Signora1897-ers, kegagalan meraih poin dalam dua pertandingan berturut-turut saat melawan Viola Merda dan Madrid tentu membuat banyak pihak sempat beranggapan bahwa anak asuh Antonio Conte telah kehilangan bahan bakar untuk mengarungi kompetisi pada musim ketiganya. Namun semua anggapan tersebut seolah menjadi pemacu para pemain Juve untuk membuktikan bahwa Juve belum lah habis.
Benar saja, pada lanjutan Serie A pekan ke 9 melawan Genoa di J Stadio, Juve seolah membuktikan bahwa Juve belum habis, bahkan semakin lebih baik lagi. Hal tersebut juga diakui oleh pelatih Genoa, Gian Piero Gasperini. Seusai laga, Gasperon sempat mengungkapkan bahwa Juve sedang tidak dalam kondisi krisis. Pernyataan Gasperon tersebut tentu menjadi sinyal bagi semua rival bahwa JUVE BELUM HABIS!
Pada pertandingan melawan Genoa, Conte memutuskan untuk kembali memakai formasi 3-5-2 kesayangaannya, setelah sebelumnya sempat memakai pola 4-3-3 saat melawan Madrid. Seentara dari pihak Genoa, Gasperon memakai pola 4-4-1-1.
Dari susunan pemain, Conte menurunkan semua pemain intinya yang sedang fit. Di lini belakang, Leo Bonucci yang sempat dicadangkan saat melawan Madrid kembali ke starting line-up bersama Barzagli dan Chiello. Di lini tengah, cederanya Lichtsteiner tampaknya sedikit memberikan ruang untuk Isla bermain di posisi RWB, menemani Vidal, Pirlo, Pogba dan Asamoah di LWB. Di lini depan, menipisnya stok pemain pada posisi ini menyusul cederanya Vucinic, Quagliarella, dan kurang bugarnya kondisi Giovinco membuat Conte memilih duet striker yang baru tiba musim panas ini, yakni Tevez dan Llorente.
Sejak peluti dibunyikan, Juve langsung tancap gas untuk mencetak gol pada pertandingan ini. Fernando Llorente menjadi pemain pertama yang mendapatkan peluang untuk mencetak gol pada menit ke 6, namun sayang crossing Asamoah dari sisi kanan pertahanan Genoa gagal menemui kepala Fernando. Tidak lama kemudian, Fernando juga mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol keduanya di Serie A, berawal dari crossing Isla dari sisi kiri pertahanan Genoa yang tidak dapat diantisipasi oleh Perin, bola muntah tersebut gagal dimaksimalkan oleh Fernando yang berada pada posisi yang seharusnya bisa menceploskan bola ke gawang. Selain reflek yang sangat bagus dari Perin, tampaknya Fernando tidak mengira bahwa bola tersebut akan mengarah tepat ke arahnya.
Selain Fernando, pemain lain yang juga mempunyai kesempatan untuk mencetak gol pertama pada pertandingan ini adalah Arturo Vidal. Melihat rapatnya barisan pertahanan Genoa, pada menit ke 19, Vidal mencoba peruntungan dengan melepaskan tendangan jarak jauh, namun sayang meskipun Perin hanya terpana dan tidak dapat berbuat apa-apa, tendangan tersebut dapat diselamatkan oleh tiang gawang.
Seolah tidak lelah untuk mencari gol pertama, Juve terus menekan pertahanan Genoa, hingga pada akhirnya pemain Genoa, Davide Biondini melakukan pelanggaran terhadap Asamoah yang coba melakukan penetrasi ke daerah pertahanan Genoa. Banyak pihak berpandangan bahwa pelanggaran yang dilakukan Biondini terhadap Asamoah dilakukan di luar kotak penalty, namun wasit tetap memutuskan untuk memberikan penalti untuk Juve.
