Juventus menjamu Real Madrid di matchday 4 Champions League. Seperti yang diungkapkan Antonio Conte sebelumnya, partai ini akan menjadi final pertama dari tiga final yang dijalani Juventus bila ingin lolos dari fase grup. Setelah memulai perjalanan di UCL musim ini dengan 2 hasil imbang melawan Copenhagen dan Galatasaray, dua minggu lalu mereka takluk di kandang Madrid berkat perilaku-perilaku tak terpuji wasit dan pemain lawan. Kali ini Juve akan bermain di hadapan para pendukungnya sendiri. Tentunya ini akan menjadi pelecut semangat para Undici Leoni. Jika Juve mampu tampil impresif di Bernabeu dan para pendukung Madrid, tak ada alasan mereka tidak mampu mengulanginya dan kali ini mendapat hasil maksimal. Satu yang terpenting: Juventus tidak boleh memikirkan hasil partai lain serta partai mendatang. Fokus pada pertandingan malam ini!
The Opponent
Realdapat dikatakan sedang dalam kondisi cukup prima. Setelah pertemuan pertama kedua tim ini, Madrid mengalami 1 kekalahan dan 2 kemenangan. Tiga hari setelah mengalahkan Juve, Madrid melakoni laga El Clasico melawan Barcelona, musuh bebuyutan mereka. Madrid menyerah dari tuan rumah 2-1. Mereka langsung bangkit dengan menghajar Sevilla 7-3 di Bernabeu dan menaklukkan tuan rumah Rayo Vallecano 3-2. Dalam dua pertandingan terakhir, trio Gareth Bale, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema mengemas 10 gol dan 5 assist! Tapi selain ketajaman mereka, ada satu hal yang patut dicermati: terhitung sejak partai melawan Juventus, Real selalu kebobolan. Bahkan dalam 3 partai terakhir, mereka kecolongan lebih dari satu gol, bahkan dengan kembalinya bek tengah Raphael Varane. Ini membuktikan bahwa mereka memang tim yang mengandalkan serangan daripada pertahanan, sesuatu yang diakui pelatih Carlo Ancelotti.
Ditemani Varane dalam konferensi persnya kemarin di Juventus Stadium, Ancelotti mengungkapkan hal ini, serta tak lupa memuji Antonio Conte dan Juventus.
“Tim ini dapat menyerang dengan baik, mencetak 42 gol dalam 15 pertandingan. Tetapi kami kebobolan terlalu banyak gol. Betul saya tidak puas dengan pertahanan kami, tapi jangan lupa kami juga mencetak rata-rata 3 gol dalam satu pertandingan. Menurut saya masalah di pertahanan ini bukan disebabkan oleh rotasi. Justru ini membuat para pemain ada dalam kondisi fisik yang lebih baik.
Antonio Conte sudah mencapai hal-hal hebat bersama Juventus, karena ia berada dalam lingkungan yang ia sudah kenal dengan baik. Dengan bantuan klub, ia mencapai hal-hal yang tidak dapat dibayangkan banyak orang sebelumnya, meraih 2 titel scudetto dalam 3 tahun. Betul Juventus harus mencapai lebih daripada kami di penyisihan grup, tetapi ini juga pertandingan penting bagi kami karena ini kesempatan kami memastikan kualifikasi. Lebih cepat, lebih baik. Juve akan mencari kemenangan dan mereka akan memainkan tempo cepat. Mereka juga akan mendapatkan dukungan dari fans mereka, dan atmosfer di kandang mereka akan panas, jadi kami harus menandingi intensitas mereka.”
Prediksi starting XI Real Madrid
(4-3-3) Casillas; Arbeloa, Ramos, Varane, Marcelo; Khedira, Xabi, Modric; Bale, Benzema, Ronaldo
La Squadra Bianconera
Juventus juga sedang berada dalam performa yang baik. Mereka menyikapi kekalahan dari Real Madrid dengan sangat baik: 3 kemenangan, 7 gol dan tidak kebobolan. Pertama mereka menjamu Genoa dimana mereka menang 2-0 berkat gol-gol Arturo Vidal dan Carlos Tevez. Kemudian menjamu Catania, Juve menang besar 4-0. Lagi-lagi Vidal dan Tevez masuk catatan skor, dan ditambah gol-gol Andrea Pirlo dan Leonardo Bonucci. Akhir pekan kemarin Juve unggul 1-0 atas tuan rumah Parma berkat gol semata wayang Paul Pogba. Ini adalah bekal yang sangat baik menjelang partai lawan Madrid.
Kondisi tim juga berada di titik yang baik. Bahkan Juve bisa melupakan sejenak dua pilar tim, Stephan Lichtsteiner dan Mirko Vucinic yang sedang cedera. Martin Caceres bermain sangat baik melawan Madrid di posisi Lichtsteiner. Ia juga bermain baik ketika menggantikan posisi Andrea Barzagli ketika melawan Catania. Kemudian di lini depan, Fernando Llorente juga semakin padu dengan Carlos Tevez. Pria Spanyol ini mencetak gol di Bernabeu dua minggu lalu, dan sebetulnya pantas menambah pundi golnya melawan Genoa dan Catania. Fabio Quagliarella sudah sembuh dari cedera dan berperan vital atas gol Pogba akhir pekan lalu.
