Signora1897 ers, hari ini, 1 November 2013, adalah hari ulang tahun Juventus yang ke-116. Juve adalah klub kedua tertua di Italia (setelah Genoa), tersukses di Italia dengan 31 scudetti, dan dalam sebuah survey oleh perusahaan Demos & Pi pada September 2012, tim dengan supporter terbanyak di Italia.
(Foto: Di bangku inilah Eugenio Canfari, Enrico Canfari dan teman-temannya mendiskusikan pembentukan Juventus. Bangku ini terkenal dengan sebutan La Panchina.)
Nah, bagaimanakah Juventus didirikan dan prestasi-prestasinya? Berikut sejarah singkatnya:
1 November 1897 – Dua bersaudara Eugenio Canfari dan Enrico Canfari beserta teman-temannya murid SMU Massimo D’Azeglio di kota Turin mendirikan klub sepakbola Sport-Club Juventus. Eugenio Canfari menjadi presiden pertama.
1898 – Setelah setahun, Enrico Canfari menjadi presiden kedua, menggantikan kakaknya.
1899 – Berganti nama menjadi Foot-ball Club Juventus.
1900 – Juventus bergabung ke dalam Primo Campionato Nazionale (cikal bakal Serie A) dengan seragam resmi pertama berwarna pink dengan dasi atau dasi kupu-kupu berwarna hitam.
1905 – Scudetto pertama, dibawah kepemimpinan presiden Alfredo Dick.
1906 – Setelah bersitegang di kamar ganti, presiden Alfredo Dick keluar dari Juventus dan dengan membawa beberapa pemain-pemain inti, membentuk Foot-ball Club Torino. Perselisihan terjadi kemungkinan karena masalah pemain asing, dimana Dick ingin Juventus lebih “Italia”. Perpecahan ini menyebabkan prestasi dan kondisi keuangan klub merosot.
1916 – 1919 – Liga dihentikan sementara karena Perang Dunia Pertama.
1923 – Juventus dibeli oleh pemilik FIAT Edoardo Agnelli, dimana di tahun yang sama, Agnelli juga membuat stadion baru untuk Juventus, Campo di Corso Marsiglia. Sampai disini, bisa dibilang adalah berakhirnya Era Pertama, Era Canfari, berakhir dan dimulai-lah Era Kedua, Era Agnelli.
1925/26 – Scudetto kedua, dibawah kepemimpinan pelatih Jeno Karoly (Hungaria) dan presiden Edoardo Agnelli. Karoly adalah pelatih pertama Juventus dan ditunjuk langsung oleh Agnelli. Sebelum Juve dibeli Agnelli, tidak ada pelatih resmi dan latihan dipimpin oleh kapten tim.
1930/31 – 1934/35 – Lima scudetto berturut-turut, no. 3, 4, 5, 6 dan 7. Empat yang pertama diraih dibawah pelatih Carlo Carcano (Italia) dan dengan tulang punggung Giovanni Ferrari, Raimundo Orsi, Luis Monti dan trio pemain belakang Gianpiero Combi, Virginio Rosetta, dan Umberto Caligaris, dimana keenam pemain ini juga membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934. Tiga pemain Juve lain, Luigi Bertolini, Felice Borel, dan Mario Varglien, juga menjadi anggota tim pemenang Piala Dunia 1934 ini. Total pemain Juve di tim juara Piala Dunia ini adalah sembilan pemain. Scudetto musim 1934/35 diraih dibawah pimpinan mantan pemain Carlo Bigatto (Italia) dan Benedetto Gola (Italia) yang menggantikan Carlo Carcano di pertengahan musim.
1933 – Juventus pindah kandang home ke Stadio Comunale, dimana stadion ini terus dipakai hingga tahun 1990.
1937/38 – Coppa Italia pertama, dibawah pelatih dan mantan pemain Virginio Rosetta (Italia). Italia memenangkan Piala Dunia 1938, Piala Dunia keduanya, dengan dua pemain Juve, Alfredo Foni dan Pietro Rava.
1941/42 – Coppa Italia kedua, dibawah pelatih dan mantan pemain Giovanni Ferrari (Italia) dan Luis Monti (Italia).
1943 – 1945 – Liga dihentikan sementara karena Perang Dunia Kedua.
1945 – Juventus berganti nama menjadi Juventus Football Club.
1946 – Legenda terbesar Juventus, Giampiero Boniperti (sebelum akhirnya disamai dan dilewati oleh Alessandro Del Piero) bergabung. Boniperti akan terus membela Juventus hingga tahun 1961. Total 15 tahun.
1947 – Juventus menunjuk Gianni Agnelli, anak Edoardo, menjadi presiden Juventus.
1949/50 – Scudetto kedelapan. Setelah puasa gelar selama 14 tahun dimana para mantan pemain bergantian menjadi pelatih, akhirnya Juventus meraih scudetto kembali dibawah pelatih Jesse Carver (Inggris) dan presiden Gianni Agnelli.
