride after the break and make sure we keep doing well in Serie A, but also in the Coppa Italia and the Europa League. We’re still disappointed about our Champions League exit and the fact we got knocked out without having the chance to play our last game, but as I said at the time we shouldn’t have let it go to the final match away to our direct rivals. We have to learn from this elimination because as a squad we don’t have a great deal of European experience. We must keep going along our path and keep providing cheer for our fans as we have over the last two years, with the same hunger and determination.”

Pengalaman. Penulis setuju dengan Conte dan memang diluar kualitas, faktor pengalaman memang sangat penting di UEFA Champions League (UCL). Tim-tim yang berpengalaman bisa menjadi “langganan” setidaknya ke delapan besar/perempatfinal.

Conte juga memberikan komentar mengenai tantangan di UCL:

“Winning in Europe depends on others as well as ourselves. Take Bayern for example: they won everything last season then went and splashed out another 60 million in the summer. A lot will come down to how much Italy can grow as a whole and how quickly we can return to our competitiveness of old. Remember how strong Serie A was when Juventus played four back-to-back European finals? What would I be prepared to trade for Champions League success? Nothing because I know that sooner or later I’ll win it. But you need hard work and good ideas if you want to improve, not just money. Ideas and planning are crucial.

Seperti yang Conte katakan, ide dan rencana (yang tepat/akurat) juga adalah kunci keberhasilan. Sebagai contoh tim-tim yang dibina oleh Mourinho. Di Chelsea, tim yang dibentuknya menjadi runners-up UCL 2007/08 setahun setelah kepergiannya dan seharusnya bisa menjadi juara apabila John Terry tidak terpeleset saat mengeksekusi tendangan penalti penentu. Setelah itu, Inter Milan dibawanya menjadi juara UCL 2009/10. Semua dengan menggunakan ide dan rencana yang sama: mengandalkan compactness sebagai tim dan serangan balik. Semua ini dilandaskan atas pemain-pemain kelas dunia yang berpengalaman, sekitar 29-30 tahun ke atas.

Mengenai penghargaan yang dimenangkannya:

“I don’t think I’m the best in the world. I’m an emerging coach who has done well. If I’ve managed that it’s because I have ideas but also players who are prepared to carry them out, plus the backing of a strong club that has bought into my ideas. If the players and the club don’t have absolute belief in you then it’s another ball game altogether, so I owe them my gratitude for that. As a coach, it makes you proud to hear your players say that the team plays good football, especially when it comes from some of the last guys in like Tevez and Llorente.”

Menurut penulis, ada dua hal yang serupa dari Conte dan Mourinho: Keduanya ahli komunikasi/psikologis dengan pemain-pemainnya dan sama-sama mengandalkan compactness dari timnya. Satu hal perbedaan mencolok adalah gaya permainan. Gaya permainan Mourinho yang mengadalkan serangan balik, cocok dengan menggunakan pemain-pemain berpengalaman dan berumur yang sudah berkurang staminanya. Conte, seorang mantan pemain tengah, mengandalkan lapangan tengah sebagai sentral permainan (highlights permainannya dapat dilihat di sini dan di sini). Baik bertahan maupun menyerang, peran pemain-pemain tengah sangat penting. Kita sudah mempunyai trio MVP plus Paul Pogba, tinggal pemain-pemain sayap yang mumpuni yang mampu menyerang dan bertahan. Semoga kita dapat memperoleh pemain-pemain ini di winter atau summer mercato nanti.

(Sumber: Juventus.com)

Conte memang sekarang telah menjadi salah satu pelatih terbaik di Eropa/Dunia. Bahkan seorang Fabio Capello pun, dengan Juve yang dipimpinnya di musim 2004/05 dan 2005/06 mendominasi Serie A, mengakui hal ini dan mengatakan kepada Sky Italia bahwa berdasarkan statistik, Juve-nya Conte lebih baik dari Juve pimpinannya! Sungguh sebuah statement yang menyanjung tinggi Conte, mengingat Juve milik Capello penuh berisi pemain-pemain kelas dunia dan bahkan kapten dari timnas mereka masing-masing seperti Fabio Cannavaro (Italia), Pavel Nedved (Rep. Ceko), Emerson (Brazil), Patrick Vieira (Prancis), Adrian Mutu (Rumania), dan Zlatan Ibrahimovic (Swedia).