Rekor kandang Juventus melawan Real Madrid juga sangat baik. Sejak musim 1995/96, Madrid telah mengunjungi Turin empat kali dan dalam setiap kesempatan selalu takluk dari Sang Nyonya Tua. Akan tetapi Juventus harus tetap waspada. Seperti yang Antonio Conte tekankan dalam wawancara persnya kemarin, Juventus harus menghadapi 3 partai UCL berikut sebagai 3 final.
“Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa tiga pertandingan terakhir grup akan sangat menentukan. Pernyataan saya tetap berdiri. Kami harus menunjukkan bahwa kami layak melalui fase grup, atau memberikan aplaus bagi siapapun yang lolos. Ini akan menjadi partai yang menarik perhatian, partai yang penting. Kami akan menghadapi tim yang hebat. Kami harus memanfaatkan keunggulan bermain di kandang. Saya harap para fans memberikan atmosfer yang membara. Mereka harus memberi dorongan bagi para pemain, agar mereka dapat melalui rintangan berat ini.
Kami mampu memainkan formasi yang berbeda. Kami bisa memulai dengan satu formasi dan menggantinya setelah pertandingan berjalan. Yang lebih penting daripada system adalah hasrat dan intensitas yang diperlihatkan pemain saya. Dari segi taktik, kami harus mengulangi penampilan baik yang kami tunjukkan di Madrid. Di Madrid, ada beberapa keputusan yang mempengaruhi jalan dan hasil akhir, tetapi kami yakin pada wasit yang telah ditugaskan dan kemampuan mereka. Webb adalah salah satu yang terbaik di dunia. Tapi saat ini kami harus fokus pada penampilan kami sendiri, dan juga Real Madrid.”
Menilik dari pernyatan Conte sepertinya Juve akan kembali menggunakan skema 4 bek. Formasi 4-3-3 atau 4-3-1-2 akan digunakan, walaupun sepertinya opsi pertama akan ia jalani lagi, seperti pada pertemuan pertama. Absennya Giorgio Chiellini akan mengembalikan Leonardo Bonucci, yang hilang dari starting line up di pertemuan pertama. Martin Caceres hampir pasti mengisi posisi bek kanan. Sementara itu, ada dua pilihan di posisi bek kiri: Angelo Ogbonna atau Kwadwo Asamoah. Akan tetapi mengingat penampilan buruk Ogbonna di pertemuan pertama, serta semakin fasihnya Asamoah di sektor kiri pertahanan, besar kemungkinan Conte menurunkan pemain Ghana ini dari awal. Sementara itu Vidal, Pirlo dan Pogba akan kembali diturunkan di tengah. Dan seperti pertemuan pertama, Marchisio akan diturunkan sebagai penyerang sayap, bersama juga Carlos Tevez menopang Fernando Llorente. Sementara opsi amunisi akan bertambah dengan adanya Quagliarella, yang bersama Giovinco bisa masuk sebagai pemain pengganti.
Skuad yang dipersiapkan untuk partai malam ini:
1 Buffon, 4 Caceres, 5 Ogbonna, 6 Pogba, 8 Marchisio, 10 Tevez, 11 De Ceglie, 12 Giovinco, 13 Peluso, 14 Llorente, 15 Barzagli, 19 Bonucci, 20 Padoin, 21 Pirlo, 22 Asamoah, 23 Vidal, 27 Quagliarella, 30 Storari, 33 Isla, 34 Rubinho
Absen: 3 Chiellini (kartu merah), 7 Pepe, 9 Vucinic, 26 Lichtsteiner (cedera)
Prediksi starting XI Juventus
(4-3-3) Buffon; Caceres, Barzagli, Bonucci, Asamoah; Vidal, Pirlo, Pogba; Marchisio, Llorente, Tevez
Match Prediction
Seperti di laga pertama, Real Madrid akan mencoba menggebrak dari menit pertama, memanfaatkan tren Juve yang lambat panas. Tapi perlahan-lahan Juventus akan mengambil alih dominasi permainan. Selama Juventus mampu mengendalikan permainan dan tidak melakukan kesalahan-kesalahan konyol, Real akan berada dibawah tekanan. Peran lini tengah: Vidal, Pogba dan terutama Pirlo akan sangat vital. Bila mampu keluar dari penjagaan dan tekanan, Pirlo akan menjadi penentu dari lini tengah. Kerja keras juga akan dijalani Tevez dan Marchisio yang harus mengganggu Arbeloa dan Marcelo, tapi juga menciptakan peluang sendiri serta bagi frontman Llorente. Absennya Chiellini akan dirasakan barisan pertahanan. Kecepatan Caceres dan Asamoah akan penting mengingat kapabilitas Barzagli dan Bonucci. Keempatnya harus bisa step up dalam menggiring tiga penyerang Madrid menjauh dari gawang Gigi Buffon. Juve tidak boleh lengah dari serangan balik cepat Real. Ini harus bisa diredam dan diminimalisir, bukan hanya bagi pertahanan tapi semua pemain Juve. Setelah semua itu, jangan lupa Ancelotti adalah seorang pelatih jempolan. Nantikan kejutan dari dirinya, kejutan yang moga-moga bisa diantisipasi Conte dan para pemainnya. Kunci bagi Juventus adalah bermain kompak dan presisi, dan tidak lupa: GRINTA!
Score prediction: Juventus 2-1 Real Madrid!
Avanti ragazzi!
_____________________________________________________________________________________
Hit me @adityaregar and ask.fm/adityaregar
PS: We know who’s the danger man, but I’m not wasting my time for that sissy…
No comments:
Post a Comment