1951/52 – Scudetto kesembilan, dibawah pelatih Gyorgi Sarosi (Hungaria) dan presiden Gianni Agnelli.
1955 - Umberto Agnelli, adik Gianni, menjadi presiden Juventus. Umberto adalah ayah dari Andrea Agnelli, presiden Juventus yang sekarang. Melihat Juventus puasa gelar cukup lama, di tahun 1957 Umberto merekrut dua pemain John Charles (Wales) dan Omar Sivori (Argentina), yang digabungkan dengan Boniperti membentuk trio maut selama empat tahun mereka bermain bersama.
1957 - Juventus memecahkan rekor dunia saat membeli Omar Sivori dari River Plate. Ini adalah pembelian rekor dunia pertama Juventus. Selain Sivori, presiden Umberto Agnelli juga membeli John Charles dari Leeds United dan terbentuklah trio legendaris Boniperti-Charles-Sivori.
1957/58 - Scudetto ke-10, dibawah pelatih Ljubisa Brocic (Yugoslavia) dan presiden Umberto Agnelli. Trio Boniperti-Charles-Sivori langsung meraih scudetto di musim pertama mereka bermain bersama.
1958/59 – Coppa Italia ketiga, dibawah pelatih Teobaldo Depetrini (Italia), yang menggantikan Ljubisa Brocic di pertengahan musim, dan presiden Umberto Agnelli.
1959 – John Charles meraih peringkat ketiga Ballon d’Or, dibawah pemenang Alfredo Di Stefano (Real Madrid) dan runner-up Raymond Kopa (Real Madrid).
1959/60 – A double winner: Scudetto ke-11, dibawah pelatih dan mantan pemain Renato Cesarini (Italia) dan Carlo Parola (Italia) dan presiden Umberto Agnelli dan Coppa Italia keempat, dibawah pelatih Renato Cesarini (Italia) dan presiden Umberto Agnelli. Cesarini adalah pemain Juve yang memenangkan scudetto lima kali berturut-turut dari musim 1930/31 hingga 1934/35 sedangkan Parola adalah legenda Juve yang telah membela klub selama 15 tahun (1939-1954) dan tampil lebih dari 300 pertandingan. Parola juga terkenal dengan sebutan Mr. Bycicle-Kick karena keahliannya tersebut.
1960/61 – Scudetto ke-12, dibawah pelatih Carlo Parola (Italia) dan Gunnar Gren (Swedia), dimana Gren menggantikan Cesarini di pertengahan musim, dan presiden Umberto Agnelli.
10 Juni 1961 – Omar Sivori mencetak rekor mencetak gol terbanyak bagi Juve dalam satu pertandingan liga dengan enam gol saat Juve mengalahkan Inter Milan 9-1.
1961 – Omar Sivori menjadi pemain Juventus pertama yang meraih Ballon d’Or.
1961 – Giampiero Boniperti pensiun. Dari 15 tahun membela Juve, Boniperti mencatat rekor mencetak gol terbanyak dengan 182 gol untuk Juventus di semua kompetisi sebelum akhirnya dipecahkan oleh Alessandro Del Piero pada tanggal 10 Januari 2006. Artinya, rekor ini bertahan selama 45 tahun! Luar biasa.
1962 – Presiden Umberto Agnelli mundur dan digantikan oleh Vittore Catella.
(Foto: Kiri-kanan: Gianni Agnelli, Vittorio Chiusano, Giampiero Boniperti, Umberto Agnelli.)
Menurut penulis, super legenda di masa ini adalah:
Eugenio dan Enrico Canfari (pendiri)Edoardo Agnelli (pemilik dan presiden)Gianni Agnelli (pemilik dan presiden)Umberto Agnelli (presiden)Carlo Carcano (pelatih, empat scudetti berturut-turut)Carlo Parola (pelatih, tiga scudetti dan pemain, 15 tahun, 300+ penampilan, dua scudetti dan satu Coppa Italia)Giampiero Boniperti (pemain, 15 tahun membela Juve dengan rekor (saat itu) 182 gol)John Charles (pemain, lima tahun (1957-1962) membela Juve dan selama empat tahun membentuk trio maut Boniperti-Charles-Sivori dan meraih tiga scudetti dan dua Coppa Italia)Omar Sivori (pemain, delapan tahun (1957-1965) membela Juve dan meraih satu Ballon d’Or, tiga scudetti dan tiga Coppa Italia)Nah, bagaimanakah kiprah Juve setelah Era Canfari, Gianni Agnelli, dan Umberto Agnelli berakhir? Mari nantikan bagian kedua di Daily News besok. Forza Juve!!!
______________________________________________________________________________________
“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.
No comments:
Post a Comment