Mudah-mudahan Juve dibawah asuhan Conte dapat terus berkembang dan Beppe Marotta, Fabio Paratici dan Nedved dapat terus mengalirkan pemain-pemain yang baik ke dalam tim.

***

Sesuai rencana, Juve kembali dari liburan Natal dan mulai berlatih tanggal 29 Desember kemarin. Hanya pemain-pemain Amerika Selatan seperti Mauricio Isla, Carlos Tevez dan Afrika yaitu Kwadwo Asamoah, yang baru bergabung tanggal 30 Desember. Bahkan, pemain-pemain yang sedang menjalani pemulihan cedera seperti Simone Pepe, Andrea Pirlo dan Mirko Vucinic telah tiba sehari sebelumnya yaitu tanggal 28 Desember supaya dapat lebih cepat kembali beraksi di lapangan hijau (tetapi sayang, Vucinic justru harus absen latihan tanggal 29 Desember karena flu).

(Sumber: Juventus.com)

Kerja keras (seperti yang dikatakan oleh Conte dalam wawancaranya dengan Sky Italia di Dubai di atas) memang menjadi ciri khas Conte dan ini bisa dilihat dari jadwal tim-tim top Serie A dalam kembalinya mereka untuk berlatih setelah liburan Natal:

29 Desember: Juventus30 Desember: Lazio, Milan, Napoli, Roma31 Desember: Fiorentina, Inter Milan

(Khusus Inter Milan, memang tim ini adalah salah satu yang selalu terbelakang dalam kembali dari liburan Natal. Musim lalu, dibawah pelatih Andrea Stramaccioni, mereka bahkan baru kembali berlatih setelah tahun baru!)

Melihat jadwal ini, dan mengingat jadwal penting Juve-Roma di partai Serie A pertama tahun 2014, Roma kemudian memotong jadwal liburan mereka dan mengikuti Juve, berlatih kembali mulai tanggal 29 Desember.

Karena Conte masih berada di Dubai untuk menerima penghargaan pelatih terbaik, latihan tanggal 29 Desember hingga tanggal 30 Desember sesi pagi dipimpin oleh asisten pelatih Angelo Alessio. Conte sendiri direncanakan akan kembali memimpin latihan di Vinovo tanggal 30 Desember sesi siang.

***

Di akhir tahun 2013 ini, Juventus.com juga bekerja dengan baik sekali dan memuat 31 video momen-momen terbaik Juve di tahun 2013 ini. Ayo, Juventini Indonesia, mari kita kilas balik kembali tahun 2013 versi Juve ini dan setelah itu, kita menatap tahun 2014 dengan penuh semangat!

Ieri… Oggi… Domani… Sempre Juve!!!

.

Oya, sedikit tambahan.

Dengan berakhirnya tahun 2013, berakhir pula siaran langsung Liga Italia oleh TVRI (Siaran Liga Italia dari channel-channel beIN tidak terganggu dan akan tetap menayangkan). Segenap keluarga besar Signora1897 mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada TVRI atas siaran-siaran langsung selama satu setengah tahun ini.

Menurut rencana, hak siar ini akan pindah ke stasiun lain dan kemungkinan ke MNC group melalui GlobalTV atau MNC TV (atau bahkan ANTV yang akan segera menjadi milik mereka) dan TV berbayar seperti Indovision atau Top TV.

Mudah-mudahan perpindahan ini berlangsung mulus dan pemegang hak baru, baik MNC group ataupun yang lain, dapat langsung menyiarkan laga pertama tahun 2014, Juve-Roma.

______________________________________________________________________________________

“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.


View the original article here

No comments:

Post a Comment