Arturo Vidal, yang menjadi algojo penalti tidak menyia-nyiakan peluang tersebut. Vidal berhasil menendang ke arah kanan dari Perin, sementara Perin salah mengantisipasi dengan mengarah ke arah yang berlawanan. JUVENTUS 1 – Genoa 0
Setelah unggul 1 gol, Juve belum menurunkan pedal gas, bahkan semakin menambah serangan ke arah pertahanan Genoa. Dua menit setelah mencetak gol, lagi-lagi Juve mendapatkan peluang emas untuk menambah keunggulan, kali ini giliran Andrea Pirlo yang mendapatkannya, namun sayang peluang tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Andrea. Pergerakan Pirlo ke dalam pertahanan Genoa tentu mengejutkan pemain Genoa, karena sebelumnya Andrea jarang melakukan tusukan ke dalam pertahanan lawan.
Selain Pirlo, pemain lainnya yang juga mempunyai kesempatan menambah keunggulan adalah Paul Pogba. Berawal dari kesalahan pemain Genoa yang terlalu lama membawa bola, Pogba yang berhasil mencuri bola tersebut gagal memanfaatkan peluang tersebut, tendangan yang coba diarahkan ke tiang jauh gagal menemui sasaran.
Akhirnya, setelah menggempur pertahanan Genoa, Juve berhasil mendapatkan gol keduanya melalui Carlos Tevez. Pada menit 36, memanfaatkan umpan Asamoah, Tevez berhasil mengelabui pemain Genoa, dan akhirnya berhasil menaklukkan Perin yang bermain gemilang pada pertandingan ini. JUVENTUS 2 – Genoa 0
Setelah dua kali berhasi mengoyak gawang Genoa, praktis di babak kedua Juve terus memburu gol ketiga, tragedi di Firenze tampaknya tidak ingin diulangi oleh semua pemain. Dari beberapa peluang yang didapatkan Juve di babak kedua, hanya peluang Fernando Llorente lah yang seharusnya bisa menambah keunggulan Juve, namun tendangan yang kurang sempurna dari Llorente membuat bola gagal masuk ke jala Perin. Kedudukan 2-0 unuk Juve bertahan sampai peluit akhir dibunyikan. JUVENTUS 2 – Genoa 0
Hal menarik yang dapat dilihat dari pertandingan ini adalah intensitas Juve yang menekan Genoa untuk bermain setengah lapangan, bahkan Genoa menjadi tim kedua setelah Torino yang tidak dapat memberikan shot on target!. Meskipun hanya mencetak dua gol, namun melihat dari statistik permainan Juve yang mampu menguasai bola sampai 59% dan menciptakan 9 kali shot on target, boleh dibilang Genoa beruntung hanya kebobolan dua gol.
Selain membuktikan bahwa Juve belum habis, kemenangan atas Genoa disaat banyak pemain yang cedera tentu menunjukkan kedalaman skuad yang dimiliki Antonio Conte. Fernando Llorente misalnya, meskipun sempat mengalami kesulitan pada awal kedatangannya, namun Spaniard jangkung tersebut membuktikan bahwa dirinya pantas untuk berada di Juve. Meskipun tidak mencetak gol, namun Llorente menjadi pemain yang paling sering melepaskan tendangan ke gawang Genoa, total Llorente melepaskan 5 kali tendangan dan 3 shot on target.
Secara keseluruhan, permainan Juve sangat menghibur, terutama kombinasi Tevez dan Llorente. Meskipun menghibur, menurut penulis, permainan Juve sedikit menurun di babak kedua, dan sedikit mengendorkan serangan, beruntung pemain Genoa tidak dapat memaksimalkannya menjadi peluang. Salah satu penyebab Genoa tidak dapat menyerang pertahanan Juve adalah pergerakan Carlos Tevez yang juga ikut turun ke bawah untuk menjemput bola. Dilihat dari pergerakannya, Tevez sempat turun sampai garis tengah untuk membantu para gelandang untuk meredam permainan Genoa.
Apabila Juve mampu mempertahankan permainan seperti ini, bukan tidak mungkin Juve mampu meraih hasil positif ketika menjamu Madrid dan Napoli di J Stadio pekan depan, sehingga kesempatan untuk bermain di Lisbon dan mempertahankan Scudetto untuk ketiga kalinya akan semakin terbuka. Forza Juve!
No comments:
Post a Comment